Setiap orang pasti pernah mendengar pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Nah, melakukan pemeriksaan rutin menjadi salah satu cara mencegah penyakit secara dini. Apalagi, jika Anda berisiko terhadap penyakit tertentu serta memiliki riwayat penyakit dari keluarga. Berikut ini kenis tes skrining kesehatan yang sebaiknya wanita lakukan untuk mendeteksi penyakit secara dini.
Mengapa tes skrining kesehatan penting untuk para wanita?
Mengutip dari Better Health, wanita perlu melakukan pemeriksaan umum atau tes skrining dengan dokter setiap tahunnya. Ini dilakukan untuk mencegah risiko tinggi terhadap penyakit atau masalah kesehatan paling umum pada wanita.
Berikut adalah menfaat dari tes skrining kesehatan untuk wanita.
- Mendeteksi penyakit lebih cepat. Hal ini akan membantu untuk mempermudah penanganan penyakit yang ditemukan sekaligus meningkatkan peluang kesembuhan.
- Mempelajari faktor risiko penyakit seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau obesitas sehingga Anda dapat mengubah gaya hidup sebagai tindakan pencegahan.
- Memantau kesehatan Anda. Riwayat hasil tes skrining akan membantu untuk melihat kondisi kesehatan Anda dari waktu ke waktu.
Jenis tes skrining kesehatan untuk wanita
Walaupun merasa baik-baik saja, sebaiknya Anda tetap mempertimbangkan untuk melakukan tes skrining kesehatan secara teratur.
Apalagi, setiap orang mempunyai kondisi tubuh berbeda sehingga tidak menutup kemungkinan Anda mengidap kondisi tertentu termasuk penyakit yang lebih sering menyerang wanita.
Dalam kasus lainnya, mungkin saja Anda mempunyai keluhan kesehatan tanpa sebab yang jelas.
Berikut adalah berbagai jenis tes skrining untuk wanita.
1. Kolesterol
Usia paling awal yang direkomendasikan melakukan tes skrining penyakit kolesterol untuk wanita adalah 45 tahun.
Namun, pemeriksaan di usia ini hanya dilakukan saat Anda tidak mempunyai risiko penyakit jantung koroner.
Apabila mempunyai risiko penyakit tersebut, Anda perlu rutin melakukan tes skrining kolesterol sejak usia 20 tahun.
2. Pemeriksaan tekanan darah
Lakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya satu kali dalam jangka waktu dua tahun.
Namun, apabila angka atas (sistolik) berada dalam kisaran 120 – 139 atau angka bawah (diastolik) dalam kisaran 80 – 89 mm Hg Anda harus melakukan tes skrining setiap tahun.
Begitu juga saat angka teratas adalah 130 atau lebih besar karena merupakan tanda dari hipertensi.
3. Diabetes
Tes skrining kesehatan untuk wanita yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa. Yaitu, jumlah glukosa dalam darah setelah tidak makan selama 8 jam.
Ini dilakukan untuk mengecek apakah Anda memiliki kecenderungan penyakit diabetes atau tidak sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan.
Lalu, Anda juga disarankan untuk melakukan tes skrining apabila:
- tekanan darah mencapai 130/80 mm Hg atau lebih,
- mempunyai indeks massa tubuh lebih dari 25, serta
- faktor risiko diabetes lainnya.
4. Kanker payudara
Sebenarnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sejak memasuki masa puber.
Biasanya, waktu yang tepat melakukannya adalah beberapa hari atau seminggu setelah menstruasi.
Namun, mengutip dari Mayo Clinic, para ahli kurang menyetujui jika Anda hanya melakukan cara ini saja untuk mendeteksi kanker payudara.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara klinis agar dokter atau perawat dapat memeriksa area payudara secara sistematis, seperti mamografi.
Anda perlu melakukan tes skrining kesehatan wanita lainnya untuk mendiagnosis kanker payudara apalagi bila Anda mengalami benjolan di payudara atau riwayat keluarga dengan penyakit kanker.
Mamografi
Wanita berusia 50 – 74 tahun yang tidak memiliki faktor keturunan kanker payudara dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mamografi dalam kurun waktu dua tahun sekali.
Lalu, wanita berusia di bawah 40 tahun sebaiknya tidak melakukan jenis tes atau pemeriksaan ini karena alasan radiasi.
Akan tetapi, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan mamografi rutin setiap tahun apabila ada keluarga yang mempunyai riwayat kesehatan penyakit ini.
USG payudara
Dokter akan melakukan USG payudara apabila saat mamografi menemukan kista yang berisi cairan atau tumor padat.
Ini juga merupakan tes skrining untuk wanita apabila Anda berusia di bawah 25 tahun atau sedang hamil karena lebih aman untuk janin.
5. Kanker serviks
Tes skrining kesehatan wanita untuk memeriksa kanker serviks sebaiknya sudah dimulai sejak usia 21 tahun. Setelah itu, hingga usia 29 tahun Anda juga perlu melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali.
Namun, pada rentang usia ini dokter tidak memperbolehkan untuk melakukan tes HPV jika belum pernah melakukan hubungan seksual.
Sementara wanita berusia 30 – 65 tahun yang sudah aktif secara seksual juga harus melakukan tes pap smear setiap 3 tahun atau tes HPV setiap 5 tahun sekali.
6. Penyakit menular seksual
Jika Anda berusia di bawah 30 tahun dan sudah aktif secara seksual, perlu melakukan tes urine setiap tahunnya untuk memeriksa apakah ada kondisi klamidia.
Tes skrining kesehatan wanita ini dilakukan untuk mencegah penyakit menular seksual yang berujung pada masalah kesuburan.
7. Kepadatan tulang
Osteoporosis juga menjadi salah satu penyakit yang rentan terjadi pada wanita. Apalagi jika Anda sudah memasuki masa menopause sehingga berisiko mengalami kerapuhan tulang.
Dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes skrining kesehatan wanita seperti tes kepadatan tulang.
Ini merupakan tes yang membantu untuk menentukan kesehatan tulang Anda sekaligus mendeteksi osteoporosis.
Skrining untuk wanita ini sangat penting, terutama bagi Anda yang berusia 65 tahun ke atas. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, mungkin perlu memulai pemeriksaan lebih cepat.
8. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Mendeteksi HIV/AIDS sebagai tes skrining untuk wanita dapat dilakukan dengan tes ELISA atau IFA.
Tes HIV akan dilakukan dua kali jika hasil pemeriksaan pertama positif atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi, tetapi hasilnya negatif.
Jika hasil negatif, Anda tetap perlu melakukan pencegahan HIV. Sementara itu, jika hasilnya positif, Anda akan mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
Ingat, semakin cepat HIV terdeteksi, maka akan semakin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan.
9. Pemeriksaan mata
Tahukah Anda bahwa penglihatan cenderung memburuk seiring dengan bertambahnya usia?
Ini menjadi alasan Anda perlu melakukan tes skrining kesehatan mata untuk wanita. Salah satunya untuk memeriksa apakah telah terjadi glaukoma atau tidak.
Glaukoma adalah penyakit mata saat tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi sehingga bisa merusak saraf optik dan mengakibatkan kebutaan.
Pemeriksaan dilakukan 5 – 10 tahun lebih awal dari usia relatif terjadinya kondisi ini pada keluarga yang telah mengalaminya.
Apabila tidak terdapat risiko glaukoma, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin, seperti:
- pemeriksaan setiap 2 – 4 tahun sekali sejak usia 40 tahun dan
- pemeriksaan setiap 1 – 3 tahun sekali sejak usia 55 tahun.
10. Kesehatan jantung
Berikut adalah apa saja tes skrining kesehatan jantung untuk wanita yang akan dokter lakukan, yaitu:
Memeriksa tekanan darah
Pemeriksaan ini akan dilakukan setiap dua tahun sekali setelah Anda berusia 18 tahun. Apabila Anda mempunyai tekanan darah tinggi atau faktor risiko dari keluarga, tes akan lebih sering.
Tes darah
Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ada kemungkinan Anda perlu menjalani pemeriksaan setiap 1 – 2 tahun sekali. Pada usia 45 tahun ke atas, maka tes darah dilakukan setiap 5 tahun sekali.
Untuk mendapatkan tes skrining di atas, Anda dapat datang langsung ke fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau laboratorium klinik, tepercaya. Cari fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.
[embed-health-tool-ovulation]