Adakah Dampak Buruk dari Silent Treatment?

Meminta waktu untuk sendiri saat menghadapi konflik dengan orang lain memang wajar. Namun, jika Anda mendiamkan orang lain tanpa mau berkomunikasi, ini dapat disebut sebagai silent treatment.

Pernahkah Anda melakukannya atau mendapatkan perlakuan ini dari orang lain? Apa dampaknya bagi hubungan dan kesehatan mental? Simak video berikut!

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1248
10
9

9 komentar

Bener banget, silent treatment malah kayak bom waktu. Lebih baik komunikasikan dengan pasangan dan memilih kesepakatan bersama.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2

Saya malah yg silent treatment ke suami kadang kalo saya yg salah padahal. Alhamdulillah suami sabar hoho

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@Nopri Ada

Wah terimakasih kak atas sarannya. Betul juga kak. Jd kepikiran nantinya

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Uci Falazheury Rahmawati

Menurut saya baik nya di perbaiki hal seperti itu, Suami kk bekerja pasti ke bawa pikiran loh ... Produktifitas suami khawatir nya berkurang πŸ˜‚ umumnya ini di lakukan oleh golongan introvert πŸ™ maaf ya KK kalau kurang berkenan πŸ™

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Saya korban silent treatment dari pacar saya. Saat ini setiap saya didiamkan lebih dari 1 jam. Saya merasa cemas, dada berdebar kencang hingga menyebabkan sesak, badan menggigil serasa mau roboh. Saya cape setiap pagi merasa cemas akan didiamkan bahkan ketika saya tidak adamasalah dengannya

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
3
@Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Terimah kasih dok @Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog atas penjelasannya, sehingga saya dapat mengetahui apa itu cinta, obsesi dan perbedaannya. Namun disini saya ingin bertanya, tapi sebelumnya saya minta maaf dokπŸ™πŸ», jika salah berkomentar/menaggapi kutipan disini.

Lalu yang ingin saya tanyakan disini β€œketika kita sudah tau apa itu cinta dan apa itu obesi dalam menjalani sebuah hubungan


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Saya sudah berkonsultasi dengan psikiater dok, saya didiagnosis menderita mixed anxiety and depress. Lantas bagaimana cara saya menangani hal ini agar saya tidak terlalu terobsesi dan mencemaskan kekasih saya. Sebelum saya terkena silent treatment saya tidak seperti ini dok. Dan saya juga ingin terlepas dri obat2an

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@Zin honey khey

Halo Zin Honey Khey

Saya dapat mengerti perasaan yang anda alami. Dalam menjalani sebuah hubungan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Selain itu, terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.


Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
4
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan