Banyak mitos yang beredar di kalangan wanita mengenai vagina atau miss v. Beberapa dari mereka percaya bahwa vagina bisa kehilangan elastisitasnya dan menjadi longgar atau kendur. Namun, benarkah vagina bisa melonggar dan apa penyebabnya? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Apa penyebab vagina longgar?
Memang benar jika beberapa kondisi bisa menyebabkan vagina terasa kendur atau longgar.
Namun, longgar di sini berarti dinding, otot, dan jaringan vagina melemah serta tidak bisa berkontraksi seperti biasanya. Alhasil, vagina terasa tidak rapat dan lebih longgar.
Namun perlu Anda pahami, pada dasarnya, kondisi di mana vagina menjadi kendur ini bukanlah penyakit, melainkan hanya kondisi medis.
Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah vaginal relaxation syndrome.
Dilansir dari studi yang diterbitkan oleh Gynecology and Minimally Invasive Therapy, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab vagina menjadi longgar.
Faktor ini ada yang bersifat normal terjadi, tetapi ada pula yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya.
1. Proses persalinan
Pada kebanyakan kasus, kondisi vagina kendur terjadi karena dinding vagina meregang terlalu lebar akibat proses persalinan normal, terutama berulang kali.
Sesaat setelah melahirkan, Anda tentu akan merasakan vagina terasa lebih longgar.
Namun, hal ini sebenarnya normal terjadi karena otot-otot vagina harus meregang agar bayi bisa keluar melewati jalan lahirnya.
Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena pada dasarnya vagina akan kembali normal beberapa hari setelahnya, meski tidak sepenuhnya kembali ke bentuk aslinya.
Apakah sering berhubungan intim membuat vagina longgar?
2. Usia
Selain proses persalinan normal, miss v longgar juga mungkin terjadi seiring bertambahnya usia wanita.
Pasalnya, memasuki usia 40 tahun, vagina akan mengalami perubahan elastisitasnya, sehingga terasa lebih longgar.
Hal ini terjadi karena kadar estrogen yang mulai menurun saat wanita memasuki tahapan perimenopause.
Selain berkurangnya elastisitas, menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh akan menyebabkan vagina menjadi lebih kering.
Perubahan ini akan semakin terlihat jelas saat wanita mencapai masa menopause.
3. Prolaps organ panggul
Meski jarang terjadi, bibir vagina longgar dapat menjadi gejala atau tanda dari penyakit tertentu, seperti prolaps organ panggul.
Kondisi ini terjadi akibat otot dan ligamen yang menyokong organ-organ di sekitar daerah panggul melemah.
Pada akhirnya, organ-organ tersebut, termasuk bibir vagina, menjadi longgar dan melemah.
Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi adalah adanya rasa tertekan pada panggul atau vagina, vagina sakit ketika berhubungan seksual, serta sulit buang air besar.
Siapa saja yang berisiko mengalami vagina kendur?
- Sudah pernah mengalami persalinan normal berkali-kali.
- Usia di atas 48 tahun.
- Kelainan hormon turunan (genetik).
- Penunaan dini.
- Pernah menjalani operasi panggul.
- Perubahan berat badan yang drastis.
Bagaimana ciri-ciri vagina longgar?
Terkadang sulit untuk mengetahui kapan miss v dikatakan longgar.
Namun yang perlu Anda pahami, vagina dapat dikatakan longgar saat elastisitasnya berkurang atau otot-ototnya menjadi melemah.
Selain itu, miss v yang longgar juga dapat ditandai dengan hilangnya gairah bercinta, sulit mendapatkan kenikmatan seksual atau orgasme.
Pada beberapa kasus pun, wanita akan mengalami inkontinensia urine atau kondisi sulit mengendalikan laju urine.
Apakah ada cara untuk mengatasi vagina longgar?
Mengingat kondisi miss v yang longgar dapat terjadi karena berbagai faktor, untuk mengatasinya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Bila disebabkan oleh persalinan secara normal yang berulang, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir karena kondisi vagina akan kembali dengan normal.
Namun, bila Anda merasa tidak nyaman dengan hal ini, beberapa cara di bawah ini juga bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi vagina kendur atau longgar.
1. Senam kegel
Anda bisa melakukan senam Kegel untuk memperkuat kembali otot vagina.
Senam ini dilakukan dengan cara menahan kontraksi otot panggul (otot yang dipakai untuk menahan laju urine) selama beberapa detik.
2. Laser
Kondisi vagina yang mengendur sebenarnya juga bisa dipulihkan dengan prosedur peremajaan vagina, salah satunya dengan terapi laser vagina.
Dalam prosedur ini, laser yang diarahkan pada vagina akan memicu pertumbuhan dan perbaikan kolagen. Dengan begitu, vagina pun akan menjadi lebih rapat.
3. Terapi hormon
Apabila kondisi miss v longgar disebabkan oleh kelainan atau perubahan hormon, seperti akibat menopause atau usia lanjut, Anda mungkin dianjurkan untuk menjalani terapi hormon.
Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan terapi hormon yang dimaksud guna mengatasi masalah pada vagina Anda.
Sementara itu, untuk vagina kendur yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti prolaps organ panggul, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Nantinya, dokter akan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat, misalnya mulai dari terapi otot penyangga pinggul, hingga operasi penutupan vagina.
Itulah beberapa penyebab vagina kendur yang perlu Anda ketahui. Perlu diingat, bila disebabkan oleh hal normal, seperti melahirkan, Anda tidak perlu khawatir ya.
Pasalnya, kondisi tersebut adalah hal yang normal dan seiring waktu vagina pun akan kembali ke bentuk awalnya.
[embed-health-tool-ovulation]