A

Punya pertanyaan seputar kesehatan?

Tanya dokter secara gratis

Icon heart

Posting berbagi

Sariawan/luka dinding pipi dalam

Halo dok, izin bertanya bagaimana cara mengobati dan mencegah hal tersebut? Foto kanan diambil kemarin lusa dan itu berupa gumpalan darah yang berada di dinding pipi bagian dalam, lalu foto kanan diambil kemarin setelah saya merasakan sakit dan rasa mengganjal saat sedang makan, tolong dijawab dok kira kira ini kenapa dan bagaimana solusinya

Sariawan/luka dinding pipi dalamSariawan/luka dinding pipi dalam
Sariawan/luka dinding pipi dalamSariawan/luka dinding pipi dalam
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1230
1

Halo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.


Berdasarkan keluhan dan foto yang Anda kirimkan, terlihat adanya keradangan dan perdaraha pada mukosa pipi dan gusi pada pangkal mulut. Lesi berbentuk cekung pada gusi dan mukosa pipi menyerupai ujung cusp gigi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena gigi geraham bungsu atas Anda sudah tumbuh, namun tumbuh tidak pada lengkung yang benar atau lebih miring ke arah pipi. Sedangkan geraham bungsu rahang bawah Anda mengalami impaksi sebagian, yaitu kondisi gigi tertanam sebagian di dalam tulang dan gusi. Hal ini menyebabkan gigi mendesak jaringan sekitarnya dan terjadi pembengkakan serta membuat gusi dan mukosa pipi berkontak lebih dulu dengan gigi geraham bungsu atas atau gigi lawannya saat gerakan mengunyah atau bicara, sehingga trauma pun tidak bisa dihindarkan. Tidak terlihat jelas dari foto yang Anda kirim, bagaimana kondisi dan posisi gigi geraham bungsu rahang atas maupun rahang bawah Anda. Perlu dilakukan pemeriksaan klinis dan rontgen untuk melihat posisi yang pasti dari geraham bungsu baik atas dan bawah Anda.


Gigi geraham bungsu adalah gigi yang tumbuh paling akhir, yaitu usia 17 tahun keatas dan rata-rata di usia 25 tahun. Karena tumbuhnya terakhir dan dapat juga didukung dari faktor keturunan, geraham bungsu seringkali kekurangan tempat untuk tumbuh di lengkung gigi yang benar, akibatnya geraham bungsu dapat tumbuh miring atau bahkan impaksi (tertanam didalam tulang dan gusi), baik sebagian gigi atau seluruh gigi.


Geraham bungsu yang tumbuh tidak di posisi yang benar maupun dalam kondisi impaksi, seringkali menimbulkan efek, seperti gigi berlubang karena sikat gigi tidak dapat menjangkau area gigi dengan maksimal, terutama area gigi yang tertutup tulang dan gusi, kerusakan gigi di depannya karena terdorong oleh geraham bungsu yang miring kearah depan, keradangan pada gusi, mukosa pipi dan jaringan sekitar gigi karena terdorong gigi bungsu, sehingga timbul rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan, perdarahan, serta nyeri saat membuka menutup mulut serta saat menelan. Pada kondisi yang lebih parah, rasa sakit bahkan dapat menyebar ke kepala, leher, dagu, dan pundak. Selain itu juga menyebabkan kesulitan menjaga kebersihan mulut, kesulitan saat mengunyah dan bicara, sariawan di sekitar gigi geraham bungsu, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, gigi geraham bungsu dengan kondisi tersebut (tumbuh diluar lengkung gigi yang benar) maupun impaksi akan disarankan oleh dokter gigi untuk dicabut, supaya menghindari terjadinya keradangan pada jaringan sekitarnya lebih lanjut.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat segera memeriksakan kondisi gigi tersebut ke dokter gigi terdekat. Selain pemeriksaan klinis, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologis, untuk menegakkan diagnosa dan menentukan rencana perawatan yang komprehensif sesuai dengan kondisi Anda. Kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan hanya dengan konsumsi obat-obatan saja. Selama penyebab keradangan tidak diatasi, maka keluhan akan tetap dirasakan.


Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi keluhan Anda :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  6. Istirahatkan sisi yang dikeluhkan dari gerakan mengunyah sementara waktu
  7. Konsumsi makanan yang halus dan lunak
  8. Hindari makanan/minuman yang terlalu panas/manis/asam/pedas untuk mengurangi rangsangan pada gigi dan gusi
  9. Kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit atau kompres hangat jika rasa sakit disertai pembengkakan pada daerah yang dikeluhkan selama 15 menit dan dapat diulang 1-2 jam sekali
  10. Dapat ditambah dengan mengkonsumsi obat Paracetamol atau Asam mefenamat jika perlu, untuk mengurangi rasa sakit Anda, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut.


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
1
Benjolan

Dok tolong jelasin ini didekat gigi belakang saya ada benjolan ketikaa makan itu sakit dok terus kalo di pencet itu keluar nanah udah kempes kembali lagi jadi besar itu perih sekali

BenjolanBenjolan
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
25
1
Gusi bernanah

Dok gmn penanganan nya gusi bernanah? Apakah bahaya dok ? Gigi saya seperti gambar ini dan skrng agak nyeri

Gusi bernanahGusi bernanah
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
1

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Berdasarkan keluhan dan foto yang Anda kirimkan, terlihat gigi geraham kiri atas berlubang dan kehitaman disertai gusi bernanah. Kemungkinan disebabkan karena gigi yang berlubang sudah mengalami kematian pulpa, namun gigi tidak segera dirawat atau belum mendapat perawatan yang tepat, sehingga terjadi komplikasi infeksi dan keradangan pada jaringan disekitar gigi, yang disebut abses, dimana ditandai dengan gusi bengkak, rasa sakit dan bernanah.


Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri salah satunya Steptococcus mutans. Jika tidak segera mendapat perawatan tepat langsung oleh dokter gigi, infeksi bakteri gigi yang berlubang dapat terus berlanjut hingga ke bagian gigi terdalam, yaitu pulpa yang berisi saraf gigi dan pembuluh darah. Pada kondisi ini, gigi yang berlubang dapat mengalami rasa sakit baik jika ada rangsangan maupun tanpa rangsangan sekalipun. Kondisi ini disebut dengan Pulpitis irreversible. Apabila kondisi ini masih tidak mendapat perawatan segera, maka suplai nutrisi dan darah pada gigi akan terganggu, sehingga gigi mengalami kematian atau disebut nekrosis. Gigi akan berubah warna kehitaman dan struktur gigi juga akan sangat rapuh, sehingga mudah kropos dan lama kelamaan dapat menjadi kondisi sisa akar saja. Selain itu, infeksi bakteri juga dapat menyebar lewat ujung akar gigi ke jaringan pendukung di sekitar gigi, sehingga dapat terjadi komplikasi infeksi dan keradangan, seperti abses, kista, keradangan jaringan pendukung gigi (periodontitis), dan lain-lain.


Perlu diketahui, jika gigi sudah mengalami infeksi dan keradangan apalagi telah terjadi komplikasi, maka tidak dapat disembuhkan hanya dari konsumsi obat-obatan saja, melainkan harus mendapat perawatan segera oleh dokter gigi, untuk mencegah komplikasi fatal yang mungkin dapat terjadi. Konsumsi obat-obatan hanya dapat meredakan keradangan ataupun rasa sakit sementara, namun selama penyebab tidak dihilangkan, maka keradangan dan infeksi akan terus berlanjut.


Perawatan yang tepat untuk gigi dengan kondisi tersebut juga harus berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang berupa rontgen foto gigi. Pertama dokter gigi akan melakukan penyayatan atau insisi pada gusi Anda, untuk membantu mengeluarkan nanah yang terpendam. Kemudian, apabila dari hasil pemeriksaan gigi masih dapat dipertahankan, dokter gigi kemungkinan akan merekomendasikan Perawatan Saluran Akar gigi, yaitu tindakan perawatan untuk mengeluarkan pulpa gigi yang telah terinfeksi bakteri, membersihkan saluran akar gigi, dan menyeterilkan gigi yang telah terinfeksi, kemudian memasukkan obat secara langsung ke dalam gigi dan melakukan perawatan restoratif seperti tambal gigi atau pembuatan mahkota gigi tiruan jika kerusakan mahkota gigi sudah parah.


Namun jika gigi sudah tidak dapat dipertahankan lagi atau jika infeksi sudah meluas ke jaringan lain, dokter gigi akan lebih merekomendasikan dilakukanya pencabutan gigi, untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Pencabutan gigi baru boleh dilakukan jika keradangan dan infeksi sudah mereda, untuk menghindari terjadinya komplikasi pencabutan, seperti perdarahan atau bakterimia, yaitu kondisi dimana bakteri masuk ke pembuluh darah yang terbuka selama proses pencabutan gigi dan menyebabkan infeksi di organ lain. Untuk meredakan infeksi dan keradangan, dokter gigi kemungkinan akan memberikan obat anti keradangan dan antibiotik yang dapat Anda konsumsi beberapa hari, sesuai indikasi dan tingkat keparahan kondisi Anda. Selanjutnya setelah pencabutan gigi, Anda dapat membuat gigi tiruan untuk mengembalikan fungsi estetika, bicara, dan pengunyahan.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat segera memeriksakan kondisi gigi tersebut terlebih dahulu secara langsung ke dokter gigi terdekat, untuk mendapat pemeriksaan yang lebih detail, baik secara klinis maupun penunjang foto rontgen serta supaya segera mendapat tindakan yang komprehensif.


Untuk sementara, berikut adalah beberapa tips mengurangi keluhan Anda :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, selama 2 menit.
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  6. Istirahatkan gigi yang dikeluhkan dari gerakan mengunyah sementara waktu
  7. Konsumsi makanan yang halus dan lunak
  8. Hindari makanan/minuman yang terlalu panas/dingin/manis/asam/pedas untuk mengurangi rangsangan pada gigi dan gusi
  9. Kompres hangat untuk membantu mencairkan nanah, serta meredakan rasa sakit yang disertai pembengkakan pada daerah yang dikeluhkan selama 15 menit dan dapat diulang 1-2 jam sekali
  10. Dapat mengkonsumsi obat Paracetamol atau Asam mefenamat untuk mengurangi rasa sakit Anda, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Seputar lidah

Dokumentasi maaf sebelum nya apakah ini tanda tanda sifilis yg pertama lidah terasa hambar udh itu aja sih ruam di kulit apa lagi benjolan di kelamin belom ada apakah itu tanda² sifilis dok?

Seputar lidahSeputar lidah
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
1

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Berikut merupakan beberapa alasan kenapa mulut dan lidah Anda bisa terasa hambar.

1. Penyakit gigi dan gusi --> Penyebab umum dari ageusia ialah penyakit gigi dan gusi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kebersihan mulut yang buruk, seperti jarang sikat gigi.Berbagai penyakit gigi yang umum terjadi, seperti gigi berlubang, radang gusi, hingga infeksi gusi, bisa menimbulkan rasa tidak enak pada lidah atau bahkan hambar. Dalam beberapa kasus, infeksi jamur Candida albicans pada rongga mulut (oral thrush) juga dapat menyebabkan lidah putih dan terasa hambar.


2. Infeksi pernapasan --> Flu, sinusitis, dan berbagai infeksi saluran pernapasan lainnya bisa menyebabkan pilek dan hidung tersumbat. Gangguan pada indra penciuman juga memengaruhi persepsi indra pengecap terhadap sebuah rasa. Sebagai contoh, banyak pasien COVID-19 yang mengeluhkan lidah terasa hambar ketika mengalami anosmia (hilangnya kemampuan mencium bau). Studi yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses (2022) memperkirakan ada 39,2% pasien positif COVID-19 yang kehilangan kemampuan indra pengecapnya


3. Kekurangan vitamin dan mineral --> Tubuh membutuhkan berbagai vitamin dan mineral agar tetap berfungsi optimal. Kekurangan vitamin dan mineral bisa memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk kemampuan lidah untuk mengenali rasa. Sebagai contoh, salah satu gejala kekurangan vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, kalsium, dan zinc adalah berkurangnya kemampuan lidah dalam merasakan sesuatu. Kondisi tersebut umumnya tidak berbahaya dan bisa segera diatasi dengan pemberian suplemen.


4. Efek samping obat-obatan --> Antibiotik dan obat untuk penyakit tiroid bisa menimbulkan efek samping yang membuat indra pengecap Anda kehilangan fungsinya untuk sementara waktu. Selain itu, kemoterapi dan radioterapi yang dilakukan oleh pasien kanker juga bisa membuat lidah kehilangan kemampuannya mengenali rasa. Meski begitu, Anda tak perlu khawatir. Dokter tentu sudah memilihkan obat dan perawatan yang tepat dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko efek sampingnya.


5. Hipotiroidisme --> Hipotiroid atau hipotiroidisme merupakan kondisi saat kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh Anda. Bagi beberapa orang, penurunan kemampuan indra penciuman dan pengecap adalah salah satu kondisi yang muncul bersama gangguan ini. Belum diketahui secara pasti apa hubungan keduanya. Pada kondisi seperti ini, cara terbaik untuk mengatasi bagian lidah yang terasa tebal dan hambar adalah mengobati gangguan tiroidnya.


6. Multiple sclerosis --> Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neurology menunjukkan bahwa salah satu gejala multiple sclerosis adalah penurunan kemampuan indra pengecap. Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang saraf otak, mata, hingga tulang belakang. Selain lidah yang terasa hambar, gejala lain dari multiple sclerosis adalah kesulitan koordinasi, mudah lelah, dan lemah otot.


7. Penuaan --> Kuncup pengecap (taste buds) pada lidah berfungsi mengenali rasa makanan. Rata-rata orang dewasa punya 10.000 kuncup pengecap yang akan berkurang seiring bertambahnya usia.Itu artinya, lidah seorang lansia mungkin tidak lagi peka terhadap rasa tertentu, seperti manis atau asin. Kondisi ini biasanya disertai dengan penurunan fungsi indra penciuman. Selain itu, berbagai penyakit terkait penuaan yang menyerang otak dan saraf, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer, juga bisa mengganggu fungsi indra pengecap


Mengingat lidah yang terasa hambar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, penanganannya pun mungkin beragam. Apabila ageusia disebabkan oleh infeksi atau masalah gigi, dokter dapat meresepkan antibiotik atau antivirus dan menyarankan Anda untuk lebih banyak istirahat. Jika obat-obatan yang Anda gunakan menimbulkan efek samping berupa lidah hambar, dokter bisa menyesuaikan dosis atau mengganti obat untuk mengatasinya. Untuk masalah yang lebih serius, seperti hipertiroidisme atau multiple sclerosis, dokter akan fokus mengatasi penyakitnya terlebih dahulu. Dengan begitu, gejala yang Anda rasakan akan ikut berkurang. Di samping itu, dokter juga akan membantu Anda memperbaiki penurunan nafsu makan, kekurangan gizi, hingga stres yang mungkin Anda rasakan karena gangguan indra pengecapan ini.


Sekian dan terima kasih

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Saya awal nya keluar sariawan di gusi belakang dok

Terus sembuh tapi jadi bengkak gusi belakang saya sama susah membuka mulut karna sakit,terus saya punya amandel juga terus jadi menjalar sampe sakit nelan dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
30
2

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Sariawan yang keluar pada gusi belakang, dapat disebabkan karena trauma mekanis misalnya akibat terkena makanan yang keras, bergesekan terus menerus dengan tepi gigi yang tajam,maupun terkena sikat gigi. Selain itu, juga dapat disebabkan karena trauma suhu, seperti dari makanan atau minuman yang terlalu panas, makanan pedas atau asam maupun karena trauma kimia, misalnya karena penggunaan bahan atau produk tertentu yang dimasukkan di dalam mulut. Selain itu, sariawan pada gusi belakang juga dapat disebabkan sebagai bentuk komplikasi infeksi bakteri atau infeksi jamur akibat kebersihan mulut yang buruk atau adanya gigi berlubang yang tidak dirawat. Penyebab lain sariawan pada gusi belakang adalah akibat adanya geraham bungsu yang tumbuh diluar lengkung gigi yang benar, maupun geraham bungsu yang impaksi, yaitu kondisi dimana sebagian gigi atau seluruhnya tertanam didalam tulang dan gusi serta biasanya dalam posisi yang abnormal, sehingga gigi geraham bungsu tersebut mendesak gudi dan jaringan sekitarnya. Menyebabkan sariawan, rasa sakit, dan pembengkakan pada gusi dan jaringan sekitarnya. Pada kondisi yang lebih parah, rasa sakit bahkan dapat menyebar ke kepala, telinga, leher, pundak, serta menyebabkan kesulitan membuka mulut dan sakit saat menelan. Kondisi-kondisi tersebut dapat diperparah apabila terdapat faktor-faktor berikut, seperti kebiasaan merokok atau konsumsi minuman beralkohol, riwayat penyakit sistemik dan rutinitas konsumsi obat-obatan tertentu, perubahan hormonal, stres, gangguan kelenjar air liur yang menyebabkan mulut kering dan lidah rentan mengalami iritasi dan infeksi, dan lain-lain.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat segera memeriksakan kondisi tersebut terlebih dahulu secara langsung ke dokter gigi terdekat, untuk medapat pemeriksaan yang lebih detail, baik secara klinis maupun penunjang laboratoris maupun radiologis bila diperlukan, serta supaya segera mendapat tindakan yang komprehensif.


Untuk sementara, berikut adalah beberapa tips mengurangi keluhan Anda :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, selama 2 menit.
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Bersihkan permukaan lidah dengan pembersih lidah (tongue cleaner)
  6. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  7. Istirahatkan sisi yang dikeluhkan dari gerakan mengunyah sementara waktu
  8. Konsumsi makanan yang halus dan lunak
  9. Hindari makanan/minuman yang terlalu panas/dingin/manis/asam/pedas
  10. Hindari merokok dan minuman beralkohol
  11. Cukupi kebutuhan air putih 2 liter perhari
  12. Makan dengan gizi seimbang dan tambahkan konsumsi multivitamin
  13. Dapat mengkonsumsi obat Paracetamol atau Asam mefenamat untuk mengurangi rasa sakit Anda, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut.


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Gejala yang Anda alami, seperti bengkak pada gusi belakang, kesulitan membuka mulut, dan sakit saat menelan, bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infeksi atau peradangan pada amandel dan gusi. Sariawan yang sembuh dapat meninggalkan iritasi, yang mungkin menyebabkan pembengkakan.:

Penting untuk menjaga kebersihan mulut dan menghindari makanan yang dapat memperparah rasa sakit. Anda bisa mencoba berkumur dengan air garam hangat untuk membantu meredakan peradangan. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, seperti demam tinggi atau pembengkakan yang signifikan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan pengobatan yang sesuai, seperti antibiotik jika ada infeksi. Jika amandel Anda juga terlibat, pengobatan mungkin termasuk obat pereda nyeri atau, dalam kasus yang lebih serius, prosedur medis seperti tonsilektomi.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
sariawan parah

dok mau tanya saya kan sakit sariawan sudah 5 hari dan kadang sakit kepala sama meriang juga kenapa yaa udah coba kumur air garam dan obat kumur blom ada perkembangan

sariawan parahsariawan parah
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
80
1
1

Halo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.


Berdasarkan keluhan dan foto yang Anda kirimkan, kemungkinan sariawan tersebut bukan sariawan biasa, melainkan mungkin efek samping dari geraham bungsu yang tumbuh diluar lengkung yang benar atau dallam kondisi impaksi. Terlihat adanya keradangan pada mukosa pipi dan gusi pada pangkal mulut. Lesi berbentuk cekung pada gusi dan mukosa pipi, pada beberapa titik menyerupai ujung cusp gigi rahang atas, yang berwarna kemerahan dan sedikit keputihan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena gigi geraham bungsu rahang atas Anda sudah tumbuh namun gigi geraham bungsu rahang bawah Anda belum tumbuh sempurna atau kemungkinan dalam kondisi impaksi (tertanam sebagian atau seluruhnya di dalam tulang dan gusi), sehingga gusi mengalami kondisi perikoronitis, yaitu keradangan pada jaringan pendukung gigi disekitar gigi geraham bungsu yang impaksi, ditandai kemerahan dan pembengkakan. Sayangnya kondisi bengkak ini membuat gusi dan mukosa pipi bawah berkontak lebih dulu dengan gigi rahang atas lawannya saat gerakan mengunyah atau bicara dan trauma pun tidak bisa dihindarkan. Tidak terlihat jelas dari foto yang Anda kirim, bagaimana kondisi dan posisi gigi geraham bungsu rahang atas Anda. Perlu dilakukan pemeriksaan klinis dan rontgen untuk melihat posisi yang pasti dari geraham bungsu baik atas dan bawah Anda.


Gigi geraham bungsu adalah gigi yang tumbuh paling akhir, yaitu usia 17 tahun keatas dan rata-rata di usia 25 tahun. Karena tumbuhnya terakhir dan dapat juga didukung dari faktor keturunan, geraham bungsu seringkali kekurangan tempat untuk tumbuh di lengkung gigi yang benar, akibatnya geraham bungsu dapat tumbuh miring atau bahkan impaksi (tertanam didalam tulang dan gusi), baik sebagian gigi atau seluruh gigi.


Geraham bungsu yang tumbuh tidak di posisi yang benar maupun dalam kondisi impaksi, seringkali menimbulkan efek, seperti gigi berlubang karena sikat gigi tidak dapat menjangkau area gigi dengan maksimal, terutama area gigi yang tertutup tulang dan gusi, kerusakan gigi di depannya karena terdorong oleh geraham bungsu yang miring kearah depan, keradangan pada gusi, mukosa pipi dan jaringan sekitar gigi karena terdorong gigi bungsu, sehingga timbul rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan, serta nyeri saat membuka menutup mulut serta saat menelan. Pada kondisi yang lebih parah, rasa sakit bahkan dapat menyebar ke kepala, leher, dagu, dan pundak. Selain itu juga menyebabkan kesulitan menjaga kebersihan mulut, kesulitan saat mengunyah dan bicara, sariawan di sekitar gigi geraham bungsu, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, gigi geraham bungsu dengan kondisi tersebut (tumbuh diluar lengkung gigi yang benar) maupun impaksi akan disarankan oleh dokter gigi untuk dicabut, supaya menghindari terjadinya keradangan pada jaringan sekitarnya lebih lanjut.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat segera memeriksakan kondisi gigi tersebut ke dokter gigi terdekat. Selain pemeriksaan klinis, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologis, untuk menegakkan diagnosa dan menentukan rencana perawatan yang komprehensif sesuai dengan kondisi Anda. Kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan hanya dengan konsumsi obat-obatan saja. Selama penyebab keradangan tidak diatasi, maka keluhan akan tetap dirasakan.


Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi keluhan Anda :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  6. Istirahatkan sisi yang dikeluhkan dari gerakan mengunyah sementara waktu
  7. Konsumsi makanan yang halus dan lunak
  8. Hindari makanan/minuman yang terlalu panas/manis/asam/pedas untuk mengurangi rangsangan pada gigi dan gusi
  9. Kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit atau kompres hangat jika rasa sakit disertai pembengkakan pada daerah yang dikeluhkan selama 15 menit dan dapat diulang 1-2 jam sekali
  10. Dapat ditambah dengan mengkonsumsi obat Paracetamol atau Asam mefenamat jika perlu, untuk mengurangi rasa sakit Anda, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut.


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Lidah

Dok apakah lidah saya seperti itu tidak berbahaya

Dan bagaimana cara penanganannya dok

LidahLidah
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
36
2

Halo sobat sebat. Terima kasih atas pertanyaanya.


Berdasarkan foto yang dikirimkan, permukaan lidah dan papila cukup normal. Hanya saja pada bagian pangkal, permukaan lidah ditutupi plak putih, yang kemungkinan merupakan infeksi jamur candidiasis pada lidah. Hal ini dapat disebabkan karena kebersihan lidah yang kurang, serta dapat diperparah bila ada riwayat penyakit sistemik atau konsumsi obat-obatan tertentu jangka panjang. Jika tidak disertai keluhan lidah terasa nyeri atau terbakar, indra pengecapan yang berkurang, lidah terasa tebal dan asam, kemungkinan grade atau tingkat keparahannya masih di skala ringan. Namun sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi tersebut, supaya Anda segera mendapat tindakan perawatan yang tepat dan mencegah kondisinya menjadi lebih parah.


Berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda lakukan di rumah :

  1. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, selama 2 menit.
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  4. Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  5. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  6. Bersihkan permukaan lidah dengab mengeroknya menggunakan tongue cleaner.
  7. Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, setiap 3-6 bulan sekali.


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Udh sembuh blm kk

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Lihat komentar lainnya
Bengkak setelah cabut gigi bungsu

Assalamualaikum bpk/ibu dokter

Saya ingin bertanya , sebelumnya saya melakukan cabut gigi bungsu bagian atas dan setelah itu saya mengalami bengkak dan berbarengan dengan bagian pipi dalam ada berupa jendolan dan jendolan tersebut berubah menjadi seperti luka seperti ada kuning dan membuat saya susah makan dan merasa sakit hebat , dan merambat kebagian rahang bawah , bisa bantu memberi tahu obat apa yang bagus untuk menangani gejala tersebut terimakasih.

Bengkak setelah cabut gigi bungsuBengkak setelah cabut gigi bungsu
Bengkak setelah cabut gigi bungsuBengkak setelah cabut gigi bungsu
Bengkak setelah cabut gigi bungsuBengkak setelah cabut gigi bungsu
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
72
1

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Rasa sakit dan pembengkakan yang Anda rasakan setelah tindakan pencabutan gigi bungsu atas dapat dikatakan normal jika masih berada di 24 jam pertama hingga 7 hari post pencabutan gigi. Namun, jika rasa sakit yang Anda rasakan ini sudah lebih dari 7 hari pasca tindakan, maka kemungkinan telah terjadi komplikasi keradangan dan infeksi pada luka tersebut, sehingga perlu pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.


Rasa sakit dan bengkak merupakan keradangan dan merupakan hal wajar jika terjadi 24 jam pertama hingga maksimal 7 hari. Pasalnya saat ini Anda memang tengah dalam fase keradangan, yang merupakan fase penyembuhan luka normal dari tubuh. Fase penyembuhan pasca tindakan pencabutan gigi melalui 3 proses, yaitu fase keradangan yang berlangsung sesaat setelah cabut gigi hingga 7 hari, fase proliferasi yang dimulai sejak akhir fase keradangan hingga minggu ketiga pasca pencabutan gigi, dan fase maturasi atau fase pematangan jaringan berlangsung hingga 3 bulan pasca pencabutan gigi.


Pada fase keradangan, dimulai dengan terjadinya perdarahan sesaat setelah gigi dicabut hingga beberapa jam kedepan. Sel-sel darah akan berkumpul ke daerah luka untuk mulai menutup luka, dan memberikan perlindungan mencegah kontaminasi infeksi bakteri. Pada fase ini, normal jika Anda merasakan sakit, pembengkakan, gusi dan jaringan sekitar luka kemerahan, atau panas pada sekitar luka. Apabila sistem imun sedang Anda turun, tubuh mungkin juga dapat merasakan gejala pusing, lelah, sakit yang menyebar ke telinga, leher dan tenggorokan hingga demam. Fase keradangan ini akan berlangsung hingga 7 hari pasca tindakan pencabutan gigi. Namun, dapat lebih lama jika terjadi kontaminasi infeksi bakteri pada luka, akibat kebersihan mulut yang buruk atau terjadinya dry socket pada luka bekas pencabutan gigi, yaitu kondisi dimana gumpalan darah lepas dari soket atau lubang bekas pencabutan, sehingga luka menjadi kering dan menganga, yang dapat mengganggu proses penyembuhan dan menimbulkan rasa sakit hebat.


Yang perlu diperhatikan juga, jika keluhan Anda tidak membaik dalam 7 hari pasca tindakan pencabutan, atau jika rasa sakit yang dirasakan semakin tajam dan meningkat setiap harinya. Perlu pemeriksaan lebih detail, tidak bisa dari foto saja. Hal ini untuk melihat soket pencabutan dan jaringan sekitarnya, untuk mengetahui diagnosa penyebab rasa sakit Anda. Saran saya sebaiknya Anda dapat segera kontrol ke dokter gigi Anda sebelumnya, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan tidak ada kontaminasi infeksi bakteri pada luka bekas pencabutan atau terjadinya dry socket maupun komplikasi lainnya.


Berikut adalah beberapa hal yang dapat diterapkan di rumah untuk mengurangi keluhan Anda :

  • Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, untuk mencegah kontaminasi bakteri
  • Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  • Sikat gigi dengan tekanan ringan dan dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi, perlahan terutama pada daerah sekitar bekas pencabutan gigi
  • Gunakan benang gigi untuk membersihkan daerah sela antar gigi
  • Dapat menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol
  • Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat hingga 7 hari pasca pencabutan gigi
  • Hindari makanan/minuman yang keras,panas,pedas,atau terlalu asam untuk menghindari terjadinya iritasi pada daerah bekas pencabutan gigi
  • Hindari merokok, minuman bersoda dan beralkohol
  • Konsumsi makanan/minuman bergizi seimbang
  • Konsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter gigi sesuai anjuran. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda dapat mengkonsumsi Paracetamol atau Ibuprofen sesudah makan, namun sebelumnya pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi atau kondisi tubuh yang kontraindikasi terhadap obat tersebut.
  • Kompres dingin selama 15 menit, diulang 1-2 jam sekali, untuk mengurangi rasa sakit.
  • Minum air putih 2 Liter per hari dan konsumsi multivitamin
  • Kontrol ke dokter gigi jika masih timbul keluhan setelah 7 hari pasca pencabutan gigi.


Demikian, semoga membantu.

... Lihat Lainnya
2 bulan yang lalu
Suka
Balas
sariawan atau luka

dok saya punya entah ini apa semacam sariawan atau apa ini saya tidak mengerti di bagian belakang !sudah beberapa hari tidak sembuh

sariawan atau lukasariawan atau luka
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
62
Napas engap

Halo dok mau tanya. Saya kemarin ada gejala nafas terasa engap, kepala pusing, akibat kena asap rokok. Yang biasanya saya masih kuat, kemarin tiba-tiba ada gejala tersebut.

sebelumnya saya peenah ada gejala sakit jantung. Lebih ke tersumbatnya saluran aliran ke jantungnya, itu dulu waktu saya masih SMA tahun 2016 kalau nggak salah.

nah, dari gejala yang awal itu, gimana ya dong, karena saya ndak tau perbedaan antara sesak nafas dan sebagainya, cuman yang saya rasakan adalah napas terasa engap, mengganjal di saluran pernafasan dan pusing

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2
Lihat komentar lainnya

loading

TENTANG FORUM INI
Kesehatan gigi dan mulut perlu dijaga setiap hari dan sedari dini. Jika tidak, maka banyak masalah gigi dan mulut yang d... Lihat Lainnya