Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaAku ingin sehat
Aku syg bngt sm pcrku tp aku pnya pcr yg bicaranya pedas seperti cabai shngga kata"nya membuat sedih ,dan jika ribut kecil jd besar dan aku tidak kuat menahan emosiku setiap kali jika pasanganku meminta putus rasanya aku ingin bunuh diri dan sering melukai diri sendiri
7 komentar
Terbaru
Halo Yayang Milanintias, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Sebelum menjalin relasi dengan lawan jenis, maka sebaiknya mengembangkan cinta kepada diri sendiri terlebih dahulu. Cinta kepada diri sendiri (self love), bukan berarti egois atau mementingkan diri sediri. Hal tersebut berarti lebih kepada mengenali diri, potensi, menerima kelebihan dan kelemahan, serta mampu membatasi diri dari hal yang merugikan diri sendiri sehingga menjadi versi terbaik dari diri anda.
Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.
Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
halo kakYayang milanintias menurutku sebaiknya kakak harus kuat dan memilih meninggalkan dia. Karena hubungan sperti itu gak baik utk kesehatan mental kakak. Semakin lama, komentar pedasnya bisa menggerus self esteem kakak hingga kakak merasa ngga berharga dan jadi sangat bergantung sama dia. Itu gak baik kak, sebelum semakin jauh dan semakin lama, lebih baik sudahi saja. sesayanya kita sama orang lain, kita harus menyayangi diri kita lebih dulu. Lagipula utk apa bertahan bersama orang yg gak menghargai kita. percayalah kakak kuat dan mampu hidup tanpanya. jangan merusak diri kakak hanya demi orang yg gak bisa menyayangi diri kaka sebagai mana adanya... we deserve a better love..
Tinggalin aja, itu namanya toxic relationship. Cari kesibukan, hidup bukan cuma berkutat di kamu dan pacar. Banyak hal menarik diluar pacaran kok