Selain debu, bulu binatang peliharaan, dan serbuk sari, zat pemicu alergi (alergen) juga bisa berasal dari bumbu yang Anda gunakan sehari-hari. Beberapa orang bahkan dapat mengalami alergi setelah mengonsumsi atau menyentuh rempah seperti kayu manis.
Apa itu alergi kayu manis?
Kayu manis merupakan rempah yang memberikan rasa dan aroma khas pada hidangan manis maupun gurih.
Rempah ini berasal dari kulit bagian dalam beberapa pohon yang berasal dari India, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
Selain memperkaya cita rasa masakan, ada pula sejumlah manfaat kayu manis untuk kesehatan.
Namun, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap rempah ini karena mereka lebih sensitif terhadap zat yang ada di dalamnya.
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology dalam ScienceDaily, sekitar 2-3% penderita alergi makanan punya alergi pada rempah seperti kayu manis.
Dengan jumlah penderita yang sedikit, kondisi ini jarang terdiagnosis dengan tepat.
Alergi kayu manis dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan gejala alergi secara umum, seperti gatal-gatal, ruam, dan hidung mampet.
Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda dengan tingkat keparahan yang beragam pula.
Kendati pada umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa berdampak besar bagi orang yang sering memasak dengan bumbu dan rempah.
Anda mungkin perlu menghindari pemicu alergi ini dan mengonsumsi obat untuk meredakan gejala alergi.
Tanda-tanda alergi yang perlu Anda waspadai
Alergi kayu manis biasanya sulit terdeteksi karena hanya sedikit yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi, menyentuh, atau menghirup bubuk rempah ini.
Gejala alergi rempah juga sering kali mirip dengan reaksi alergi lainnya.
Pada beberapa orang, alergi kayu manis dapat menimbulkan gejala berupa:
- reaksi alergi kulit seperti ruam dan gatal-gatal,
- sesak napas,
- sakit perut,
- diare,
- mual dan/atau muntah,
- mengi (napas berbunyi),
- hidung mampet atau meler,
- rasa gatal atau menggelitik pada bibir, wajah, dan lidah,
- pembengkakan pada bibir, wajah, dan lidah, serta
- pembengkakan pada bagian tubuh yang lain.
Tingkat keparahan gejala bisa berbeda-beda pada tiap orang. Pada kasus yang langka, kondisi ini dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis).
Reaksi anafilaksis memerlukan penanganan medis segera karena dapat membahayakan jiwa.
Untuk itu, Anda perlu segera pergi ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan pertama reaksi alergi.
Penyebab alergi kayu manis
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap zat asing yang umumnya tidak memicu reaksi pada kebanyakan orang.
Zat-zat asing ini dikenal sebagai alergen. Saat alergen memasuki tubuh, sistem imun akan membentuk antibodi untuk melawannya.
Pada alergi kayu manis, alergen berasal dari cinnamaldehyde, yaitu zat pemberi rasa pada kayu manis.
Konsumsi kayu manis dalam jumlah kecil biasanya tidak memicu reaksi karena air liur mencegah kontak antara cinnamaldehyde dengan mulut.
Namun, lain halnya bila Anda mengonsumsi kayu manis secara berlebihan atau tubuh Anda sensitif terhadap cinnamaldehyde.
Anda mungkin akan mengalami gejala tidak lama setelah mengonsumsi atau mengalami kontak dengan rempah ini.
Pada beberapa kasus, reaksi alergi juga bisa dipicu oleh zat perasa kayu manis buatan dalam pasta gigi, permen karet, dan obat kumur.
Selain itu, cinnamaldehyde yang ada dalam bahan pewangi juga dapat memicu reaksi pada beberapa orang.
Kayu manis buatan dalam pasta gigi, permen karet, dan obat kumur bisa menimbulkan stomatitis kontak. Hal ini ditandai dengan rasa gatal atau terbakar pada mulut.
Reaksi ini akan hilang dengan sendirinya begitu Anda berhenti menggunakan produk tersebut.
Berbagai Gejala Alergi Makanan, Dari yang Ringan Hingga yang Parah