🔥 Diskusi Menarik

Apakah saya terkena anxiety disorder atau panick attack?

Halo dok, Saya mahasiswa semester 7

Sejak dulu saya adalah siswa yang aktif dan sedikit berprestasi, saya senang sekali mengikuti kegiatan kemahasiswaan, debat, bahkan acara diluar kampus.

Tapi beberapa bulan terakhir saya merasa stress dan sering mengalami gangguan cemas bahkan saat berada di tempat umum saya sering tiba-tiba panik dan ingin kabur, sehingga saya sulit beraktivitas diluar rumah, saya juga kehilangan minat saya untuk bersosialisasi dan lebih suka diam dikamar, sudah 6 bulan saya tidak pernah bersosialisasi langsung dengan teman - teman saya.

Sampai saya harus berangkat KKN dan tinggal bersama mereka. 1 bulan saya bisa lewati KKN saya dengan susah payah dan sering mengasingkan diri.

Tapi sejak kecil saya punya kebiasaan buruk yaitu sering melakukan self harm apabila saya merasa bersalah atau gagal, awalnya hanya memukul kepala tapi sekarang saya sering merasa ingin bunuh diri terutama ketika sedang panik di tempat umum.

Apakah saya harus ke psikiater dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
1

1 komentar

Halo Alin Herliana, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan menyakiti diri sendiri sebagai pelampiasan, bahkan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya.


Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan emosi cemas/ takut berlebihan tersebut muncul, serta kenali juga pikiran yang hadir saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.


Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali, serta membantu anda untuk kembali ke kondisi “here and now”. Tanyakan pula pada diri anda, apakah kecemasan tersebut benar nyata sesuai fakta yang terjadi atau hanya subjektifnya anda saja. Dengan demikian anda dapat menemukan alternatif pikiran baru yang lebih rasional dan adaptif, sehingga dapat mengurangi intensitas cemas yang berlebihan.

Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami. Anda juga dapat menemukan aktivitas yang dapat mengalihkan menyakiti diri sendiri, karena hal tersebut hanya memberikan kelegaan sesaat, bahkan memunculkan masalah baru. Segera memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.

Semoga membantu ya

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan