backup og meta

Inilah 5 Alasan Kenapa Perut Buncit setelah Menopause

Apakah Anda merasakan perut semakin buncit setelah memasuki masa menopause. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan hormon, penurunan massa otot, atau gaya hidup yang tidak sehat. Ketahui penyebab perut buncit setelah menopause dalam ulasan berikut ini.

Inilah 5 Alasan Kenapa Perut Buncit setelah Menopause

Penyebab perut buncit setelah menopause

Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan wanita yang menandai berakhirnya siklus menstruasi. Fase ini umumnya terjadi pada wanita usia 40 – 50 tahun.

Pada fase ini, tubuh mengalami berbagai perubahan, salah satunya adalah penumpukan lemak di area perut atau perut buncit.

Kondisi ini cukup umum terjadi dan terkadang bisa menurunkan kepercayaan diri wanita. Berikut ini beberapa penyebab perut buncit setelah menopause.

1. Perubahan hormon

Perut buncit setelah menopause sebagian besar disebabkan oleh perubahan hormon, khususnya akibat menurunnya hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Ketika kadar estrogen turun, hormon testosteron yang biasanya diproduksi dalam jumlah kecil di tubuh wanita menjadi lebih dominan.

Hal ini bisa menyebabkan perubahan distribusi lemak di tubuh dan membuat lemak menumpuk di perut. 

Penurunan hormon estrogen saat menopause juga dapat memengaruhi hormon ghrelin dan leptin. Hormon ghrelin bertugas memberi sinyal rasa lapar, sedangkan leptin bertugas memberikan sinyal rasa kenyang.

Jika kedua hormon ini terganggu, Anda mungkin akan selalu merasa lapar dan tanpa sadar makan secara berlebihan sehingga meningkatkan risiko perut buncit.

2. Penurunan massa otot

tips dan cara mengecilkan perut buncit

Penurunan massa otot juga bisa menjadi salah satu alasan kenapa wanita mengalami perut buncit setelah menopause. 

Mengutip situs UChicago Medicine, penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron saat menopause, serta diiringi dengan bertambahnya usia membuat tubuh secara alami mulai kehilangan massa otot. 

Saat massa otot berkurang, tubuh membakar kalori lebih sedikit sehingga metabolisme menjadi lambat.  

Hal ini menyebabkan akumulasi lemak lebih mudah terjadi, terutama di area perut atau disebut juga dengan visceral fat. 

3. Stres dan gangguan suasana hati

Stres dan gangguan mood merupakan salah satu gejala menopause yang umum dialami oleh wanita. Hal ini bisa dipicu oleh perubahan hormon atau tekanan hidup sehari-hari. 

Stres yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan hormon kortisol. Hormon ini dapat membuat metabolisme tubuh menjadi lambat. 

Akibatnya, tubuh menyimpan lebih banyak lemak, termasuk di area perut sehingga memicu perut buncit saat menopause.

Selain itu, stres dapat memicu seseorang makan berlebih. Jika tidak disertai dengan aktivitas fisik yang seimbang, kebiasaan ini akan menyebabkan perut buncit.

4. Perubahan pola tidur

Gangguan tidur sering terjadi setelah menopause. Gangguan tidur ini biasanya dipicu oleh berbagai gejala yang muncul saat menopause seperti hot flashes, berkeringat di malam hari, atau kecemasan. 

Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan hormon ghrelin dalam tubuh yang berperan dalam memberikan sinyal rasa lapar dan menurunkan hormon leptin yang bertugas memberi sinyal rasa kenyang. 

Hal ini mengakibatkan Anda makan berlebihan dan memicu perut buncit atau kenaikkan berat badan setelah memasuki masa menopause.

5. Gaya hidup yang buruk

Alasan lainnya kenapa perut wanita menopause buncit adalah akibat gaya hidup yang buruk, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga. 

Pola makan tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut.

Risiko perut buncit juga bisa semakin meningkat bila pola makan tersebut tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Tanpa aktivitas fisik yang cukup, pembakaran kalori dalam tubuh akan melambat. Hal ini menyebabkan perut buncit. 

Cara mengatasi perut buncit setelah menopause

makanan untuk menopause

Penumpukan lemak di perut setelah menopause dapat membuat wanita merasa tidak percaya diri. 

Meski hal ini normal terjadi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Simak selengkapnya berikut ini 

  • Perubahan pola makan. Kurangi konsumsi makanan olahan, manis, dan tinggi lemak. Fokus perbanyak konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya serat, protein, dan lemak sehat, seperti buah-buahan, sayuran hijau, ikan, atau daging rendah lemak.
  • Olahraga secara teratur. Siapkan waktu sekitar 30 menit di tengah kesibukan Anda untuk olahraga, misalnya jogging, jalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi perut buncit dan membantu menurunkan berat badan saat menopause.
  • Tidur yang cukup. Usahakan tidur yang cukup setiap malam setidaknya 7 – 8 jam setiap harinya untuk membantu mengatur hormon tubuh dan meningkatkan metabolisme tubuh.
  • Kelola stres. Cobalah mengelola stres dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti menonton film, membaca buku, atau berkumpul bersama teman dekat.

Penumpukan lemak di perut setelah menopause memang umum terjadi. Namun, dengan menjalani pola hidup yang sehat, Anda bisa mengurangi risikonya.

Kesimpulan

  • Perut buncit saat menopause dapat disebabkan oleh perubahan hormon, penurunan massa otot, stres dan gangguan mood, perubahan pola tidur, serta gaya hidup yang buruk.
  • Cara mengatasinya dapat berupa perubahan pola makan, olahraga secara teratur, tidur yang cukup, serta mengelola stres dengan baik.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

UHBlog. (2023). The Connection Between Menopause & Belly Fat. Retrieved 17 July 2025, from https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2023/08/the-connection-between-menopause-and-belly-fat 

Bartosch, J. (2023). Why am I gaining weight so fast during menopause? And will hormone therapy help? Retrieved 17 July 2025,  from https://www.uchicagomedicine.org/forefront/womens-health-articles/menopause-weight-gain-hormone-therapy 

Toni Golen, M. (2025). Why am I gaining belly fat during menopause? Retrieved 17 July 2025,  from https://www.health.harvard.edu/womens-health/why-am-i-gaining-belly-fat-during-menopause 

Menopause. (2024). Mayo Clinic. Retrieved 17 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menopause/symptoms-causes/syc-20353397 

Lack of Sleep May Increase Calorie Consumption. (2023). Retrieved 17 July 2025, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation/lack-sleep-may-increase-calorie-consumption 

Kiecolt-Glaser, J. K., Habash, D. L., Fagundes, C. P., Andridge, R., Peng, J., Malarkey, W. B., & Belury, M. A. (2015). Daily stressors, past depression, and metabolic responses to high-fat meals: a novel path to obesity. Biological Psychiatry, 77(7), 653-660.

 

Versi Terbaru

28/07/2025

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

8 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Menopause

8 Makanan Pendukung untuk Mengecilkan Perut Buncit


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Diperbarui 28/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan