Kram, kebas, dan kesemutan adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja tak terkecuali oleh wanita. Kondisi ini bisa terasa mengganggu, terutama jika terjadi berulang atau menghambat aktivitas sehari-hari. Berikut berbagai penyebab dan cara mengatasinya agar wanita bisa tetap aktif dan nyaman.
Penyebab 3K pada wanita
Kram merupakan kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa sakit atau tegang pada otot.
Kebas adalah adalah hilangnya sensasi atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Sementara itu, kesemutan adalah ensasi seperti tertusuk-tusuk jarum kecil pada bagian tubuh.
Ketiga kondisi ini sering berkaitan dengan gangguan pada otot, saraf, atau aliran darah.
Pada wanita, berikut ini berbagai kemungkinan penyebab penyakit 3K pada wanita.
1. Pakai high heels
![](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/high-heels-400x267.jpg)
Menggunakan high heels dalam waktu lama dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita.
Hal ini karena posisi kaki yang tidak alami saat memakai high heels dapat menekan saraf, terutama di area jari-jari dan telapak kaki, sehingga menimbulkan sensasi kebas.
Selain itu, sepatu yang sempit atau posisi kaki yang miring dapat menghambat sirkulasi darah, yang juga berkontribusi pada rasa kebas.
2. Membawa tas di satu sisi pundak
Tas pundak memang membuat kesan elegan bagi wanita, tetapi membawa barang terlalu berat atau terlalu lama menggunakan tas pundak juga bisa menjadi penyebab mati rasa dan kesemutan.
Beban yang terlalu berat pada satu sisi pundak dapat menekan otot dan saraf di area tersebut, menyebabkan ketegangan otot yang memicu kram.
Tekanan ini juga dapat menghambat aliran darah atau menekan saraf tertentu, seperti saraf di leher atau bahu, yang berujung pada sensasi kebas dan kesemutan di lengan atau tangan.
3. Kehamilan
Kehamilan dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita karena berbagai perubahan fisiologis.
Peningkatan berat badan dan perubahan postur tubuh selama kehamilan memberi tekanan lebih pada otot, saraf, dan pembuluh darah, terutama di area kaki dan punggung bawah.
Kondisi ini dapat menyebabkan kram otot dan menghambat sirkulasi darah, yang memicu sensasi kesemutan dan kebas saat hamil.
4. PMS (premenstrual syndrome)
Premenstrual syndrome (PMS) dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita karena perubahan hormon dan efeknya pada tubuh.
Selama PMS, fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi otot dan saraf, menyebabkan kram terutama di area perut, punggung bawah, atau kaki.
Retensi cairan yang terjadi selama PMS juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan sensasi kram, kebas, dan kesemutan di tangan dan kaki.
5. Menopause
![gejala menopause](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/04/33b04cb6-gejala-menopause.jpg)
Salah satu penelitian dalam jurnal PloS One mengatakan bahwa wanita yang sudah menopause lebih umum mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
CTS merupakan kondisi yang terjadi akibat tekanan pada saraf median, yaitu saraf utama yang melewati terowongan karpal (carpal tunnel) di pergelangan tangan.
Kondisi ini menyebabkan gejala seperti kebas, nyeri, dan kesemutan di tangan, terutama pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.
6. Penggunaan IUD
Salah satu efek samping IUD (intrauterine device) yaitu berupa kram atau nyeri perut yang berlangsung lebih lama, terutama setelah pemasangan.
Hal ini terjadi karena rahim bereaksi terhadap benda asing yang dimasukkan ke dalamnya, yang dapat memicu kontraksi otot rahim sebagai respons alami.
Selain itu, IUD hormonal juga dapat memengaruhi pola menstruasi yang kadang-kadang memperburuk kram selama siklus haid.
7. PCOS
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Selain mengganggu siklus haid, PCOS juga dapat menyebabkan gejala lain seperti kram perut dan nyeri panggul.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan pembentukan kista di ovarium.
Pada beberapa wanita dengan PCOS, sensasi kebas atau kesemutan bisa muncul sebagai akibat dari gangguan metabolik yang terjadi bersamaan, seperti resistensi insulin.
Cara mengatasi kram, kebas, kesemutan wanita
Untuk mengatasi kram, kebas, dan kesemutan pada wanita, beberapa langkah berikut bisa dilakukan.
- Peregangan dan olahraga ringan. Melakukan peregangan atau aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat mengurangi kram dan kebas.
- Kompres hangat atau dingin. Menggunakan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa kram atau nyeri dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan sensasi tidak nyaman.
- Pijat ringan. Pijat pada area yang tegang, seperti punggung bawah atau kaki, dapat membantu melonggarkan otot yang kram dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Konsumsi obat pereda nyeri. Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan akibat kram.
- Hindari high heels dan tas pundak. Menghindari membawa tas berat di satu pundak atau penggunaan high heels dapat mencegah terjadinya kram atau kesemutan.
Jika gejala 3k pada wanita tidak membaik atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Ringkasan
Berikut berbagai penyebab K3 (kram, kebas, kesemutan) pada wanita.
- Pakai high heels.
- Membawa tas di satu sisi pundak.
- Kehamilan.
- PMS (premenstrual syndrome).
- Menopause.
- Penggunaan IUD.
- PCOS.
[embed-health-tool-ovulation]