backup og meta

Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasi 3K pada Wanita

Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasi 3K pada Wanita

Kram, kebas, dan kesemutan adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja tak terkecuali oleh wanita. Kondisi ini bisa terasa mengganggu, terutama jika terjadi berulang atau menghambat aktivitas sehari-hari. Berikut berbagai penyebab dan cara mengatasinya agar wanita bisa tetap aktif dan nyaman.

Penyebab 3K pada wanita

Kram merupakan kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa sakit atau tegang pada otot.

Kebas adalah adalah hilangnya sensasi atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Sementara itu, kesemutan adalah ensasi seperti tertusuk-tusuk jarum kecil pada bagian tubuh.

Ketiga kondisi ini sering berkaitan dengan gangguan pada otot, saraf, atau aliran darah.

Pada wanita, berikut ini berbagai kemungkinan penyebab penyakit 3K pada wanita.

1. Pakai high heels

Menggunakan high heels dalam waktu lama dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita.

Hal ini karena posisi kaki yang tidak alami saat memakai high heels dapat menekan saraf, terutama di area jari-jari dan telapak kaki, sehingga menimbulkan sensasi kebas.

Selain itu, sepatu yang sempit atau posisi kaki yang miring dapat menghambat sirkulasi darah, yang juga berkontribusi pada rasa kebas.

2. Membawa tas di satu sisi pundak

Tas pundak memang membuat kesan elegan bagi wanita, tetapi membawa barang terlalu berat atau terlalu lama menggunakan tas pundak juga bisa menjadi penyebab mati rasa dan kesemutan.

Beban yang terlalu berat pada satu sisi pundak dapat menekan otot dan saraf di area tersebut, menyebabkan ketegangan otot yang memicu kram.

Tekanan ini juga dapat menghambat aliran darah atau menekan saraf tertentu, seperti saraf di leher atau bahu, yang berujung pada sensasi kebas dan kesemutan di lengan atau tangan.

3. Kehamilan

Kehamilan dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita karena berbagai perubahan fisiologis. 

Peningkatan berat badan dan perubahan postur tubuh selama kehamilan memberi tekanan lebih pada otot, saraf, dan pembuluh darah, terutama di area kaki dan punggung bawah. 

Kondisi ini dapat menyebabkan kram otot dan menghambat sirkulasi darah, yang memicu sensasi kesemutan dan kebas saat hamil.

4. PMS (premenstrual syndrome)

Premenstrual syndrome (PMS) dapat menyebabkan kram, kebas, dan kesemutan pada wanita karena perubahan hormon dan efeknya pada tubuh. 

Selama PMS, fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi otot dan saraf, menyebabkan kram terutama di area perut, punggung bawah, atau kaki. 

Retensi cairan yang terjadi selama PMS juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan sensasi kram, kebas, dan kesemutan di tangan dan kaki.

5. Menopause

gejala menopause

Salah satu penelitian dalam jurnal PloS One mengatakan bahwa wanita yang sudah menopause lebih umum mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

CTS merupakan kondisi yang terjadi akibat tekanan pada saraf median, yaitu saraf utama yang melewati terowongan karpal (carpal tunnel) di pergelangan tangan. 

Kondisi ini menyebabkan gejala seperti kebas, nyeri, dan kesemutan di tangan, terutama pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.

6. Penggunaan IUD

Salah satu efek samping IUD (intrauterine device) yaitu berupa kram atau nyeri perut yang berlangsung lebih lama, terutama setelah pemasangan.

Hal ini terjadi karena rahim bereaksi terhadap benda asing yang dimasukkan ke dalamnya, yang dapat memicu kontraksi otot rahim sebagai respons alami.

Selain itu, IUD hormonal juga dapat memengaruhi pola menstruasi yang kadang-kadang memperburuk kram selama siklus haid. 

7. PCOS

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Selain mengganggu siklus haid, PCOS juga dapat menyebabkan gejala lain seperti kram perut dan nyeri panggul.

Kondisi ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan pembentukan kista di ovarium.

Pada beberapa wanita dengan PCOS, sensasi kebas atau kesemutan bisa muncul sebagai akibat dari gangguan metabolik yang terjadi bersamaan, seperti resistensi insulin.

Cara mengatasi kram, kebas, kesemutan wanita

Untuk mengatasi kram, kebas, dan kesemutan pada wanita, beberapa langkah berikut bisa dilakukan.

  • Peregangan dan olahraga ringan. Melakukan peregangan atau aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat mengurangi kram dan kebas.
  • Kompres hangat atau dingin. Menggunakan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa kram atau nyeri dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan sensasi tidak nyaman.
  • Pijat ringan. Pijat pada area yang tegang, seperti punggung bawah atau kaki, dapat membantu melonggarkan otot yang kram dan meningkatkan sirkulasi darah.
  • Konsumsi obat pereda nyeri. Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan akibat kram.
  • Hindari high heels dan tas pundak. Menghindari membawa tas berat di satu pundak atau penggunaan high heels dapat mencegah terjadinya kram atau kesemutan.

Jika gejala 3k pada wanita tidak membaik atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

Ringkasan

Berikut berbagai penyebab K3 (kram, kebas, kesemutan) pada wanita.
  • Pakai high heels.
  • Membawa tas di satu sisi pundak.
  • Kehamilan.
  • PMS (premenstrual syndrome).
  • Menopause.
  • Penggunaan IUD.
  • PCOS.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cedars-Sinai Medical Center. (2022). Retrieved 11 February 2025, from https://www.cedars-sinai.org/newsroom/womens-health-10-conditions-that-can-cause-tingling-in-your-feet-according-to-doctors/

Aches and pains during pregnancy: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000580.htm

Carpal tunnel syndrome: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://womenshealth.gov/a-z-topics/carpal-tunnel-syndrome#:~:text=Menopause.,press%20on%20the%20wrist%20nerve.

Al-Rousan, T., Sparks, J. A., Pettinger, M., Chlebowski, R., Manson, J. E., Kauntiz, A. M., & Wallace, R. (2018). Menopausal hormone therapy and the incidence of carpal tunnel syndrome in postmenopausal women: Findings from the Women’s Health Initiative. PloS one, 13(12), e0207509. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0207509

MacMillan, C. (2024). What Women Should Know About Intrauterine Devices (IUDs). Retrieved 11 February 2025, from https://www.yalemedicine.org/news/intrauterine-devices-iud

Intermountain Health. (2023). Retrieved 11 February 2025, from https://intermountainhealthcare.org/blogs/signs-and-symptoms-of-polycystic-ovary-syndrome

Coxon, L., Wiech, K., & Vincent, K. (2021). Is There a Neuropathic-Like Component to Endometriosis-Associated Pain? Results From a Large Cohort Questionnaire Study. Frontiers in pain research (Lausanne, Switzerland), 2, 743812. https://doi.org/10.3389/fpain.2021.743812

Versi Terbaru

11/02/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Annisa Nur Indah Setiawati


Artikel Terkait

Kaki Kram Saat Hamil, Keluhan yang Tak Boleh Disepelekan

8 Penyebab Kaki Kesemutan yang Jarang Disadari dan Penanganannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 19 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan