🔥 Diskusi Menarik

Asam Lambung

Assalamualaikum dok, saya setiap membaringkan badan telentang dada sesak dan serasa penuh diperut atas, disertai nyeri juga dok, dan batuk kering tapi tidak sering, saya periksa katanya asam lambung/gerd tapi ini sudah lebih dari sebulan dok, saya tidak nyaman.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan refluks asam lambung berulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan. Asam lambung yang naik dapat mengikis dan menyebabkan iritasi pada bagian dalam kerongkongan. Akibatnya, timbullah sensasi nyeri ulu hati yang terasa panas seperti terbakar juga pada tenggorokan (heartburn), serta rasa asam pada mulut. Setiap orang dapat memproduksi asam lambung dalam jumlah yang bervariasi. Akan tetapi, laju produksinya cenderung meningkat setelah makan karena asam diperlukan untuk proses pencernaan. Asam lambung lalu akan menurun lagi dengan segera.Meski begitu, kenaikan asam lambung juga dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada pencernaan jika terjadi sering atau berulang-ulang. Inilah yang dimaksud dengan penyakit refluks gastroesofagus alias GERD. Refluks kenaikan asam lambung dapat digolongkan sebagai GERD ringan jika terjadi sekitar 2 – 3 kali dalam seminggu. Kondisi sudah termasuk berat jika asam lambung naik hingga minimal seminggu sekali.


Secara garis besar, gejala gastroesophageal reflux disease (GERD) yakni sebagai berikut.

- Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan.

- Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada (heartburn), yang bisa menyebar sampai ke leher.

- Sakit atau nyeri pada ulu hati.

- Timbul rasa asam atau pahit di mulut.

- Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut.

- Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma.

- Suara serak.

- Sakit tenggorokan.


Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit GERD yakni konsumsi obat. Jika pemakaian obat tidak memberikan hasil, dokter biasanya akan menyarankan prosedur tertentu untuk mengatasi masalah langsung pada lambung.

1. Konsumsi obat-obatan tanpa resep -> Sebagian besar obat GERD bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu, di bawah ini beberapa jenis pilihan obat-obatan yang dijual bebas (OTC) lainnya untuk mengobati GERD.

a. Antasida -> Obat ini berguna untuk menetralisasi asam yang ada dalam lambung dengan bantuan bahan kimia alkali. Sifat basa dari obat antasida akan meningkatkan pH lambung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lambung akibat paparan asam. Namun, konsumsi obat antasida saja tidak cukup untuk memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung. Anda juga tidak boleh mengonsumsinya terlalu sering karena bisa menimbulkan efek samping berupa diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

b. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam -> Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H-2 receptor blocker. Obat ini dapat mengurangi jumlah asam lambung dengan menghambat kerja sel-sel penghasil asam lambung. Contoh obat yang termasuk golongan H-2 receptor blocker:

- cimetidine,

- famotidine,

- nizatidine, dan

- ranitidine.

Perlu diketahui bahwa kerja H-2 receptor blocker tidak secepat obat antasida. Meski begitu, H-2 receptor blocker termasuk obat GERD yang cukup efektif karena membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama, yakni hingga 12 jam.

c. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam lambung -> Penghambat pompa proton (PPI) termasuk ke dalam golongan obat yang berfungsi sebagai penghambat produksi asam. Tak hanya itu, PPI juga membantu memulihkan kondisi kerongkongan yang mengalami iritasi akibat paparan asam terus-menerus.. Obat PPI untuk mengatasi GERD merupakan obat penghambat produksi asam yang lebih kuat ketimbang H-2 receptor blocker. Contoh obat PPI yang dijual bebas antara lain lansoprazole dan omeprazole.


Apabila anda mengeluh muntah darah maka sebaiknya anda dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi oleh gastroenterologist. Apabila gejala anda tidak membaik dengan pengobatan maka anda dapat berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Assalamualaikum. Berdasarkan gejala yang Anda sebutkan, kemungkinan Anda mengalami refluks asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease). GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti nyeri dada, sensasi penuh di perut atas, batuk kering, dan tidak nyaman.

Untuk mengatasi gejala GERD, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:

  1. Mengubah pola makan: Hindari makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung, seperti makanan berlemak, pedas, asam, dan kafein. Makan dalam porsi kecil dan hindari makan terlalu cepat. Juga, hindari makan sebelum tidur atau berbaring.

  2. Menghindari pemicu: Hindari merokok dan minum alkohol, karena keduanya dapat memperburuk gejala GERD.

  3. Mengangkat kepala saat tidur: Gunakan bantal tambahan atau tinggikan kepala tempat tidur Anda agar posisi tubuh lebih tegak saat tidur. Hal ini dapat membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

  4. Mengonsumsi obat antasida: Obat antasida dapat membantu mengurangi gejala GERD dengan menetralkan asam lambung. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat antasida untuk mendapatkan dosis dan jenis obat yang tepat.

Jika gejala GERD Anda tidak membaik setelah mengikuti langkah-langkah di atas atau jika gejala semakin parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah asam lambung Anda.

Semoga bermanfaat dan segera pulih! Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan