backup og meta

5 Risiko Bahaya Pakai Sabun Kewanitaan yang Bisa Terjadi

5 Risiko Bahaya Pakai Sabun Kewanitaan yang Bisa Terjadi

Anggapan bahwa vagina harus beraroma wangi membuat banyak wanita tertarik untuk menggunakan sabun kewanitaan. Namun, di sisi lain, sebuah fakta menyebutkan bahwa ada bahaya yang bisa timbul dari penggunaan sabun kewanitaan pada area miss v Anda.

Jadi, apakah benar-benar perlu memakai sabun khusus untuk membersihkan vagina? Bahaya apa yang bisa timbul akibat penggunaan pembersih khusus miss v ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Perlukah menggunakan sabun kewanitaan?

sabun sirih untuk vagina

Sabun kewanitaan diklaim dapat membersihkan dan mengharumkan vagina serta menghilangkan keputihan.

Namun, melansir dari laman Mayo Clinic, sabun kewanitaan tidak diperlukan untuk membersihkan vagina. Mengapa?

Vagina sebenarnya mampu membersihkan dan melindungi dirinya sendiri tanpa perlu dibantu.

Bahkan, keluarnya keputihan sebetulnya merupakan pertanda fungsi pembersihan vagina Anda berjalan normal. Keputihan adalah fase alami dan normal dialami setiap wanita.

Lingkungan dalam vagina bersifat asam yang secara alami sangat ideal untuk memelihara koloni bakteri baik. Keberadaan bakteri baik inilah yang menjadi pelindung terhadap risiko infeksi.

Justru, ketika Anda menggunakan sabun kewanitaan yang notabene mengandung banyak bahan kimia yang bisa bahaya, keseimbangan pH dalam vagina akan terganggu.

Ini membuat bakteri dan ragi (jamur) jahat bisa tumbuh secara berlebih sampai menyebabkan infeksi.

Selain penggunaan sabun kewanitaan yang bisa memberikan bahaya atau dampak negatif, hindari juga melakukan douching.

Douching sangat tidak disarankan karena bisa menganggu keseimbangan pH vagina normal. Hal ini membuat miss v rentan terhadap infeksi termasuk penyakit kelamin.

Bahaya yang timbul akibat penggunaan sabun kewanitaan

infeksi bakteri vagina bacterial vaginosis

Keseimbangan pH vagina yang terganggu akibat penggunaan sabun pembersih kewanitaan dapat menyebabkan beberapa efek atau dampak negatif berikut ini.

1. Infeksi vagina

Vagina memiliki bakteri baik yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Produk sabun kewanitaan yang berpewangi atau berwarna bisa mengubah keasaman vagina sehingga kadar bakteri baiknya berkurang.

Ketika pH-nya terganggu, Anda akan rentan mengalami infeksi bakteri (bacterial vaginosis) dan infeksi jamur vagina.

Infeksi bakteri dan jamur bisa membuat vagina terasa gatal, mengeluarkan keputihan yang tidak normal, bahkan terasa panas seperti terbakar.

Jika tidak diobati, infeksi pada vagina bisa menyebar dan masuk ke organ reproduksi lainnya. Infeksi yang menyebar berisiko membuat wanita sulit hamil dan rentan terkena penyakit menular seksual.

2. Penyakit radang panggul

Bahaya pakai sabun pembersih miss v lainnya, yaitu berisiko menimbulkan penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul adalah infeksi pada rahim, saluran tuba, dan atau ovarium.

Kemunculan penyakit radang panggul cukup sulit dikenali. Pasalnya, penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada awal terinfeksi.

Ketika gejala muncul, radang panggul biasanya menyebabkan berbagai tanda sebagai berikut.

  • Nyeri di perut bagian bawah atau panggul.
  • Keputihan tidak normal yang mungkin berbau.
  • Mengalami perdarahan setelah berhubungan seks atau di antara siklus haid.
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.
  • Demam terkadang disertai dengan menggigil.
  • Sakit saat kencing.

Risiko penyakit satu ini sangat bisa dikurangi salah satunya dengan tidak menggunakan sabun kewanitaan.

3. Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan

Terganggunya pH vagina akibat praktik membersihkan miss v yang kurang tepat, seperti douching atau pakai sabun kewanitaan, mungkin bisa menimbulkan dampak pada kehamilan.

Dampak atau komplikasi kehamilan yang mungkin timbul, yaitu kelahiran prematur dan kehamilan ektopik.

Sebuah penelitian yang dikutip dari jurnal Women’s health (London, England) menyebutkan fakta bahwa wanita hamil yang mengalami peningkatan pH vagina dikaitkan dengan kelahiran prematur.

4. Vagina kering

Vagina yang kering akibat penggunaan sabun kewanitaan memang tidak selalu tanda bahaya. Namun, kondisi ini tentu bisa membuat Anda tidak nyaman dan lebih rentan terhadap luka.

Selain itu, vagina yang kering akibat bahan kimia dalam sabun kewanitaan juga bisa membuat hubungan intim terasa sakit.

5. Risiko penyakit kelamin

Banyak yang bilang bahwa pakai sabun kewanitaan sebelum dan setelah seks dapat mencegah penularan penyakit kelamin. Namun, jangan mudah percaya kabar yang beredar.

Menggunakan sabun kewanitaan dapat merusak keseimbangan bakteri baik pelindung vagina dari infeksi.

Itu kenapa sabun pembersih vagina justru bisa meningkatkan risiko Anda tertular penyakit kelamin dari aktivitas seksual yang tidak aman.

Akan tetapi, tetap penting hukumnya untuk membersihkan vagina dengan air hangat setelah seks agar bakteri yang menempel bisa hilang.

Bagaimana cara membersihkan vagina tanpa sabun kewanitaan?

sabun mandi

Tak perlu pakai sabun kewanitaan yang bisa menimbulkan bahaya, Melansir Mayo Clinic, Anda hanya cukup menggunakan air hangat bersih mengalir untuk membersihkan area miss v Anda.

Usap dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri yang ada di anus berpindah masuk dan menginfeksi vagina.

Bilas sudah bersih, keringkan dengan baik agar vagina tidak terus-terusan lembap. Selain itu, rutinlah ganti celana dalam beberapa kali sehari dengan yang berbahan katun.

Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah membersihkan vagina.

Di sisi lain, beberapa orang mungkin tetap memilih menggunakan produk pembersih miss v. Jika ini pilihannya, sebaiknya Anda menggunakan produk sabun kewanitaan yang cenderung lebih aman.

Tips memilih produk sabun kewanitaan

  • Tanpa parfum atau pewangi.
  • Tidak mengandung pewarna.
  • Lembut.
  • Tanpa bahan kimia yang terlalu keras yang bisa menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.
  • Berbahan alami. 
  • Teruji secara dermatologis.
  • Dapat menjaga keseimbangan pH vagina.

Jika Anda bingung menentukan sabun pembersih miss v yang tepat dan tidak menimbulkan bahaya, mintalah rekomendasi dokter.

Jangan tergiur dengan harga murah dan iming-iming iklan yang menggoda. Membiasakan pola makan sehat dan rajin olahraga juga membantu menjaga vagina tetap sehat.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Genital hygiene: our tips. NHS choices. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://www.devonsexualhealth.nhs.uk/your-sexual-health/genital-hygiene-our-tips/

Are feminine hygiene washes safe to use? | ask the Sexpert. Princeton University. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://thesexpert.princeton.edu/2018/04/are-feminine-hygiene-washes-safe-to-use/

Are intimate washes safe? narayana health. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://www.narayanahealth.org/blog/are-intimate-washes-safe/

Bacterial vaginosis. Mayo Clinic. (2021, July 21). Retrieved March 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bacterial-vaginosis/symptoms-causes/syc-20352279

Center for Women’s Health. OHSU. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://www.ohsu.edu/womens-health/care-and-keeping-your-vagina

Do we really need feminine washes? YES. (2019, July 25). Retrieved March 28, 2023, from https://www.yesyesyes.org/blogs/blog/do-we-need-feminine-wash

Douching. Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/douching

Feminine odor problems? what every woman needs to know. Cleveland Clinic. (2022, December 13). Retrieved March 28, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/feminine-odor-problems-what-you-should-know-about-douching/

How to restore and maintain ph levels in your vagina. Ah!Yes. (2022, July 26). Retrieved March 28, 2023, from https://www.ahyes.org/blogs/blog-posts/how-to-restore-and-maintain-ph-levels-in-your-vagina

Pelvic inflammatory disease (PID). Mayo Clinic. (2022, April 30). Retrieved March 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-inflammatory-disease/symptoms-causes/syc-20352594

Vaginal dryness: Causes, symptoms & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21027-vaginal-dryness

Vulvar care. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved March 28, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/4976-vulvar-care

Yeast infection (vaginal). Mayo Clinic. (2023, January 11). Retrieved March 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/yeast-infection/symptoms-causes/syc-20378999

You dont need fancy products for good feminine hygiene. Mayo Clinic Health System. (2019, September 18). Retrieved March 28, 2023, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/you-dont-need-fancy-products-for-good-feminine-hygiene

Chen, Y., Bruning, E., Rubino, J., & Eder, S. E. (2017). Role of female intimate hygiene in vulvovaginal health: Global hygiene practices and product usage. Women’s health (London, England)13(3), 58–67. https://doi.org/10.1177/1745505717731011

Ravel, J., Moreno, I., & Simón, C. (2021). Bacterial vaginosis and its association with infertility, endometritis, and pelvic inflammatory disease. American journal of obstetrics and gynecology224(3), 251–257. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2020.10.019

Lin, Y. P., Chen, W. C., Cheng, C. M., & Shen, C. J. (2021). Vaginal pH Value for Clinical Diagnosis and Treatment of Common Vaginitis. Diagnostics (Basel, Switzerland)11(11), 1996. https://doi.org/10.3390/diagnostics11111996

Chen, Y., Bruning, E., Rubino, J., & Eder, S. E. (2017). Role of female intimate hygiene in vulvovaginal health: Global hygiene practices and product usage. Women’s health (London, England)13(3), 58–67. https://doi.org/10.1177/1745505717731011

Versi Terbaru

05/04/2023

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Hati-hati, Sering Pakai Sabun Sirih Bahaya untuk Vagina

6 Kesalahan yang Sering Anda Lakukan Saat Membersihkan Vagina


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 05/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan