backup og meta

Apakah Boleh Tes USG Saat Haid? Ini Jawabannya!

Apakah Boleh Tes USG Saat Haid? Ini Jawabannya!

USG umumnya aman dan dapat dilakukan kapan saja. Namun, pernahkah Anda berada pada situasi perlu melakukan pemeriksaan ini, tapi sedang menstruasi? Yuk, cari tahu keamanan dan tujuan USG saat haid dalam penjelasan berikut.

Bolehkah USG saat haid?

USG (ultrasonografi) sering dilakukan oleh ibu hamil. Pada masa ini, tentu menstruasi tidak terjadi. Oleh sebab itu, banyak yang mengira bahwa tes ini tidak boleh dilakukan selama menstruasi.

Lantas, apakah boleh USG saat menstruasi? Kenyataannya, boleh tidaknya USG saat haid bergantung dengan tujuan pemeriksaannya. 

Secara luas, USG digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ dalam, melihat perkembangan janin, menjadi panduan tindakan biopsi, dan mendeteksi adanya kelainan seperti tumor maupun kista.

Mengutip situs Clinic Barcelona, USG bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat haid, jika tujuannya untuk melihat cara kerja organ reproduksi wanita

Namun, pemeriksaan USG pada hari pertama haid bisa memengaruhi kejelasan hasilnya. Ini mungkin bisa menjadi kendala dalam mendeteksi masalah pada rahim. 

Untuk itu, dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan dilakukan setelah haid selesai. 

Berbeda lagi kasusnya jika Anda sedang haid dalam waktu lama (menorrhagia) atau perdarahan setelah menopause.

Masa haid atau perdarahan adalah waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi. Dokter dapat melihat kemungkinan penyebabnya lebih baik.

Apabila USG bertujuan mengecek ovulasi (pelepasan sel telur), waktu terbaik untuk melakukannya adalah dua minggu setelah haid. Pada periode ini, dokter dapat melihat bekas lubang tempat sel telur keluar dari ovarium lebih jelas.

Jenis USG saat menstruasi

usg 3d dan 4d

Nah, selanjutnya Anda perlu tahu jenis USG mana yang boleh dilakukan saat menstruasi.

Berdasarkan situs Cedars Sinai, Anda bisa melakukan jenis USG panggul selama masa menstruasi.

Pemeriksaan ini dilakukan khusus untuk melihat organ di daerah panggul, seperti rahim, ovarium, tuba falopi, dan kandung kemih. Pada USG  panggul, ada beberapa metode yang digunakan, yakni sebagai berikut.

1. USG transvaginal

USG transvaginal bertujuan untuk menunjukkan struktur atau pertumbuhan abnormal di area panggul yang dapat mengindikasikan suatu kondisi atau penyakit. 

Dokter mungkin meminta Anda melakukan USG transvaginal ketika haid untuk mendiagnosis penyebab nyeri panggul atau perdarahan abnormal.

Pada pemeriksaan ini, sebuah transduser akan dimasukkan ke dalam vagina Anda. Alat ini melepaskan gelombang suara hasil pantulan dari dalam panggul yang akan diubah menjadi sinyal listrik. 

Sinyal-sinyal ini akan memproyeksikan gambar visual organ panggul Anda secara langsung ke layar.

2. USG transabdominal 

USG transabdominal menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar organ dan pembuluh darah di perut (abdomen).

Pemeriksaan USG transabdominal saat haid bertujuan mendeteksi penyebab sakit perut.

USG  dilakukan dengan menggeser transduser di atas perut. Mesin ultrasonografi mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke transduser.

Organ dalam, pembuluh darah, dan jaringan lunak lainnya akan memantulkan gelombang dan mesin akan memproses sinyal ini menjadi gambar di layar.

3. USG transrektal

USG transrektal juga bisa dilakukan saat menstruasi karena tidak melibatkan vagina, melainkan pemeriksaan melalui rektum (anus).

Tujuan dari USG transrektal biasanya untuk memeriksa masalah infertilitas. Di samping itu, jenis USG ini menjadi pilihan bila USG transvaginal tidak bisa dilakukan. 

Selama USG transrektal, Anda akan berbaring miring dan menekuk lutut ke arah dada. Kemudian, dokter akan memasukkan probe berukuran satu jari yang dilumasi ke dalam rektum. 

Setelah memosisikan probe, dokter dapat melihat gambar organ dan jaringan yang dikirim dari probe ke layar komputer.

Tips aman USG saat menstruasi

Apa pun tujuan pemeriksaannya, Anda tentu ingin USG berjalan dengan baik, bukan? Untuk itu, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini.

1. Pastikan jenis USG yang dilakukan

USG transabdominal tidak masalah dilakukan saat haid asal kandung kemih Anda dalam kondisi penuh.

Ini karena kandung kemih dapat membantu mengangkat usus dari area panggul sehingga pemeriksaan jadi terlihat lebih jelas.

Beberapa USG transvaginal juga bisa dilakukan ketika datang bulan meski beberapa orang mungkin merasa kurang nyaman. Alternatifnya, Anda bisa memilih USG transrektal jika dokter menyetujuinya.

2. Lebih baik menggunakan pembalut

tidak haid 1 bulan tapi keputihan

Bila Anda menjalani USG transvaginal, sebaiknya gunakan pembalut.

Sebelum pemeriksaan, tampon atau menstrual cup yang Anda gunakan perlu dilepas. Jika tidak, bisa mengganggu hasil pemeriksaan.

3. Jaga kebersihan organ intim sebelum pemeriksaan

Sebelum pemeriksaan, Anda bisa mengganti pembalut dengan yang baru. Jangan lupa membersihkan organ intim dengan tisu basah dan biarkan kering sebelum memakai celana dalam.

Namun pastikan memilih tisu basah yang bebas alkohol, pewangi, dan pengawet. Ini karena ketiga bahan tersebut kerap kali menyebabkan kulit kering, iritasi, dan mengganggu PH vagina

4. Gunakan pakaian yang nyaman

Pilihan pakaian sebelum pemeriksaan juga perlu Anda perhatikan. Anda sebaiknya menggunakan rok, dress, atau pakaian yang longgar sehingga memudahkan pemeriksaan. 

Meskipun USG saat menstruasi diperbolehkan, Anda tetap perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan, terutama pada pemeriksaan USG transvaginal. 

Akan lebih baik jika Anda menjadwalkan pemeriksaan ulang ketika haid atau perdarahan sudah selesai.

Jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter mengenai manfaat dan risiko ultrasonografi yang dilakukan saat haid.

Kesimpulan

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) boleh saja dilakukan saat haid. Namun, untuk deteksi masalah rahim, kondisi ini bisa memengaruhi hasil USG. Anda juga sebaiknya menunggu menstruasi selesai jika ingin melakukan USG transvaginal.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Clinic Barcelona. (2023, June 15). 7 myths about gynaecological ultrasound scanning. Clinic Barcelona. Retrieved February 24, 2025, from https://www.clinicbarcelona.org/en/news/7-myths-about-gynaecological-ultrasound-scanning

Cedars-Sinai. (n.d.). Transvaginal ultrasound. Cedars-Sinai. Retrieved February 24, 2025, from https://www.cedars-sinai.org/programs/imaging-center/exams/ultrasound/transvaginal.html

Cleveland Clinic. (n.d.). Ultrasound. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4995-ultrasound

Cleveland Clinic. (n.d.). Transrectal ultrasound. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24518-transrectal-ultrasound

Cleveland Clinic. (n.d.). Transvaginal ultrasound. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4993-transvaginal-ultrasound

Cleveland Clinic. (n.d.). Pelvic ultrasound. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4997-pelvic-ultrasound

Cleveland Clinic. (n.d.). Abdominal ultrasound. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4994-abdominal-ultrasound

Versi Terbaru

08/03/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

USG Abdominal vs USG Transvaginal, Apa Bedanya?

Memahami Perbedaan USG 3D dan 4D, Mana Lebih Baik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan