backup og meta

10 Penyebab Vagina Kering, Bukan Cuma karena Menopause

10 Penyebab Vagina Kering, Bukan Cuma karena Menopause

Pernahkah Anda merasakan vagina atau Miss V kering? Ketika mengalaminya, mungkin Anda menduga-duga berbagai alasan, bahkan cemas akan mengalami gejala awal menopause. Akan tetapi, masalah vagina kering yang dialami oleh wanita muda bisa disebabkan oleh beberapa penyebab dan faktor risiko. Ketahui apa saja penyebab vagina kering di bawah ini. 

Berbagai penyebab vagina kering

obat jamur vagina

Pada beberapa kondisi, seperti saat berhubungan intim, vagina basah bisa menjadi pertanda bahwa penetrasi Mr. P sudah bisa dilakukan ke dalam Miss V.

Namun pada beberapa wanita, vagina mungkin akan lebih sulit basah atau bahkan kering.

Menurut studi pada jurnal Menopause, vagina kering menjadi masalah yang semakin meningkat pada wanita. 

Maka dari itu, penting untuk waspada terhadap beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab kenapa Miss V kering. Berikut di antaranya.

1. Menopause dan perimenopause

Selama perimenopause dan menopause, penurunan kadar estrogen menyebabkan penipisan jaringan vagina, yang dikenal sebagai atrofi vagina.

Kondisi ini mengakibatkan gejala seperti kekeringan, peradangan, rasa gatal, dan nyeri saat berhubungan intim.

Meski umum terjadi, gejala-gejala ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup wanita, termasuk memengaruhi hubungan dengan pasangan.

2. Pascapersalinan dan menyusui

Setelah melahirkan, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang signifikan, termasuk penurunan kadar estrogen.

Penurunan ini dapat menyebabkan kekeringan pada vagina, yang sering kali berlangsung selama 6 hingga 12 minggu setelah persalinan.

Bagi ibu menyusui, kadar estrogen tetap rendah untuk mendukung produksi ASI. Meskipun bermanfaat untuk menyusui, rendahnya estrogen dapat memperpanjang periode kekeringan vagina.

3. Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup tertentu dapat berkontribusi pada kekeringan vagina.

Merokok, misalnya, dapat mengurangi sirkulasi darah ke area genital, yang berdampak negatif pada kesehatan jaringan vagina dan mengurangi kelembapan alami.

Selain itu, stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormonal tubuh, termasuk hormon yang memengaruhi lubrikasi vagina.

Penggunaan produk kebersihan tertentu, seperti sabun beraroma dan douching, juga dapat mengiritasi atau mengganggu keseimbangan alami vagina, sehingga menyebabkan kekeringan.

4. Kurangnya gairah

Salah satu penyebab umum kenapa vagina kering, yaitu rendahnya libido atau permasalahan seksual dengan pasangan.

Contohnya, pasangan mungkin memiliki performa berhubungan yang kurang, melewatkan foreplay, atau mengalami ejakulasi dini.

Kondisi ini mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan cairan pelumas secara alami, sehingga menyebabkan rasa kering dan tidak nyaman.

5. Iritasi

Produk perawatan tubuh juga bisa memicu kekeringan pada vagina, seperti sabun berbahan kimia, macam-macam produk kebersihan, dan parfum.

Beberapa wanita memiliki masalah alergi terhadap detergen dan sabun. Begitu pun dengan pakaian, seperti celana dalam dan handuk, dapat membuat iritasi vagina Anda.

Alergi yang timbul tersebut bisa dipicu oleh penggunaan pelumas Miss V atau objek, seperti bakteri, yang berada di vagina Anda.

6. Kecemasan

Faktor psikologis dan emosional bisa mengganggu gairah berhubungan dan membuat vagina Anda menjadi kering.

Ketika wanita merasa cemas, akan terjadi kekurangan aliran darah, sehingga kekeringan di area vagina pun terjadi.

Kecemasan juga akan memicu hormon kortisol. Hormon ini dapat mengganggu cara kerja estrogen.

7. Pengaruh obat-obatan

Antidepresan, terutama jenis SSRI dan SNRI, dapat mengurangi pelumasan alami dengan mengubah kadar serotonin.

Terapi hormonal untuk kanker atau endometriosis, seperti tamoxifen dan inhibitor aromatase, juga dapat menurunkan kadar estrogen yang memperburuk kekeringan pada Miss V.

Selain itu, kontrasepsi hormonal dengan estrogen rendah atau berbasis progestin saja dapat memengaruhi kelembapan vagina.

Antihistamin, diuretik, dan obat kemoterapi pun dapat mengurangi produksi lendir, termasuk di area vagina, sehingga menyebabkan kekeringan.

8. Pengobatan medis tertentu

Terapi kanker, seperti kemoterapi dan radiasi, dapat menjadi penyebab vagina kering sebagai efek samping akibat penurunan kadar estrogen.

Obat-obatan seperti tamoxifen dan inhibitor aromatase, yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, bekerja dengan menurunkan produksi estrogen, yang penting untuk menjaga kelembapan dan kesehatan vagina.

Pengobatan ini mengurangi pelumasan alami dan menyebabkan gejala seperti kekeringan, iritasi, dan ketidaknyamanan, yang sering dialami oleh pasien selama atau setelah pengobatan kanker.

Terapi radiasi pada area pelvis juga dapat merusak jaringan yang menghasilkan cairan pelumas alami.

9. Operasi pengangkatan ovarium (ooforektomi)

Operasi pengangkatan ovarium atau ooforektomi dapat menyebabkan kekeringan vagina karena prosedur ini menghilangkan ovarium yang bertanggung jawab untuk produksi estrogen.

Estrogen berperan penting dalam menjaga kelembapan dan elastisitas vagina.

Tanpa ovarium, tubuh mengalami penurunan kadar estrogen yang drastis, mirip dengan efek menopause, yang sering kali menyebabkan gejala, seperti kekeringan vagina, iritasi, dan rasa tidak nyaman.

Penurunan hormon ini juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan pelumas alami, sehingga meningkatkan risiko kekeringan vagina pasca-operasi.

10. Gangguan autoimun

Gangguan autoimun, seperti sindrom Sjögren, merupakan penyebab kenapa Miss V kering karena sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar yang memproduksi cairan tubuh, termasuk kelenjar yang menghasilkan pelumas alami vagina.

Kondisi ini mengarah pada penurunan produksi cairan, yang menyebabkan kekeringan pada berbagai bagian tubuh, termasuk vagina.

Selain itu, pengobatan untuk gangguan autoimun, seperti obat imunosupresan, dapat memperburuk gejala kekeringan karena mengurangi kemampuan tubuh untuk memproduksi cairan pelumas secara alami.

Faktor yang meningkatkan risiko vagina kering

penyebab vagina hitam

Selain penyebab di atas, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kenapa vagina menjadi kering. Berikut adalah faktor-faktor risiko utamanya.

  • Penurunan kadar estrogen. Penurunan hormon estrogen, terutama selama menopause, dapat menyebabkan penipisan dan pengeringan dinding vagina.
  • Usia. Wanita yang lebih tua, khususnya yang berusia antara 50 hingga 65 tahun, lebih sering melaporkan mengalami vagina kering dibandingkan dengan wanita yang lebih muda.
  • Merokok. Merokok dapat mengurangi aliran darah ke area genital dan menurunkan efek estrogen alami dalam tubuh, yang berkontribusi pada kekeringan vagina.
  • Menyusui. Perubahan hormon selama menyusui dapat menyebabkan penurunan pelumasan vagina, sehingga mengakibatkan kekeringan.
  • Stres berlebihan. Stres yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan fungsi seksual, termasuk menyebabkan kekeringan pada vagina.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat, seperti antihistamin dan antidepresan, dapat mengurangi sekresi tubuh, termasuk pelumasan vagina.
  • Tidak pernah melahirkan secara normal. Wanita yang belum pernah melahirkan melalui vagina lebih rentan mengalami atrofi vagina, yang dapat menyebabkan kekeringan.
  • Gangguan sistem imun. Kondisi seperti sindrom Sjögren dapat menyebabkan kekeringan pada berbagai bagian tubuh, termasuk vagina.

Memahami faktor-faktor risiko ini penting untuk pencegahan dan penanganan vagina kering.

Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri saat berhubungan intim atau ketidaknyamanan lainnya, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapat pemeriksaan dan saran yang tepat.

Kesimpulan


  • Vagina kering disebabkan oleh berbagai faktor, terutama penurunan kadar hormon estrogen yang umum terjadi selama menopause, menyusui, atau pascamelahirkan.
  • Faktor lain meliputi penggunaan obat-obatan tertentu seperti antihistamin dan antidepresan, kondisi medis seperti sindrom Sjögren, stres berlebihan, merokok, serta paparan bahan kimia iritatif dari produk kebersihan.
  • Selain itu, faktor usia, perubahan hormon akibat siklus menstruasi, dan kurangnya rangsangan juga dapat berkontribusi.
  • Mendeteksi penyebabnya penting untuk menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vaginal dryness. (N.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.womens-health-concern.org/wp-content/uploads/2023/11/25-WHC-FACTSHEET-VaginalDryness-OCT2023-B.pdf

Vaginal dryness. (N.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/vaginal-dryness/

Waetjen, L. E., Crawford, S. L., Chang, P. Y., Reed, B. D., Hess, R., Avis, N. E., Harlow, S. D., Greendale, G. A., Dugan, S. A., Gold, E. B., & Study of Womenʼs Health Across the Nation (SWAN) (2018). Factors associated with developing vaginal dryness symptoms in women transitioning through menopause: a longitudinal study. Menopause (New York, N.Y.)25(10), 1094–1104. https://doi.org/10.1097/GME.0000000000001130

Vaginal dryness: Common and treatable. (2023). Retrieved 20 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-dryness/basics/causes/sym-20151520

Vaginal dryness. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/vaginal-dryness

Experiencing Vaginal Dryness? Here’s What You Need to Know. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/the-latest/experiencing-vaginal-dryness-heres-what-you-need-to-know

Vaginal dryness. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/vaginal-dryness

Vaginal dryness: Symptoms, remedies. (2024). Retrieved 20 January 2025, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/vaginal-dryness-symptoms-causes-and-remedies

Schedule your appointment online. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.piedmont.org/living-real-change/what-causes-vaginal-dryness

What is Vaginal Dryness – Causes & Effective Treatments. (2023). Retrieved 20 January 2025, from https://www.replens.eu/en/what-is-vd-and-how-is-it-caused/

Vaginal Dryness. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.saintlukeskc.org/health-library/vaginal-dryness

Don’t ignore vaginal dryness and pain. (2021). Retrieved 20 January 2025, from https://www.health.harvard.edu/womens-health/dont-ignore-vaginal-dryness-and-pain

Vaginal atrophy. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginal-atrophy/symptoms-causes/syc-20352288

Leiblum, S. R., Hayes, R. D., Wanser, R. A., & Nelson, J. S. (2009). Vaginal dryness: a comparison of prevalence and interventions in 11 countries. The journal of sexual medicine6(9), 2425–2433. https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2009.01369.x

Goncharenko, V., Bubnov, R., Polivka, J., Jr, Zubor, P., Biringer, K., Bielik, T., Kuhn, W., & Golubnitschaja, O. (2019). Vaginal dryness: individualised patient profiles, risks and mitigating measures. The EPMA journal10(1), 73–79. https://doi.org/10.1007/s13167-019-00164-3

Huang, A. J., Moore, E. E., Boyko, E. J., Scholes, D., Lin, F., Vittinghoff, E., & Fihn, S. D. (2010). Vaginal symptoms in postmenopausal women: self-reported severity, natural history, and risk factors. Menopause (New York, N.Y.)17(1), 121–126. https://doi.org/10.1097/gme.0b013e3181acb9ed

Versi Terbaru

04/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: dr. Carla Pramudita Susanto


Artikel Terkait

8 Penyebab Miss V Berdenyut dan Cara Mengatasinya

12 Makanan agar Miss V Basah dan Cegah Kering


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan