Apakah Anda sering merasa lelah, lemah, atau pusing saat menstruasi? Jika ya, bisa jadi Anda mengalami anemia yang terkait dengan siklus haid. Kondisi ini sering kali tidak disadari, tetapi dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Lantas, apa tanda anemia saat haid? Bagaimana mencegahnya? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Apa ciri-ciri anemia saat haid?
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hemoglobin, yaitu protein dalam darah yang bertugas mengangkut oksigen.
Melansir dari American Journal of Obstetrics & Gynecology, pada wanita usia subur, anemia sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi akibat kehilangan darah saat menstruasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan anemia pada wanita dewasa sebagai kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dL.
Saat menstruasi, tubuh bisa kehilangan banyak zat besi. Ini terutama jika darah yang keluar cukup banyak atau berlangsung lama.
Kondisi ini disebut heavy menstrual bleeding (HMB) atau menoragia, yaitu sebutan untuk keluarnya perdarahan menstruasi yang berlebihan.
Jika tidak ditangani, HMB dapat menyebabkan anemia yang memengaruhi kesehatan tubuh dan kualitas hidup sehari-hari. Berikut adalah beberapa gejala dan tanda anemia karena haid.
- Lemas. Kurang energi, lelah, atau lemas saat haid yang berlebihan meskipun Anda sudah cukup istirahat.
- Kulit pucat. Warna kulit terlihat lebih pucat dari biasanya, terutama di wajah atau tangan.
- Sesak napas. Ini juga dapat terjadi terutama saat beraktivitas ringan.
- Detak jantung cepat. Jantung terasa berdebar lebih cepat dari biasanya meskipun sedang tidak melakukan aktivitas berat.
- Sakit kepala dan pusing. Gejala ini sering muncul akibat pasokan oksigen ke otak yang tidak mencukupi.
- Kuku rapuh. Kuku juga menjadi lebih mudah patah dan tampak lebih tipis.
Gejala-gejala kurang darah (anemia) tersebut mungkin mirip dengan darah rendah (hipotensi), tetapi perlu diingat bahwa darah rendah dan kurang darah berbeda.
Untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat, penting untuk berkonsultasi kepada dokter, terutama jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan atau berlangsung lama.
Apakah haid menurunkan HB?
Bagaimana cara mengatasi anemia saat haid?
Untuk mengatasi kurang darah saat haid atau menstruasi, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Konsultasi kepada dokter
Langkah pertama adalah berkonsultasi kepada dokter. Nantinya, dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab mendasar dari menstruasi berat dan anemia yang Anda alami.
Berdasarkan diagnosis, dokter akan menyusun rencana pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
2. Suplemen zat besi
Untuk mengatasi anemia karena haid, dokter juga mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi intravena yang diberikan melalui infus bila anemia tergolong parah.
Sementara untuk anemia yang tergolong ringan, dokter dapat menyarankan mengonsumsi suplemen zat besi.
3. Makanan kaya zat besi
Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya zat besi, seperti bayam, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi juga dapat mendukung kadar zat besi dalam tubuh.
Hal ini dapat membantu mengatasi anemia yang Anda alami saat haid atau menstruasi.
4. Suplemen vitamin B12
Jika Anda seorang vegetarian, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi kekurangan vitamin B12, yang berfungsi membantu produksi sel darah merah.
Dokter Anda mungkin akan memeriksa kadar vitamin B12 Anda dan menyarankan suplemen jika diperlukan.
5. Pengobatan kondisi tertentu
Beberapa masalah medis bisa menyebabkan menstruasi berat yang dapat menimbulkan anemia saat haid.
Jika endometriosis yang menyebabkan menstruasi berat, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.
Bila penggunaan IUD menyebabkan perdarahan berat pada Anda, beralih ke alat kontrasepsi lain bisa membantu.
Kontrasepsi hormonal dapat mengatur siklus menstruasi dan mengurangi volume darah yang keluar.
Selain beberapa cara di atas, pastikan Anda mendapatkan asupan cairan yang cukup guna mencegah dehidrasi pada tubuh.
Pasalnya, dehidrasi dapat memperburuk gejala yang ada. Selain itu, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, terutama selama periode menstruasi.
Adakah cara untuk mencegah anemia saat haid?
Mencegah kurang darah saat haid adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah anemia yang berkaitan dengan menstruasi.
1. Pola makan sehat dan seimbang
Pastikan makanan yang Anda konsumsi kaya zat besi, vitamin B12, dan folat. Ketiga nutrisi ini penting untuk produksi sel darah merah.
2. Mengurangi konsumsi kafein
Minuman seperti kopi dan teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi minum kopi saat haid dan minuman berkafein lainnya.
3. Memeriksa pola menstruasi
Jika Anda mengalami menstruasi yang sangat deras atau berkepanjangan, catat pola tersebut dan konsultasikan kepada dokter. Ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.
4. Rutin berolahraga
Olahraga saat menstruasi yang ringan, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah rasa lelah berlebihan.
5. Konsumsi suplemen
Jika Anda memiliki riwayat anemia, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi atau multivitamin sebagai langkah pencegahan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda bisa mengurangi risiko anemia karena haid dan menjaga tubuh tetap sehat selama siklus menstruasi.
Itu beberapa tanda anemia saat haid hingga tips mencegahnya.
Perlu dipahami bahwa pada dasarnya anemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan fungsi organ dan penurunan kualitas hidup bila dibiarkan.
Oleh karena itu, jika Anda sering mengalami perdarahan menstruasi berlebihan hingga lemas saat haid, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan
- Pada wanita usia subur, anemia sering kali terjadi karena kekurangan zat besi akibat kehilangan darah saat menstruasi.
- Gejala anemia saat haid meliputi kelelahan, kulit pucat, sesak napas, detak jantung cepat, sakit kepala, dan kuku rapuh.
- Untuk membantu mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi suplemen zat besi, makanan kaya zat besi, suplemen vitamin B12, hingga mengatasi penyebab yang mendasarinya.
- Sebagai langkah pencegahan, Anda perlu menerapkan pola makan sehat dan seimbang, mengurangi konsumsi kafein, rutin berolahraga, memerhatikan pola menstruasi, hingga mengonsumsi suplemen zat besi jika diperlukan.
[embed-health-tool-ovulation]