Banyak mitos yang beredar di kalangan wanita mengenai vagina atau miss v. Beberapa dari mereka percaya bahwa vagina bisa kehilangan elastisitasnya dan menjadi longgar atau kendur. Namun, benarkah vagina bisa melonggar dan apa penyebabnya? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Bagaimana ciri-ciri vagina longgar?
Sebenarnya, istilah “vagina longgar” lebih merupakan persepsi yang berkembang di masyarakat dan bukan sepenuhnya benar secara medis.
Vagina adalah organ elastis yang mampu meregang saat dibutuhkan dan kemudian kembali ke bentuk semula.
Dalam dunia medis, kondisi yang sering dianggap sebagai “vagina longgar” dikenal dengan istilah vaginal relaxation syndrome.
Kondisi ini mengacu pada melemahnya dinding, otot, dan jaringan penyangga di area vagina dan pembesaran bibir vagina sehingga kemampuan kontraksinya menurun dan vagina terasa tidak seketat biasanya.
Beberapa ciri yang sering dirasakan wanita saat mengalami kondisi ini antara lain.
- Penurunan sensasi saat berhubungan seksual, baik oleh wanita itu sendiri maupun oleh pasangan.
- Kesulitan menahan urine. Otot-otot dasar panggul yang melemah bisa menyebabkan urine keluar tanpa sengaja, misalnya saat batuk, bersin, atau tertawa.
- Penurunan kekuatan otot dasar panggul. Bisa dirasakan saat mencoba melakukan senam Kegel, sulit mengencangkan atau menahan otot panggul.
- Kurangnya sensasi saat memasukkan sesuatu ke dalam vagina, misalnya penis, menstrual cup, atau tampon.
Apa penyebab vagina longgar?
Penting untuk memahami bahwa vagina kendur bukanlah penyakit, melainkan kondisi yang bisa ditangani sesuai penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab vagina longgar.
1. Proses persalinan
Pada kebanyakan kasus, kondisi vagina kendur terjadi karena dinding vagina meregang terlalu lebar akibat proses persalinan normal, terutama berulang kali.
Sesaat setelah melahirkan, Anda tentu akan merasakan vagina terasa lebih longgar.
Namun, hal ini sebenarnya normal terjadi karena otot-otot vagina harus meregang agar bayi bisa keluar melewati jalan lahirnya.
Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena pada dasarnya vagina akan kembali normal beberapa hari setelahnya dan ada beberapa cara merapatkan vagina setelah melahirkan.
Apakah sering berhubungan intim membuat vagina longgar?
Ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, vagina memang bisa melar saat seorang wanita terangsang untuk memudahkan penetrasi. Namun setelah berhubungan intim selesai, jaringan vagina yang melar akan kembali ke kondisi semula.
2. Usia

Selain proses persalinan normal, miss v longgar juga mungkin terjadi seiring bertambahnya usia wanita.
Pasalnya, memasuki usia 40 tahun, vagina akan mengalami perubahan elastisitasnya, sehingga terasa lebih longgar.
Hal ini terjadi karena kadar estrogen yang mulai menurun saat wanita memasuki tahapan perimenopause.
Selain berkurangnya elastisitas, menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh akan menyebabkan vagina menjadi lebih kering.
Perubahan ini akan semakin terlihat jelas saat wanita mencapai masa menopause.
3. Prolaps organ panggul
Meski jarang terjadi, bibir vagina longgar dapat menjadi gejala atau tanda dari penyakit tertentu, seperti prolaps organ panggul.
Kondisi ini terjadi akibat otot dan ligamen yang menyokong organ-organ di sekitar daerah panggul melemah.
Pada akhirnya, organ-organ tersebut, termasuk bibir vagina, menjadi longgar dan melemah.
Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi adalah adanya rasa tertekan pada panggul atau vagina, vagina sakit ketika berhubungan seksual, serta sulit buang air besar.
Apakah ada cara untuk mengatasi vagina longgar?
Mengingat kondisi miss v yang longgar dapat terjadi karena berbagai faktor, untuk merapatkan vagina pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Bila disebabkan oleh persalinan secara normal yang berulang, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir karena kondisi vagina akan kembali dengan normal.
Namun, bila Anda merasa tidak nyaman dengan hal ini, beberapa cara di bawah ini juga bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi vagina kendur atau longgar.
1. Senam kegel
Anda bisa melakukan senam Kegel untuk memperkuat kembali otot vagina.
Senam ini dilakukan dengan cara menahan kontraksi otot panggul (otot yang dipakai untuk menahan laju urine) selama beberapa detik.
2. Laser

Kondisi vagina yang mengendur sebenarnya juga bisa dipulihkan dengan prosedur peremajaan vagina, salah satunya dengan terapi laser vagina.
Salah satu penelitian dalam jurnal Gynecology and Minimally Invasive Therapy mengatakan bahwa prosedur ini menggunakan laser yang diarahkan pada vagina akan memicu pertumbuhan dan perbaikan kolagen. Dengan begitu, vagina pun akan menjadi lebih rapat.
3. Terapi hormon
Apabila kondisi miss v longgar disebabkan oleh kelainan atau perubahan hormon, seperti akibat menopause atau usia lanjut, Anda mungkin dianjurkan untuk menjalani terapi hormon.
Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan terapi hormon yang dimaksud guna mengatasi masalah pada vagina Anda.
Sementara itu, untuk vagina kendur yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti prolaps organ panggul, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Nantinya, dokter akan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat, misalnya mulai dari terapi otot penyangga pinggul, hingga operasi penutupan vagina.
Siapa saja yang berisiko mengalami vagina kendur?
Meskipun istilah “vagina kendur” lebih ke persepsi atau sensasi bukan sesuatu yang bisa langsung dilihat secara kasat mata, tetapi ada beberapa faktor yang bisa membuat otot-otot dasar panggul melemah.
Berikut ini orang yang lebih berisiko mengalami vagina longgar.
- Wanita yang mengalami persalinan normal. Proses persalinan dapat meregangkan otot-otot vagina, terutama jika bayi yang dilahirkan cukup besar, proses mengejannya berlangsung lama, atau jika perempuan melahirkan beberapa kali.
- Wanita yang jarang melakukan latihan otot dasar panggul. Seperti halnya otot tubuh lain, jika otot panggul jarang dilatih, maka kekuatannya bisa berkurang.
- Wanita yang obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko karena memberikan tekanan berlebih pada area panggul.
- Wanita yang pernah menjalani operasi panggul atau trauma panggul. Perubahan pada struktur pendukung vagina membuat miss v terasa lebih longgar.
- Wanita yang merokok. Merokok mempercepat proses penuaan jaringan dan bisa melemahkan otot-otot tubuh, termasuk otot panggul.
Itulah beberapa penyebab vagina kendur yang perlu Anda ketahui. Perlu diingat, bila kondisi ini disebabkan oleh hal normal, seperti melahirkan, Anda tidak perlu khawatir ya.
Pasalnya, kondisi tersebut adalah hal yang normal dan seiring waktu vagina pun akan kembali ke bentuk awalnya.
Ringkasan
- Vagina sebenarnya sangat elastis dan bisa kembali ke bentuk semula setelah meregang. Namun, dalam beberapa kondisi seperti setelah melahirkan, memasuki usia menopause, atau melemahnya otot panggul, wanita bisa merasa vaginanya lebih longgar.
- Ciri umumnya meliputi berkurangnya sensasi saat berhubungan, sulit menahan urine, dan lemahnya kontraksi otot panggul.
- Penyebabnya bisa karena persalinan, usia, prolaps organ panggul, atau kebiasaan seperti jarang olahraga panggul dan merokok.
- Cara mengatasinya antara lain dengan senam Kegel, terapi laser, atau terapi hormon.
[embed-health-tool-ovulation]