backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Hiperprolaktinemia, Masalah Hormon yang Bisa Memengaruhi Kesuburan Anda

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 30/09/2021

Hiperprolaktinemia, Masalah Hormon yang Bisa Memengaruhi Kesuburan Anda

Apa itu hiperprolaktinemia?

Di dalam tubuh pria maupun wanita terdapat hormon prolaktin yang mempunyai fungsinya masing-masing.

Pada wanita, hormon ini mempunyai fungsi untuk merangsang produksi ASI serta mengatur siklus haid.

Tidak hanya itu saja, hormon prolaktin juga berperan dalam memengaruhi fungsi reproduksi.

Dikutip dari Reproductive Facts, hiperprolaktinemia adalah kondisi saat kadar prolaktin dalam darah meningkat.

Saat mengalaminya, ada kemungkinan wanita mengalami masalah kesuburan hingga susah hamil.

Hal yang mungkin akan terjadi adalah payudara mulai memproduksi ASI padahal sedang tidak hamil atau menyusui.

Hiperprolaktinemia bisa mengganggu produksi hormon lainnya seperti estrogen dan progesteron.

Akibatnya, kondisi ini bisa memengaruhi ovulasi serta menstruasi yang tidak teratur.

Seberapa umum terjadinya kondisi ini?

Hiperprolaktinemia secara umum terjadi pada sepertiga wanita yang mempunyai masalah dengan masa subur.

Sebagai contoh, menstruasi tidak teratur padahal tidak ada masalah di area ovarium.

Perlu pula diketahui pada beberapa wanita yang memiliki kondisi hiperprolaktinemia ini tidak mengalami gejala apapun.

Tanda-tanda dan gejala hiperprolaktinemia

Gejala yang dialami pada pria dan wanita ketika mengalami hiperprolaktinemia bisa dibilang berbeda.

Sudah dipaparkan sedikit di atas bahwa biasanya, tanda-tanda yang terlihat adalah perubahan siklus menstruasi.

Selain itu, berikut beberapa gejala hiperprolaktinemia pada wanita, seperti:

  • Infertilitas atau masalah kesuburan
  • Siklus menstruasi berhenti
  • Kehilangan gairah seksual
  • Rasa sakit di area payudara
  • Produksi ASI yang abnormal (galaktorea)
  • Mengalami vagina kering yang berujung rasa sakit saat berhubungan intim

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Seperti yang sudah dipaparkan sedikit, terkadang Anda tidak mengenali gejala apabila sedang mengalami hiperprolaktinemia.

Apabila mengalami siklus menstruasi tidak teratur dalam jangka waktu yang lama atau merasakan sakit di area payudara tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi yang malah memburuk.

Penyebab hiperprolaktinemia

Salah satu penyebab paling umum terjadinya hiperprolaktinemia adalah pertumbuhan tumor pada kelenjar pituitari yang disebut prolaktinoma.

Tumor bisa menghasilkan tingkat prolaktin yang cukup tinggi. Biasanya, tumor ini bisa besar atau kecil dan biasanya bersifat jinak sehingga tidak menyebabkan kanker.

Penyebab hiperprolaktinemia ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Tidak hanya pertumbuhan tumor, berikut beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab hiperprolaktinemia, di antaranya adalah:

  • Hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif).
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk depresi, psikosis, dan tekanan darah tinggi.
  • Mengonsumsi obat tanaman herbal tertentu.
  • Iritasi pada area dada akibat operasi, herpes, atau bahkan menggunakan bra terlalu ketat.
  • Stres atau olahraga berlebihan.
  • Melakukan stimulasi pada puting.

Perlu diketahui pula, bahwa sekitar sepertiga kasus wanita yang mengalami hiperprolaktinemia tidak mengalami penyebab  di atas.

Diagnosis

Bagaimana hiperprolaktinemia didiagnosis?

Diagnosis pada kondisi hiperprolaktinemia dilakukan berdasarkan gejala serta riwayat medis pasien.

Dokter spesialis biasanya akan memanfaatkan teknologi serta metode diagnostis tertentu, seperti:

  • Penggunaan mesin MRI
  • Pengambilan darah
  • Pengujian hormonal yang lebih kompleks dibandingkan tes kesuburan

Hasil pengambilan darah

Tes darah merupakan cara sederhana untuk mengukur seberapa tinggi jumlah hormon prolaktin di dalam tubuh.

Apabila hasil dari tes kadar prolaktin Anda di atas 25 nanogram/mililiter, ini dianggap peningkatan ringan.

Hal ini tidak menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi. Akan tetapi, kondisi ini bisa menurunkan kesuburan.

Kadar prolaktin yang mencapai 50 hingga 100 nanogram, bisa menyebabkan periode menstruasi menjadi tidak teratur serta menurunkan kesuburan.

Saat kadar prolaktin berada di angka 100 nanogram, ini bisa mengubah keseluruhan fungsi sistem reproduksi wanita hingga menyebabkan menopause.

Hasil menggunakan MRI

Ketika dicurigai adanya prolaktinoma, Anda akan disarankan untuk melakukan MRI.

Diagnosis dengan menggunakan MRI juga dilakukan ketika pada tes darah kedua, hormon prolaktin masih cukup tinggi.

Ini merupakan mesin khusus untuk melihat jaringan tubuh tertentu. Termasuk dalam melihat ukuran seberapa kecil atau besar tumor pituitari.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana mengobati hiperprolaktinemia?

Perawatan atau pengobatan yang dilakukan pada kondisi hiperprolaktinemia bergantung apa penyebabnya.

Beberapa orang yang mengalami kadar prolaktin tinggi tetapi tidak mempunyai gejala apa pun biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Ini merupakan pengecualian apabila dokter menemukan kemungkinan Anda masih bisa menghasilkan hormon estrogen.

Berikut beberapa pengobatan hiperprolaktinemia yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Diberikan resep obat

Ada kemungkinan Anda akan diberikan resep obat sebagai salah satu cara menurunkan hormon prolaktin.

Obat yang paling umum digunakan adalah bromokriptin dan kabergolin.

Dokter akan memberikan obat dengan dosis rendah terlebih dahulu. Lalu, secara perlahan akan meningkatkan kadar dosis (apabila diperlukan) sampai kadar prolaktin kembali normal.

Pengobatan akan berlanjut sampai gejala sudah berkurang atau Anda mengalami kehamilan.

Kabergolin

Kabergolin merupakan obat untuk hiperprolaktinemia yang mempunyai efek samping lebih sedikit dibandingkan bromikriptin.

Biasanya, jenis obat ini dapat menurunkan ladar prolaktin lebih cepat. Dosis yang dibutuhkan adalah cukup dua kali dalam seminggu.

Anda perlu berhati-hati karena obat ini mempunyai efek samping seperti masalah katup jantung jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

2. Operasi dan radiasi

Pembedahan perlu dilakukan apabila setelah minum obat-obatan tidak efektif. Selain itu, hal ini juga dilakukan ketika tumor sudah memengaruhi penglihatan.

Sedangkan tindakan radiasi juga dilakukan apabila pembedahan belum bisa mengatasi hiperprolaktinemia. Radiasi dilakukan sebagai cara untuk mengecilkan tumor.

Apakah wanita yang mengalami hiperprolaktinemia masih bisa hamil?

Sebagian besar wanita dengan kondisi hiperprolaktinemia merespons pengobatan dengan sangat baik.

Bisa dikatakan, Anda seharusnya tidak mengalami kesulitan untuk hamil apabila kadar prolaktin sudah kembali normal.

Namun, perlu diingat apabila kehamilan bisa terjadi jika Anda tidak mempunyai masalah kesuburan lainnya.

Catatan

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 30/09/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan