Apakah saya perlu ke psikolog?

Tolong beritahu secara jujur, apakah saya harus menemui psikolog. Saya mohon untuk jujur apakah mungkin saya bisa mengatasi ini sendiri.


Pertama, saya tidak mengalami gejala fisik apapun, tidur saya baik, makanpun saya masih bisa makan, hanya saja saya memang selalu merasakan lelah dan tanpa ambisi. Saya tidak tahu apakah itu karena saya orang yang malas atau ada yang salah di dalam diri. Saya merasa sangat waras dan sangat bisa membedakan yang baik dan benar. Namun, meski begitu, ada kalanya saya ingin supaya tidak sewaras ini. Saya ingin jadi gila saja dan melupakan segala hal. Saya pernah menyakiti diri sendiri, hanya saja itu saat SMP dan sudah lama sekali. Saya pun tidak yakin apa saat itu saya benar depresi atau tidak, karena saya tidak mengonsultasikan hal tersebut ke siapapun. Waktu itu saya menggores tangan saya dengan silet walau tidak menimbulkan luka berat. Sekarang saya sudah berumur 23 tahun, rasa marah kadang saya lampiaskan dengan menampar diri sendiri, tapi itu bisa dihitung jari. Artinya tidak terjadi terlalu sering. Saya punya masalah yang kadang saya yakini sumber utamanya orang tua saya. Entah kenapa saya tidak bisa menjalin hubungan. Bahkan jika itu pertemanan, saya merasa kadang bisa membuangnya begitu saja. Saya tidak pernah mencoba menghubungi mereka, terkadang merasa teramat sensitif. Saya tidak pernah post apapun tentang hidup saya di sosial media. Kadang saya merasa itu hal yang baik, namun kadang merasa tidak puas karena tidak seperti orang lain. Yang paling penting dari itu semua, saya merasa baik-baik saja. Tidak punya teman? Tidak masalah. Bahkan tidak menikah? Saya merasa juga tidak masalah. Tapi hati saya terus-terusan sakit. Saya memang ingin mati, beberapa kali saya ucapkan, tapi saya tidak pernah mengambil langkah yang lebih daripada itu. Sesuatu yang menahan saya, saya yakini adalah agama. Saya orang yang tetap beribadah teratur. Tapi kadang saat benar-benar sulit, ingin sekali rasanya mengambil pisau hanya untuk menusuk hati saya karena saking sakitnya. Kadang saya sampai menutup kepala dan telinga untuk mencegah saya melakukan itu. Berulang kali saya ingin mencoba psikolog, tapi saya takut kalau ini hanya masalah personal yang bisa saya atasi sendiri. Bahwa saya hanya berpura-pura karena ingin menjadi berbeda. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Melihat dari apa yang Anda ceritakan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Perasaan lelah tanpa ambisi, keinginan untuk "tidak sewaras ini", riwayat menyakiti diri sendiri, serta adanya pikiran dan dorongan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri (seperti keinginan menusuk hati dengan pisau) adalah tanda-tanda yang memerlukan perhatian profesional:

Meskipun Anda merasa "baik-baik saja" dan tidak ada gejala fisik, rasa sakit hati yang terus-menerus dan keinginan untuk mati menunjukkan adanya beban emosional yang sangat berat. Kemampuan Anda untuk menahan diri dari tindakan ekstrem adalah hal yang patut dihargai, namun ini juga menunjukkan perjuangan internal yang intens. Mengatasi masalah ini sendiri mungkin terasa sulit dan berisiko, terutama ketika ada pikiran bunuh diri. Seorang psikolog dapat membantu Anda memahami akar masalah, termasuk dinamika dengan orang tua dan kesulitan dalam menjalin hubungan, serta mengajarkan strategi koping yang sehat. Ini bukan berarti Anda lemah atau berpura-pura; justru ini adalah langkah berani untuk menjaga kesehatan mental Anda, yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional demi kesejahteraan Anda.

4 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan