🔥 Diskusi Menarik

Aku ingin sehat

Aku syg bngt sm pcrku tp aku pnya pcr yg bicaranya pedas seperti cabai shngga kata"nya membuat sedih ,dan jika ribut kecil jd besar dan aku tidak kuat menahan emosiku setiap kali jika pasanganku meminta putus rasanya aku ingin bunuh diri dan sering melukai diri sendiri

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
22
1
7

7 komentar

Halo Yayang Milanintias, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Sebelum menjalin relasi dengan lawan jenis, maka sebaiknya mengembangkan cinta kepada diri sendiri terlebih dahulu. Cinta kepada diri sendiri (self love), bukan berarti egois atau mementingkan diri sediri. Hal tersebut berarti lebih kepada mengenali diri, potensi, menerima kelebihan dan kelemahan, serta mampu membatasi diri dari hal yang merugikan diri sendiri sehingga menjadi versi terbaik dari diri anda.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.

Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai.


Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@Yayang milanintias

Tentunya berdialog dengan diri sendiri, tanyakan pada diri mengenai tujuan anda menjalin suatu hubungan. Selanjutnya anda bisa membuat daftar keuntungan dan kerugian dalam menjalani hubungan tersebut dengan menuliskan pada kertas sehingga dapat terlihat dengan jelas. Dengan demikian, cara tersebut menjadi salah satu bentuk pertimbangan dalam memutuskan langkah ke depannya, serta membantu anda melihat hubungan yang dijalani lebih objektif.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

bgaimana ya kak supaya tdk teropsesi sprti yg kk blg ap yg hrs diambl pd lngkh awal aku tdk ingin speti ini ,trmksh kk sdh mmberi arahan dn respons kluhan ini

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

halo kak Yayang milanintias menurutku sebaiknya kakak harus kuat dan memilih meninggalkan dia. Karena hubungan sperti itu gak baik utk kesehatan mental kakak. Semakin lama, komentar pedasnya bisa menggerus self esteem kakak hingga kakak merasa ngga berharga dan jadi sangat bergantung sama dia. Itu gak baik kak, sebelum semakin jauh dan semakin lama, lebih baik sudahi saja. sesayanya kita sama orang lain, kita harus menyayangi diri kita lebih dulu. Lagipula utk apa bertahan bersama orang yg gak menghargai kita. percayalah kakak kuat dan mampu hidup tanpanya. jangan merusak diri kakak hanya demi orang yg gak bisa menyayangi diri kaka sebagai mana adanya... we deserve a better love..

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Yayang milanintias

Kakak mungkin bisa ikut kegiatan komunitas atau menyalurkan hobi kakak.. atau mencoba hal yg sebelumnya belum pernah kakak lakukan.. Dulu saya mencoba solo travelling, lalu pendakian gunung. semoga bisa membantu kakak Yayang milanintias

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@rina nurjanah

bagaimana langkah awal itu aku benar" tidak punya teman aku sering sendri dan apa apa sm pasanganku dan skr pasanganku sm skli tdk perduli aku merasa sendirian dan aku ga pernh punya sahabat yg bisa ada dan timbullah pikiran aku ga kuat sendrian aku jg syg sm dia dia kdg ngatain aku macem" smpe akhrnya aku ga kuat nahan diri dan melukai diri sndri

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Tinggalin aja, itu namanya toxic relationship. Cari kesibukan, hidup bukan cuma berkutat di kamu dan pacar. Banyak hal menarik diluar pacaran kok

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan