🔥 Diskusi Menarik

Apakah normal selalu ingin telp pacar walapun sering bertengkar saat telp

Dok. Saya pria umur 24 ini pertama kali saya pacaran dan LDR pacar saya umur 19 dia punya 1 mantan

Saat awal pacaran kita ldr saya biasa2 aja, TELP juga cuma sekali sehari dia yg seringnya telp.

Saya juga tidak perna berfikir buruk.


Tapi setelah aku tau semuanya

Setiap telp atau ketemu gak jarang kita ribut.

Tapi kenapa saya pernah coba untuk tidak telp dia atau gak ketemu sehari aja rasanya susah seperti orang kecanduan. kadang juga klo dia tolak telp aku karena dia lagi kesel sama aku, aku sering pecahin gelas bahkan klo kita berantem aku pernah ngerusak motor, saya bahkan sampe pernah kecelakaan juga karEna gak fokus.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
15
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Ada kemungkinan anda mengalami kekhawatiran dan kesepian dalam menjalani hubungan, sehingga dengan menelpon dapat memastikan bahwa ia baik-baik saja.

Namun, kondisi yang anda alami tidak terkelola dengan baik sehingga menyebabkan anda menjadi posesif dan mempengaruhi emosi anda.

Dengan demikian, sebaiknya berkonsultasi langsung ke psikolog agar membantu menguraikan permasalahan anda yang sebenarnya

3 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan konteks yang Anda berikan, tampaknya Anda mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan reaksi Anda terhadap pasangan selama hubungan jarak jauh. Perasaan ingin terus menelepon pacar meskipun sering bertengkar, serta reaksi agresif seperti memecahkan gelas atau merusak barang saat marah, merupakan tanda-tanda bahwa Anda mungkin perlu mencari bantuan profesional untuk mengelola emosi dan konflik dalam hubungan Anda.

Saran saya adalah untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor untuk membantu Anda memahami dan mengatasi emosi yang muncul dalam hubungan Anda. Selain itu, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda, serta mencari cara untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman bersama.

Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi pemicu emosi negatif Anda dan mencari cara untuk mengelolanya dengan lebih baik, misalnya dengan teknik relaksasi atau meditasi. Ingatlah bahwa hubungan seharusnya memberikan dukungan dan kebahagiaan, bukan menyebabkan stres dan konflik.

Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan emosi dan reaksi Anda, segera cari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan yang tepat. Semoga Anda dapat menemukan solusi yang baik untuk hubungan Anda. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

3 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan