backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Kenali Berbagai Jenis Batuk untuk Tahu Pengobatan yang Tepat

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala Β· Tanggal diperbarui 5 hari lalu

    Kenali Berbagai Jenis Batuk untuk Tahu Pengobatan yang Tepat

    Selama ini, batuk mungkin hanya dikenal dalam dua jenis, yaitu berdahak dan tidak. Namun, ternyata batuk masih bisa dibedakan menjadi beberapa jenis lagi sesuai penyebab dan gejala yang menyertai.

    Untuk mengetahui jenis-jenis batuk dan cara tepat mengatasinya, simak informasi berikut.

    Berbagai jenis batuk dan cara mengobatinya

    Sebelumnya, perlu Anda tahu bahwa batuk bukanlah suatu penyakit, melainkan respon alami tubuh ketika saluran napas Anda terganggu, misalnya karena debu atau polusi.

    Selain itu, batuk juga bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Untuk mengetahui perbedaannya, simak jenis-jenis batuk berikut.

    1. Batuk berdahak

    wanita bersin

    Sesuai namanya, batuk berdahak memiliki gejala utama berupa dahak atau lendir yang keluar ketika Anda sedang batuk.

    Batuk berdahak juga disebut dengan batuk produktif karena bisa mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan.

    Dahak sebenarnya berfungsi untuk mendukung kerja sistem pernapasan, seperti menjaga kelembapan tenggorokan danΒ paru-paru juga membersihkannya dariΒ iritan berbahaya.Β  Namun, produksi dahak secara berlebihan justru bisa mengganggu sistem pernapasan.

    Jenis batuk ini biasanya ditandai dengan tenggorokan yang gatal mengganjal karena gumpalan lendir. Selain itu, Anda mungkin juga merasakan sesak napas, hidung dipenuhi ingus.

    Produksi dahak yang berlebih biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri pada saluran pernapasan.

    Jenis batuk ini juga bisa menjadi gejala post-nasal drip, bronkitis, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), cystic fibrosis,Β dan asma.

    Obat batuk berdahak biasanya dilengkapi keterangan ekspektoran atau dekongestan. Dua jenis obat ini memang bekerja untuk mengencerkan dahak.

    Selain menggunakan obat dari apotek, Anda bisa mencoba obat batuk alami dengan minum 1/2 sendok makan madu setiap malam.

    2. Batuk Kering

    Berkebalikan dengan batuk berdahak, batuk kering tidak disertai keluarnya lendir dari saluran pernapasan. Inilah alasan batuk kering juga disebut sebagai batuk non-produktif.

    Kondisi tenggorokan yang kering saat mengalami batuk ini membuat tenggorokan terasa perih dan gatal. Anda mungkin juga menyadari bahwa suara berubah menjadi lebih serak.

    Secara umum, frekuensi batuk tidak berdahak memang biasanya lebih tinggi. Selain itu, kondisi ini tak jarang memburuk di malam hari.

    Udara yang kotor, alergi, dan obat-obatan tertentu bisa memicu batuk kering. Jenis batuk ini juga bisa menandakan kenaikan asam lambung, bronkitis, hingga radang paru-paru.

    Saat mengobati batuk kering, pilihlahΒ obat dari golongan antitusif dengan kandungan dekstrometorfan untuk menekan batuk sehingga perlahan berkurang.

    Sementara itu, pengobatan alami untuk batuk kering bisa dilakukan dengan memasangΒ humidifier dan mengonsumsi bawang putih mentah untuk menghentikan infeksi.

    3. Batuk darah

    Hemoptisis adalah istilah lain dari salah satu jenis batuk, yaitu batuk berdarah. Istilah tersebut menandakan bahwa darah yang keluar berasal dariΒ paru-paru, tenggorokan, atau saluran pernapasan di sekitarnya.

    Umumnya, darah hemoptisis berwarna merah terang sampai pekat dengan tekstur yang sedikit berbusa karena bercampur dahak.

    Selain disertai darah, hemoptisis biasanya juga menunjukkan gejala berupa demam, nyeri dada, sesak napas, dan pusing. Kondisi ini biasanya berlangsung selamaΒ lebih dari dua minggu.

    Darah yang keluar bersama batuk bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.

    Menurut laman Health Direct Australia, bronkitis, pneumonia, TBC, hingga kanker paru merupakan penyebab hemoptisis.

    Pengobatan untuk jenis batuk ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan, mencegah aspirasi paru, dan mengobati penyakit dasar yang menjadi penyebab keluhan.

    Penilaian ABC (airway, breathing, and circulation) selalu menjadi langkah awal dalam penanganan kasus batuk berdarah. Jenis batuk ini merupakan kondisi yang membutuhkan penangan segera oleh dokter.

    4. Batuk rejan

    Anak batuk terus

    Pertusis atau batuk rejan adalah jenis batuk yang rentan terjadi pada anak-anak, khususnya yang belum mendapatkan vaksin DtP dan Tdap.

    Batuk ini bisa bertahan selama 4–8 minggu sehingga membuatnya dikenal sebagai batuk seratus hari.

    Selain batuk berkepanjangan, jenis batuk ini ditandai dengan tarikan napas yang berbunyi atauΒ mengi. Batuk ini juga kerap disertai hidung tersumbat, mata berair, hingga demam.

    Penyebab batuk rejan adalahΒ infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernapasan.

    Batuk rejan perlu segera diobati pada 1–2 minggu pertama sebelum gejala memburuk untuk mencegah penularan.

    Antibiotik untuk batuk rejan biasanya menggunakanΒ golongan makrolida, seperti azithromycin, clarithromycin, dan erythromycin.

    5. Batuk croup

    Croup adalah jenis batuk yang menyerang anak-anak di bawah usia enam tahun. Batuk ini biasanya bertahan selama 3–5 hari.

    Gejala utama kondisi ini adalah batuk menggonggong yang memburuk di malam hari. Selain itu, Anda mungkin menyadari perubahan suara menjadi serak, sesak napas, dan demam.

    Penyebab batuk croup adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas karena virus yang menyebabkan penyempitan.

    Perawatan di rumah dengan pelembap udara dan mencukupi kebutuhan cairan sering kali sudah mengatasi batuk croup.

    Dokter biasanya memberikan obat untuk mengatasi gejala yang menyertai, seperti asetaminofen untuk meredakan demam.

    6. Batuk kronis

    Selain berdasarkan penyebab, batuk juga bisa dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan durasinya, yaitu akut, sub-akut, dan kronis.

    Batuk akutΒ berlangsung selama 3 minggu, batuk sub-akut selama 3–8 minggu, dan batuk kronis yang bisa berlangsung selama lebih dari 8 minggu.

    Batuk kronis bisa menjadi alarm bahwa Anda memiliki penyakit lain dengan dampak lebih serius.

    Bukan sekedar paparan benda asing atau iritan, batuk kronis biasanya disebabkan oleh asma, pneumonia, GERD, tuberkulosis, penyakit jantung, hingga kanker paru.

    Jenis batuk ini dapat disertai dengan dengan dahak ataupun tidak. Namun, volume dahak yang berlebih bisa menjadi gejala gangguan di dalam paru-paru.

    Penanganan batuk kronis perlu disesuaikan dengan penyebab pastinya. Oleh karena itu, pastikan untuk segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti batuk Anda.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penyebab dan gejalanya, jenis batuk setidaknya bisa dibedakan menjadi enam jenis, yaitu batuk berdahak, batuk kering, batuk darah, batuk rejan, batuk croup, dan batuk kronis. Setiap jenis batuk membutuhkan penanganan yang berbeda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala Β· Tanggal diperbarui 5 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan