abusive parents
hallo dok dan semuanya yang membaca ini, saya mau cerita mengenai orangtua saya yang abusive baik fisik maupun verbal. saya selalu mendapatkan kekerasan fisik dari umur saya 5 tahun oleh kedua orangtua saya, di pukul pakai tangan kosong, kayu, gesper, hanger, payung dll. waktu tk saya jadi saksi perselingkuhan ayah saya juga, selingkuhan nya tetangga saya sendiri.. kenapa saya bisa tau?? karna mereka selingkuh pas saya sepulang dari sekolah.. anak tetangga saya sekolah ditempat yang sama dengan saya btw. mereka selingkuh ditempat umum seperti mall, bodohnya mereka selingkuh ngajak anaknya.. saya dan anak tetangga saya menyaksikan semuanya, mereka pelukan, ciuman di tempat umum tersebut. lama kelamaan saya mulai jengkel dengan itu, akhirnya saya mulai memberitahu hal tersebut ke mama saya. tentu saja, mama saya marah sejadi jadinya, dan menangis sesegukan. setelah kejadian itu mereka berdua saling diam diaman, tapi pada akhirnya mama saya memaafkan ayah saya. dan bahkan waktu saya smp saya sempat di bully sama semua teman kelas saya sendiri hanya karna saya punya alergi di muka saya, alergi yang ada dimuka saya seperti flek hitam. awalnya agak berat, bahkan waktu itu saya sering bolos sekolah saking takutnya untuk ketemu temen saya yang pembully tersebut. dan saya berhasil survive selama 3 tahun dibully tanpa henti. cacian makian yang saya terima seakan akan sudah biasa saya dengar dan itu normal buat saya. saya juga heran kenapa saya bisa sekuat ini, padahal saya sebenarnya ga baik baik aja. mungkin dari semua trauma itu, saya bisa kebal dari rasa sakit.. hari ini saya bertengkar hebat dengan ayah saya, awal mulanya ketika kucing saya tantrum saya juga gatau dia maunya apa padahal dia sudah saya ajak jalan jalan disekitar rumah, saya kasih makan pun dia gamau saya bingung.. dia masih mengeong terus menerus tanpa henti.. dia mengeong cukup keras, karna saya emosi tiba tiba saya kepikiran cara supaya dia bisa diam, saya ambil cabe dari kulkas lalu saya belah jadi dua saya jejelin ke mulutnya.. akhirnya dia diam tapi dia kepedesan.. ga lama ayah saya datang dia lalu bilang gini “ kamu kalo nyiksa kucing kaya gitu gausah melihara aja sekalian ” iya saya tau saya salah, tapi tindakan itu saya lakukan secara spontan dan saya itu sangat tempramen anaknya.. ayah saya bilang " dosa.. gituin kucing ” saya bilang juga ke dia “ apa bedanya sama bapak yang buang kucing juga, kan sama dosa ” btw kucing saya jantan, nah kucing saya ini kawin sama kucing betina dan punya anak 3.. yang di buang ayah saya kucing betina dan 3 anaknya tersebut. karna ayah saya ga terima saya ngomong begitu, saya ditendangin ga henti henti.. sakit rasanya tapi saya ga nangis sama sekali.. yang saya rasakan marah, dan sakit hati. setelah bertahun tahun saya mendapatkan kekerasan fisik dari beliau dia tidak pernah mengatakan maaf satu kalipun, akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke beliau “ apa bedanya saya nyiksa kucing dapat dosa, padahal bapak juga sama melakukan kekerasan sama anaknya sendiri.. apa itu ga dosa “ terus dia bilang “ kamu berani ngomong balik ke bapak ya, terus kamu dendam gitu ” saya bilang “ engga, saya cuma minta bapak minta maaf ke saya sekarang ” beliau hanya bisa diam sambil ngoceh yang ga nyambung dengan pembahasan saya tadi, kayanya beliau malu untuk meminta maaf.. akhirnya air mata saya netes juga, bukan karna sakit ditendang ayah saya melainkan sakit sekali hati saya, sangat sakit.. 24 tahun saya hidup dikeluarga yang menormalkan kekerasan fisik dan verbal. ada sesekali pikiran untuk bunuh diri, tapi saya takut kematian. tangisan saya yang begitu lama dan sesegukan itu akhirnya meluluhkan hati ayah saya, dan beliau minta maaf dan sambil bilang “ tidur sana “ ke saya tapi permintaan maaf dari beliau itu tidak bisa saya terima begitu saja, terlalu banyak luka di hati saya karna beliau. dan untuk cat lovers yang baca ini, saya minta maaf sebelumnya.. saya sayang sekali dengan kucing saya, tapi saya manusia yang tidak luput dari kesalahan.. saya sering mukul dia sesekali karna dia sering tantrum dan saya gatau dia maunya apa.. karna itu saya emosi duluan, abis saya pukul dia saya langsung merasa berasalah saya langsung peluk dia sambil minta maaf dan kejadian itu terus berulang. mungkin saya sudah mencontoh kekerasan yang ayah saya lakukan ke diri saya. iya saya gaada bedanya dengan beliau, tapi semoga saya bisa sembuh dari trauma trauma itu. semuanya juga semangat, kita harus terlihat baik baik saja walaupun lagi ga baik baik saja. tolong doakan saya supaya menjadi yang lebih baik lagi, dan tidak tempramen lagi.. doakan supaya saya cepet sembuh. saya berbagi cerita ini disini, karna saya gatau mau cerita ke siapa lagi selain disini. thank you
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami turut prihatin dengan pengalaman yang anda alami. Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Kemudian, ajak yang bersangkutan berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati sehingga dapat menemukan solusi bersama. Jika diperlukan, anda dapat meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana sebagai penengah. Anda tidak perlu ragu untuk mengunjungi psikolog, agar mendampingi anda mengatasi kondisi tertekan tersebut.
Saya bisa memahami kondisi yang anda alami saat ini, semoga jawaban di atas dapat membantu, serta membantu pula agar anda lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi.
Hai Sobat Sehat,
Saya sangat prihatin mendengar tentang pengalaman yang Anda alami dengan orangtua Anda. Kekerasan fisik dan verbal yang Anda alami adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan sangat merugikan bagi kesejahteraan Anda. Saya mohon maaf atas apa yang telah Anda alami.:Penting untuk diingat bahwa saya adalah asisten AI dan tidak memiliki kemampuan untuk memberikan saran medis atau psikologis yang tepat. Namun, saya sangat mendorong Anda untuk mencari bantuan dari profesional yang kompeten dalam bidang ini.
Anda dapat mencari bantuan dari psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi trauma dan memberikan dukungan emosional. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengelola emosi yang Anda rasakan, serta membantu Anda mengembangkan strategi untuk mengatasi pengalaman traumatis yang Anda alami.
Selain itu, penting juga untuk mencari bantuan hukum jika Anda masih berada dalam situasi yang berbahaya atau ingin melaporkan kekerasan yang Anda alami. Anda dapat menghubungi lembaga perlindungan anak atau lembaga yang berfokus pada kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapatkan informasi dan bantuan lebih lanjut.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Ada banyak sumber daya dan organisasi yang siap membantu Anda. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau orang-orang terdekat lainnya yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.
Saya berharap Anda dapat menemukan jalan untuk sembuh dari trauma yang Anda alami dan membangun kehidupan yang lebih baik. Tetaplah kuat dan jangan ragu untuk mencari bantuan yang Anda butuhkan.
Related content