Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyaapa yang harus saya lakukan, dok?
sore dok, saya sudah tidak tau harus cerita ke siapa.. saya harap bisa mendapatkan solusi disini.
saya(P) merupakan anak bungsu, dari 3 bersaudara. hubungan saya dengan abang (A) saya sangat tidak akrab, dan dengan kakak (W) saya, bisa dibilang cukup dekat tapi tidak sedekat itu. saya akrab dengan kakak saya karna saya menghargai beliau yang selalu ada untuk saya dan keluarga saya.
ayah saya dan ibu saya adalah seorang suami istri. ayah saya merupakan perantau, dia memiliki adik perempuan yang sangat ia sayangi bahkan prioritas utamanya kala itu ialah adik perempuannya. semua kebutuhan hidup adiknya di tanggung oleh ayah saya. bahkan uang yang seharusnya dijadikan nafkah untuk istri dan keluarganya ia berikan untuk saudaranya. ayah saya tinggal bersama ibu saya dikediaman keluarga ibu saya. keluarga dari ayah saya kebanyakan menumpang hidup di tempat ibu saya dikala masa kejayaan orangtua saya. hal itu menjadi asalan mengapa ibu saya selalu mengungkit ke ayah saya. karna di masa sekarang, dikala keluarga saya membutuhkan bantuan, tidak ada yang mau membantu dari pihak ayah saya.
saya memiliki abang, yang bisa dibilang bodoh tapi sok pintar. dia selalu menuntut pada orangtua saya, padahal sekarang ia sudah memasuki usia diatas 35 tahun yang dimana dia seharusnya sudah bukan tanggung jawab orangtua saya. saya sangat membencinya.
apakah hal lumrah untuk anak diumur segitu menuntut pertanggung jawaban dan naflah dari orangtuanya? apakah lumrah jika seorang anak yang sedari lahir hingga hendak kembali ke liang kubur selalu mengungkit dan mencaci maki orangtuanya hanya karna akhir yang ia pilih tidak sesuai keinginannya?.
Masalahnya, dia selalu mendapatkan apa yang ia mau. motor? usaha? lelang tanah? bahkan untuk meminang seorang istri saja itu orangtua saya yang memenuhi dan membiayainya. tapi dia selalu menghilangkan fakta itu dan malah merasa iri dengan saya dan kakak saya.
dia selalu beranggapan jika hidup saya dan kakak saya enak karna selalu dipenuhi oleh orangtua. padahal yang sebenarnya berada diposisi itu adalah dia. saya sangat iri padanya, karna kata orang anak bungsu adalah anak kesayangan yang kebutuhannya selalu terpenuhi. tapi tidak bagi saya. saya tau perasaan ini salah, tapi saya tidak tidak memiliki perasaan ini.
tapi saya juga merasa orangtua saya labil, karna mereka lelah dengan tingkah laku abang saya tetapi mereka selalu menuruti keinginan manusia biadap itu.
sekarang, manusia biadap itu mengungkit dan menyalahkan orangtua saya dengan kegagalan yang ia alami dalam hidupnya. padahal orang tua saya selalu banting tulang untuknya.
bahkan manusia biadap itu selalu mengungkit apapun dan menyalahkan kakak saya, padahal kakak saya selalu mau mengalah dan membantunya dikala keadaan susah.
dia selalu menimbulkan masalah, dan bukannya menghadapi masalah itu, dia memilih untuk melarikan diri. takut jika akan mendapat sanksi dari kesalahannya. setelah itu dia akam menuntut orangtua saya untuk membantunya keluar dari masalah tersebut dan hal itu membuat orangtua saya turut berhadapan dengan banyak masalah.
sekarang apa yang orangtua saya miliki hampir habis karna sudah dilepas karna beberapa faktor tapi beberapa faktor disebabkan oleh manusia sok pintar itu. bahkam kini dia menuntut agar orangtua saya mengirimkannya jatah uang karna yang ada dibenaknya orangtua saya adalah juragan kontrakan. memang, kami memiliki beberapa kontrakan tapi yang namanya kontrakan pasti hanya akan memegang uang per-bulan yang sudah ditentukan, kan? bukan setiap hari. tapi dia selalu meminta uang, uang dan uang. ditambah dia adalah seorang pengangguran yang maunya berpenghasilan dari usaha, sedangkan setiap usahanya tidak ada yang bisa ia pertahankan. sebenarnya untuk bekerja diusia 35 itu masih bisa kan, dok? asalkan ada kemauan dan halal. dia selalu mempermasalahkan umur ketika diminta untuk bekerja, padahal orangtuanya sendiri sudah berada di kepala 6 dan masih bisa untuk mencari nafkah.
karna dia, orangtua saya selalu bertengkar. ayah saya selalu melampiaskan kekesalannya dengan memarahi ibu saya, tetapi ibu saya juga selalu tidak mengalah karena beliau terus menuntut apa yang sudah ayah saya lakukan di kala muda.
menurut saya, keduanya salah.. tapi apa yang harus saya lakukan? saya lelah..
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami mengapresiasi keberanian dan usaha anda mencari pertolongan. Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya
terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang Anda hadapi. Memahami dinamika keluarga yang kompleks dan ketegangan yang terjadi di antara anggota keluarga bisa sangat melelahkan dan membingungkan. Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan penting untuk diingat bahwa perasaan Anda valid.Dalam situasi yang Anda gambarkan, tampaknya ada beberapa faktor yang berkontribusi pada ketegangan dalam keluarga Anda. Hubungan yang tidak akrab dengan abang Anda, serta ketidakpuasan yang Anda rasakan terhadap perilakunya, bisa menjadi sumber stres yang signifikan. Abang Anda, yang tampaknya masih bergantung pada orang tua meskipun sudah dewasa, mungkin menciptakan beban emosional bagi Anda dan orang tua Anda. Ketegangan antara orang tua Anda juga dapat memperburuk perasaan Anda, membuat Anda merasa terjebak di tengah konflik yang tidak Anda ciptakan.
Dari sudut pandang psikologis, situasi ini bisa berpotensi menyebabkan beberapa masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, atau bahkan perasaan rendah diri. Ketidakmampuan untuk mengatasi konflik dalam keluarga dapat menyebabkan perasaan terasing dan tidak berdaya. Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak memiliki kontrol atas situasi ini, dan itu bisa sangat menyakitkan.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai yang sangat berharga. Meskipun situasi ini sulit, penting untuk diingat bahwa Anda berhak untuk merasa bahagia dan damai. Anda tidak bertanggung jawab atas perilaku abang Anda atau ketegangan yang terjadi antara orang tua Anda. Anda adalah individu yang berharga dengan hak untuk memiliki perasaan dan kebutuhan Anda sendiri.
Untuk membantu Anda mengatasi situasi ini, ada beberapa pendekatan yang bisa Anda pertimbangkan:
Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Ini adalah pendekatan yang dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif. Anda bisa mulai dengan mencatat pikiran-pikiran yang muncul ketika Anda merasa tertekan atau cemas tentang situasi keluarga Anda, lalu mencoba untuk menantang pikiran-pikiran tersebut.
Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini dapat membantu Anda memahami bagaimana pengalaman masa lalu Anda, termasuk dinamika keluarga, memengaruhi perasaan dan perilaku Anda saat ini. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengeksplorasi perasaan Anda lebih dalam.
Terapi Berbasis Mindfulness: Mengembangkan praktik mindfulness dapat membantu Anda tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk meditasi atau latihan pernapasan yang dapat membantu menenangkan pikiran Anda.
Dukungan dari Orang Lain: Sangat penting untuk memiliki jaringan dukungan. Cobalah untuk berbicara dengan teman dekat atau anggota keluarga yang Anda percayai tentang perasaan Anda. Terkadang, berbagi beban dengan orang lain dapat memberikan kelegaan yang signifikan.
Aktivitas yang Menyenangkan: Temukan kegiatan yang Anda nikmati dan yang dapat membantu Anda merasa lebih baik. Ini bisa berupa olahraga, seni, atau hobi lainnya. Aktivitas fisik, khususnya, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Mencari Dukungan Profesional: Jika Anda merasa beban ini terlalu berat untuk ditangani sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Terapis atau konselor dapat memberikan dukungan yang Anda butuhkan untuk mengatasi situasi ini.
Dalam menghadapi kesulitan hidup, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki nilai dan potensi yang unik. Meskipun saat ini mungkin terasa sulit, ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan ini. Setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju pemahaman diri dan penyembuhan adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik.
Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap mendukung Anda. Teruslah berjuang, dan ingatlah bahwa Anda berhak untuk merasa bahagia dan damai. Jika Anda membutuhkan dukungan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda layak mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini.
Related content