Assalamualaikum dok🫶🏻

Haloo dok, saya mau cerita dok oiya perkenalan dulu saya perempuan umurnya 18 tahun saya gak tau apa yang terjadi sama diri saya semenjak menginjak 15 tahun ke atas. Hanya ingin mengenal diri saya lebih dalam dan mencari cara agar ini bisa benar-benar sembuh saya kadang sedih lihat diri saya sendiri kaya gini. Tahun lalu saya sempat konsul ke psikolog itu dimna awal-awal saya pertma kali dipojokan sama teman sendiri di SMA, saya dikata2in, diancam” smpai kata kasr pun keluar dri temen deket sndiri (karena suatu hal) ibu saya smpai nemenin saya 1 minggu full krna saya benar2 stress dok:). dimana basicnya saya gabisa dengerin hal-hal kasar sgla macem, gampang nangis kdng bisa netes sendiri, gampang kepikiran omongan org yg beda sdikit aja sya bisa smpe ga mandi ga makan:), oleh sbab itu di kondisi saya smpai dpt perlakuan itu saya benar2 frustasi dan malah jadi trauma (tapi saya sudah berbaikan sama teman2 saya itu). Nah dari situ mental saya sudah ga stabil sama sekali saya coba buat konsul ke psikolog disarankan obat tapi saya gberani minum saya coba terapi ke diri sendiri, saya sllu berusaha nguatin diri sendiri stiap harinya, hanya bisa berdoa karena ini sangat mengganggu keseharian saya. Saya aslinya ceria, ckup pemberani wlpun saya introvert saya suka mencoba hal baru dan berbicara dgn org baru. Tapi smnjak hal itu saya banyak sekali ketakutan stiap harinya, sya lebih suka menghabiskan wktu dgn diri saya sndiri, saya suka menarik diri dri orang-orang kalau sya merasa itu tidak aman, smpai skrg di lingkungan bru saya entah kenapa tkut klo ktmu sama temen dalam jangka wktu yg lama, saya kdg rela ga ikut demi saya mencari ketenangan. Saya pikir klo ktmu org trllu sering memungkinkan terjadinya konfilk dll, saya ngomong sdikit aja sya tkut bkin mereka skit hati, saya suka minta maaf pdhl itu hal kecil, sya sngat tkut berbicara pdhl sya aslinya suka ngomong, saya aslinya suka kesana kesini ngjak temen tpi semenjak kejadian itu saya yg malah menarik diri dri org2. Pdhl banyak hal yang bisa sya coba tpi kenapa saya tkut dan memilih untuk mencharger diri saya seharian. Saya dlu sllu mempublish pertemanan” saya di media sosial skrg sya tkut sekali sudah bbrp kali saya dikhianati tapi kenapa perilaku itu malah berimbas ke saya dan org lain yang saya tmui di kemudian hari:)… Kenapa aku tidak bisa jadi diri aku yg dlu, yg ceria, ga nyiksa diri sndiri dgn sikap org lain, saya kadang bisa nangis sendirian smpai bbrpa hari full stress, makan ga jelas, pikiran kemana dan tidur ga tenang krna tkut sama apa yg terjadi sma org lain dan diri saya sendiri sya benar-benar tidak mengerti. Saya mau jadi diri saya yg dlu dok trauma ini sudah terlalu dalam sya sllu berusaha mengerti masalah org, prsaan org, sllu gapapa2in diri sendiri tapi imbasnya ke diri saya sendiri smpa rsnya sakit skli. Maaf dok klo penjelasan banyak sekali🥺 terima kasih ya dok semoga terjawab saya harus sprti apa dengan diri sya yang sllu trauma yang mendalam sprti ini.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki sudut pandang lain. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Adapun terkait kondisi yang anda alami, anda dapat memulai dengan menyampaikan secara asertif mengenai perasaan tidak nyaman yang anda alami atas perilaku dia, agar mengetahui keadaan anda. Tanyakan pula pikiran, perasaan, dan harapannya. Anda tidak perlu menunggu ajakan tetapi anda dapat berinisiatif juga untuk mengajak.

Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan professional (psikolog) sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga membantu ya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda mengalami banyak kesulitan dan trauma yang memengaruhi kesehatan mental Anda. Saya akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda:
  1. Pertimbangkan untuk melanjutkan terapi psikolog atau psikiater: Terapi profesional dapat membantu Anda dalam mengatasi trauma dan mengembangkan strategi untuk mengelola emosi dan kecemasan Anda. Jika Anda tidak nyaman dengan obat-obatan, Anda dapat berdiskusi dengan terapis Anda mengenai alternatif lain yang mungkin lebih sesuai untuk Anda.

  2. Jangan ragu untuk mencari dukungan sosial: Berbagi pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan Anda ruang untuk berbicara tentang perasaan Anda dan mendapatkan dukungan dari mereka yang mengalami hal serupa. Dukungan sosial dapat membantu Anda merasa didengar, dipahami, dan tidak sendirian dalam perjuangan Anda.

  3. Jaga kesehatan fisik Anda: Kesehatan fisik yang baik dapat berdampak positif pada kesehatan mental Anda. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan lakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.

  4. Cari cara untuk mengelola stres: Temukan teknik relaksasi yang cocok untuk Anda, seperti meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau aktivitas lain yang dapat membantu Anda merasa tenang dan terpusat. Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental Anda.

  5. Jangan terlalu keras pada diri sendiri: Ingatlah bahwa Anda adalah manusia dan memiliki hak untuk merasa sedih, takut, atau lemah. Jangan menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi. Beri diri Anda waktu dan ruang untuk menyembuhkan dan berkembang.

  6. Jaga komunikasi yang sehat: Cobalah untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda secara jujur dan terbuka. Sampaikan kekhawatiran dan perasaan Anda kepada mereka, dan berusaha untuk membangun hubungan yang saling mendukung dan memahami.

  7. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional: Jika Anda merasa kesulitan mengatasi trauma dan masalah kesehatan mental Anda sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ingatlah bahwa setiap perjalanan pemulihan adalah unik, dan butuh waktu untuk sembuh sepenuhnya. Tetaplah sabar dengan diri sendiri dan terus berusaha untuk mencari bantuan yang Anda butuhkan. Semoga Anda dapat menemukan jalan menuju pemulihan dan kembali menjadi diri yang ceria dan bahagia. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan