Minum es saat haid seringkali dihindari karena dianggap berbahaya. Kabarnya, minum air dingin dapat menyebabkan darah haid membeku sehingga menstruasi menjadi tidak lancar. Benarkah demikian ataukah hanya mitos seputar menstruasi belaka? Yuk, temukan jawabannya di sini!
Benarkah minum es saat haid berbahaya?
Anggapan yang beredar di masyarakat adalah minum air es dapat membuat darah membeku. Oleh karena itu, wanita haid dilarang minum es agar haidnya tidak terhambat. Namun, teori ini tidaklah benar.
Air es memang dapat merangsang penyempitan pembuluh darah sehingga mengurangi perdarahan. Akan tetapi, ini hanya berlaku untuk pemakaian luar seperti saat Anda menggunakan kompres air dingin.
Kompres dingin dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan dan meredakan bengkak akibat luka. Namun, kondisi ini tidak berlaku untuk perdarahan saat haid.
Mengapa? Sebab darah haid bukanlah darah yang terjadi akibat adanya luka di dalam tubuh, melainkan karena luruhnya lapisan dinding rahim.
Setiap bulannya wanita memproduksi sel telur dan dinding rahim mempersiapkan diri untuk kehadiran calon janin dengan cara membuat lapisan.
Namun, jika sel telur tidak dibuahi, ia bersama lapisan dinding tersebut meluruh dan dibuang melalui lubang vagina.
Selain itu, perdarahan menstruasi tidak dipengaruhi oleh suhu air yang diminum. Sebab ketika air masuk ke dalam tubuh, suhunya akan berubah menyesuaikan dengan suhu tubuh.
Adapun lancar atau tidaknya darah haid dipengaruhi oleh kondisi hormonal wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron.
Jika hormon tersebut terganggu, misalnya karena stres dan penggunaan kontrasepsi, haid biasanya menjadi tidak lancar.