Anda mungkin merasa galau dan cemas ketika terjadi telat menstruasi. Apalagi jika kondisi ini terjadi saat Anda bepergian jauh. Sebenarnya, apa yang menyebabkan Anda telat menstruasi saat bepergian? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Berbagai penyebab telat menstruasi saat bepergian
Selama liburan, akan ada perubahan dalam tubuh Anda yang bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Inilah yang sering kali menjadi penyebab Anda telat haid atau menstruasi saat bepergian. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
1. Perubahan ritme sirkadian
Tubuh memiliki jam biologis yang disebut dengan ritme sirkadian. Jam biologis tubuh ini berperan penting untuk mengatur hormon yang bertanggung jawab dalam siklus bangun-tidur dan kinerja organ tubuh lainnya.
Ketika Anda melakukan perjalanan jauh atau bahkan ke luar negeri yang biasanya memakan waktu cukup lama, tubuh terpaksa harus menyesuaikan diri dengan perubahan zona waktu yang berbeda.
Perjalanan panjang ini bisa mengubah siklus tidur secara mendadak, sehingga Anda jadi kurang tidur. Akibatnya, ritme sirkadian pada tubuh akan berubah.
Ritme sirkadian yang berubah ini bisa memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami telat menstruasi saat bepergian.
2. Anda merasa stres dan cemas
Liburan bisa jadi cara untuk menghilangkan stres. Namun nyatanya tidak selalu demikian. Rasa cemas kerap kali muncul, terutama selama perjalanan. Apalagi jika terjadi hal di luar rencana.
Dr. Joshua U Klein, ahli kandungan dari Mount Sinai Beth Hospital, mengatakan bahwa kondisi stres dan cemas saat bepergian jauh memberikan pengaruh pada hipotalamus.
Hipotalamus yaitu bagian otak yang memegang kendali pada hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Stres dan cemas bisa menghambat hormon untuk melakukan ovulasi. Jadi, jangan merasa aneh jika Anda telat menstruasi saat bepergian atau melakukan liburan, ya.
Untuk menghindari atau mengatasi stres dan cemas saat bepergian, pastikan buat rencana perjalanan yang matang. Bila perlu, buatlah rencana cadangan untuk mengantisipasi jika rencana awal tidak dapat terlaksana.
Selain itu, nikmatilah waktu perjalanan dan liburan dengan energi positif. Cobalah untuk merelaksasi pikiran dan otot tubuh yang tegang dengan latihan pernapasan.
3. Perubahan pola makan
Melansir The Hewitt Fertility Center, perubahan pola makan saat bepergian juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap siklus menstruasi.
Biasanya, saat bepergian Anda mungkin akan memiliki pola makan yang berbeda. Ini bisa berarti Anda kekurangan nutrisi tertentu yang biasanya Anda dapatkan.
Kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan hormon, yang nantinya dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Selain itu, saat bepergian, jadwal makan Anda mungkin menjadi tidak teratur. Anda mungkin melewatkan waktu makan atau makan dalam porsi yang lebih kecil atau lebih besar dari biasanya.
Ketidakseimbangan ini dalam asupan makanan dan waktu makan dapat memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi.
4. Perubahan aktivitas fisik
Saat bepergian, Anda mungkin terlibat dalam aktivitas fisik yang lebih tinggi dari biasanya, seperti berjalan-jalan sepanjang hari atau menjelajahi tempat-tempat baru.
Aktivitas fisik yang lebih tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan ketidakreguleran menstruasi atau bahkan telat menstruasi.
Sebaliknya, jika perjalanan Anda melibatkan lebih sedikit aktivitas fisik dari biasanya, misalnya lebih banyak waktu di mobil atau pesawat terbang, ini juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme dan memengaruhi hormon dalam tubuh.
5. Sakit selama bepergian atau setelahnya
Liburan mengharuskan Anda untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan, duduk lama di mobil atau pesawat, mondar-mandir mencari buah tangan, atau menelusuri tempat-tempat istimewa.
Semua kegiatan yang Anda lakukan selama liburan bisa membuat tubuh menjadi lelah. Bahkan, liburan juga bisa membuat Anda jatuh sakit, terutama jika Anda tertular penyakit dari penumpang lain seperti flu.
Walaupun Anda tidak merasakan stres atau cemas selama liburan, tetapi karena tubuh Anda lebih aktif atau lebih keras daripada rutinitas biasanya, ini bisa membuat stamina menurun.
Kondisi tubuh yang tidak sehat ini bisa mengganggu hormonal Anda sehingga siklus menstruasi Anda jadi tidak teratur atau kacau.
Untuk mencegah sakit, pastikan Anda tetap makan makanan yang sehat dan minum air putih yang cukup.
Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jangan lupa meluangkan waktu untuk beristirahat yang cukup dan berkualitas.
Berapa lama telat haid yang harus diwaspadai?
Biasanya, 1—2 minggu keterlambatan haid tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika Anda memiliki riwayat telat haid yang terjadi sesekali. Namun, jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi yang berlangsung lebih dari dua atau tiga siklus menstruasi berturut-turut tanpa penyebab yang jelas, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.
Bukan hanya telat menstruasi, saat bepergian Anda bisa lebih cepat datang bulan
Ternyata tidak selamanya bepergian membuat Anda mengalami telat menstuasi. Anda mungkin saja akan mengalami sebaliknya, yaitu menstruasi yang lebih cepat dari biasanya.
Perubahan hormonal dan ritme sirkadian saat bepergian ternyata dapat memberikan efek yang berbeda-beda, seperti haid yang datang lebih cepat dan jumlah darah yang lebih banyak atau darah haid lebih sedikit dari biasanya.
Selain telat menstruasi, saat bepergian mungkin saja Anda akan mengalami keputihan yang lebih banyak dari biasanya. Bahkan, dalam kasus tertentu keputihan dapat disertai dengan bercak darah.
Kondisi ini terjadi karena saat bepergian Anda terlalu banyak berada dalam posisi duduk. Akibatnya, cairan dalam liang vagina akan semakin banyak mengalir ke bawah yang menyebabkan keputihan berlebih.
Bila Anda bepergian menggunakan udara pun, kondisi ini dapat memengaruhi sirkulasi darah. Melansir jurnal CDC, perubahan ketinggian yang drastis saat bepergian dengan pesawat terbang dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah.
Bahkan, Anda mungkin akan mengalami hidung berdarah, muntah darah, bengkak pada permukaan kulit, atau keluar bercak darah dari vagina.
[embed-health-tool-ovulation]