Namun, ada kemungkinan terjadi perdarahan setelah berhubungan seks. Meskipun, sebenarnya keberadaan IUD di dalam vagina seharusnya tidak mengganggu aktivitas seks Anda dengan pasangan.
Jika penggunaan IUD membuat Anda atau pasangan merasa tidak nyaman saat berhubungan seks, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter.
5. Mual dan sakit perut
Tak jarang, efek samping lain yang mungkin Anda alami setelah pemasangan IUD atau KB spiral adalah mual. Rasa mual yang Anda alami ini akan sedikit berbeda dari rasa mual yang mungkin Anda dapatkan dari menggunakan alat kontrasepsi yang lain.
Anda bisa mengurangi rasa mual yang Anda rasakan dengan mengonsumsi banyak air mineral. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah atau sayur yang menurut Anda bisa mengurangi rasa mual dan pusing yang Anda rasakan.
6. Infeksi vagina
Salah satu efek samping yang cukup serius yang mungkin Anda alami setelah pemasangan IUD adalah infeksi. Infeksi yang Anda alami biasanya terjadi pada vagina. Namun, hal ini hanya mungkin terjadi jika dokter atau ahli kesehatan profesional lainnya tidak melakukan pemasangan IUD dengan benar.
Artinya, selama Anda dan dokter mengikuti langkah pemasangan KB spiral sesuai aturan, kemungkinan terjadi efek samping yang satu ini amat kecil. Akan tetapi, dilansir dari Office on Women’s Health, setelah pemasangan, risiko Anda mengalami infeksi pada organ reproduksi Anda memang meningkat. Meski begitu, bukan berarti setiap wanita yang menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi akan mengalami kondisi ini.
7. Posisi IUD bergeser
Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi dari penggunaan IUD adalah posisinya di dalam rahim yang bergeser. Bahkan, posisi ini bisa bergeser seluruhnya hingga keluar dari rahim Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin memeriksa posisi benang IUD. Hal ini dapat membantu Anda memastikan bahwa IUD masih berada di posisinya semula.
Jika Anda merasa khawatir bahwa posisi IUD telah bergeser atau benang IUD tidak terasa, gunakan alat kontrasepsi cadangan hingga Anda memiliki waktu untuk menemui dokter.
8. Efek samping IUD lainnya
Tak hanya itu, sebenarnya penggunaan IUD memang memiliki beragam potensi efek samping. Namun, efek samping dari pemasangan KB spiral ini masih tergolong wajar dan tidak bertahan lama. Sebagai contoh, efek samping lain yang juga mungkin terjadi saat Anda melakukan pemasangan IUD adalah tumbuhnya jerawat.
Tidak hanya itu, efek samping ringan lainnya adalah badan terasa pegal linu, hingga payudara yang terasa nyeri setelah pemasangan IUD. Efek samping ini lebih rentan terjadi saat Anda menggunakan IUD hormonal.

Bagaimana cara mengatasi efek samping IUD?
Sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu risau menanggapi efek samping dari pemasangan IUD. Mengapa? Pasalnya efek samping dari penggunaan KB spiral ini sering kali hanya bertahan selama beberapa bulan pertama pemakaian. Hal ini terjadi disebabkan tubuh Anda masih beradaptasi dengan keberadaan IUD di dalam rahim.
Namun, kondisi ini tidak membuat Anda harus menghentikan aktivitas atau rutinitas Anda sehari-hari. Di samping itu, ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi efek samping yang mungkin terjadi karena pemasangan IUD.
- Minum obat pereda nyeri, contohnya ibuprofen, paracetamol, atau naproxen untuk mengurangi rasa sakit.
- Pakai kompres hangat tepat di area bawah perut yang terasa tidak nyaman, guna meredakan kram dan nyeri.
- Hunakan pantyliner selama beberapa waktu untuk menyerap perdarahan atau bercak darah yang tidak teratur.
Akan tetapi, Anda perlu tetap berhati-hati dengan segala efek samping yang Anda alami setelah pemasangan IUD. Jika efek samping yang Anda alami terus-menerus muncul hingga hitungan bulan dan tak kunjung hilang, ada baiknya jika Anda pergi ke dokter.
Beri tahu dokter segala kondisi yang Anda alami. Selain itu, tanya dan periksakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Anda, agar jika terjadi suatu masalah, dokter bisa segera mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Hindari menyelesaikan masalah kesehatan tanpa pengawasan atau saran dari dokter Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar