Jadi, perlu dipertegas bahwa gangguan psikis bukanlah penyebab dari vaginismus. Hingga kini penyebab dari vaginismus tidak diketahui secara pasti, seperti dikutip dari situs kesehatan yang dikelola Cleveland Clinic.
Gangguan psikis disebut bukan sebagai penyebab, karena tidak semua pasien vaginismus pernah mengalami kekerasan seksual atau memiliki pikiran negatif tentang seks.
Hal tersebut dipaparkan dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG, pada acara Vaginismus Awareness Day yang diselenggarakan oleh Komunitas Pejuang Vaginismus (15/9), “Dari 300 pasien yang saya tangani bersama dr. Elvin, tidak ada satu pun pasien yang sebelumnya mengalami kejadian buruk.”
Menurutnya, vaginismus bukanlah kelainan pikiran, melainkan masalah fisik pada vagina pasien. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika masalah psikis memainkan peran dalam meningkatkan risiko dari hambatan penetrasi vagina, seperti yang dilaporkan berbagai jurnal ilmiah.
2. Vaginismus bisa sebabkan masalah psikis pada penderitanya

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masalah psikis bisa jadi faktor risiko dari vaginismus. Hubungan keduanya tak hanya itu. “Bagi saya dari literatur ilmiah yang saya punya, yang saya jadikan referensi, dan dari pengalaman saya menangani pasien-pasien, ternyata vaginismus bisa menyebabkan masalah psikis,” ucap dr. Robbi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar