Alergi terhadap makanan merupakan salah satu jenis alergi yang paling kerap terjadi pada banyak orang. Beberapa dari Anda mungkin perlu menghindari makanan tertentu agar tubuh tidak mengalami reaksi alergi. Salah satu makanan yang bisa memicu alergi pada beberapa orang yaitu biji wijen.
Apa itu alergi biji wijen?
Alergi biji wijen adalah kondisi ketika tubuh mengalami reaksi alergi terhadap protein wijen setelah Anda mengonsumsi bijinya.
Biji wijen yang dapat dikonsumsi merupakan bahan masakan yang digunakan di banyak makanan seperti sushi.
Meski kasusnya tidak sebanyak alergi kacang, alergi makanan yang satu ini memiliki reaksi yang sama seriusnya.
Reaksi alergi terhadap berbagai bentuk wijen dapat memicu syok anafilaksis. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang yang alergi terhadap biji-bijian ini mengonsumsi wijen.
Saat dikonsumsi, protein dalam wijen mengikat antibodi IgE spesifik yang dihasilkan sistem imun penderita alergi.
Akibatnya, tubuh mengeluarkan reaksi kekebalan yang dapat menimbulkan gejala alergi, mulai dari yang ringan hingga sangat parah.
Seberapa umum kondisi ini?
Selama dua dekade terakhir, kasus alergi terhadap biji wijen mengalami peningkatan.
Sebagian kasus yang terjadi berhubungan dengan maraknya produk yang mengandung biji wijen dan minyak wijen.
Minyak wijen dianggap sebagai minyak goreng yang sehat dan dimanfaatkan dalam memasak, termasuk pada menu vegetarian dan saus salad.
Selain itu, minyak wijen dipakai dalam berbagai obat-obatan, kosmetik, hingga losion kulit.
Sayangnya, penggunaan produk topikal yang mengandung minyak wijen pun bisa menghasilkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Itu sebabnya, penting untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi terhadap biji wijen atau tidak.
Tanda-tanda gejala alergi biji wijen
Gejala alergi umumnya terjadi langsung setelah Anda makan makanan yang mengandung biji wijen.
Namun, beberapa orang mungkin bisa mengalami gejala alergi hingga satu jam kemudian.
Gejala alergi yang dialami cenderung ringan hingga berat, meliputi:
- ruam kulit, terutama di sekitar wajah,
- tenggorokan gatal,
- muntah,
- diare,
- sulit bernapas,
- batuk,
- denyut nadi rendah,
- rasa gatal di dalam mulut, dan
- sakit perut.
Kemungkinan ada beberapa gejala yang tidak disebutkan.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami apa penyebabnya.
Kapan saya harus ke dokter?
Bila mengalami salah satu atau lebih gejala yang disebutkan usai mengonsumsi makanan yang mengandung wijen, segera periksakan diri ke dokter.
Semakin cepat sebuah penyakit terdiagnosis, semakin besar peluang kesembuhan yang dimiliki.
Penyebab alergi biji wijen
Pada dasarnya, alergi wijen disebabkan oleh konsumsi tanaman dan produk apa saja yang berasal dari biji wijen dan minyak wijen.
Normalnya, sistem imun melindungi tubuh dari zat-zat yang berbahaya, seperti bakteri dan virus.
Namun, sistem kekebalan tubuh orang yang memiliki alergi menganggap protein dalam biji wijen merupakan zat berbahaya.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mencoba melindungi tubuh secara berlebihan terhadap protein wijen.
Hal ini menyebabkan tubuh mengembangkan reaksi alergi setiap kali Anda mengonsumsi makanan yang mengandung wijen.
Begini, orang dengan sistem kekebalan alergi wijen menghasilkan antibodi alergi khusus untuk melawan protein wijen.
Antibodi yang disebut antibodi IgE spesifik wijen ini hanya mendeteksi dan merespons protein wijen.
Antibodi IgE kemudian memicu gejala reaksi alergi hingga beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang mengandung wijen. Dari sinilah, reaksi alergi biji wijen timbul.