backup og meta

7 Jenis Makanan yang Bisa Membuat Warna Kencing Berubah

7 Jenis Makanan yang Bisa Membuat Warna Kencing Berubah

Pernahkah Anda mengalami perubahan warna urine? Hal ini bisa terjadi akibat siklus menstruasi, obat-obatan, atau masalah kesehatan. Selain itu, penyebab warna kencing yang berubah bisa berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Apa saja jenis makanannya?

Makanan penyebab kencing berubah warna

Urine pada dasarnya mengandung cairan dan zat sisa metabolisme tubuh. Zat sisa yang terdapat dalam urine, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. 

Salah satu ciri-ciri urine normal dapat Anda lihat dari warnanya yang jernih hingga kuning tua.

Warna urine dipengaruhi oleh pigmen yang disebut urokrom dan urobilin.

Di samping itu, urine bisa berubah kecoklatan atau kemerahan akibat sejumlah faktor, seperti dehidrasi, gangguan tertentu, hingga konsumsi makanan.

Nah, berikut ini adalah sejumlah daftar makanan yang bisa menyebabkan kencing Anda berubah warna.

1. Asparagus

manfaat asparagus

Asparagus merupakan salah satu jenis sayur yang biasanya diolah menjadi campuran sup.

Sayur hijau berbentuk mirip bambu mini ini mengandung asam asparagusicSaat dicerna oleh tubuh, asam asparagusic akan terpecah menjadi senyawa sulfur.

Senayawa sulfur akan bercampur ke dalam urine dan menyebabkan kencing berubah kuning gelap atau kehijauan.

Asam dalam asparagus ini tergolong aman untuk Anda konsumsi, tapi bisa menyebabkan urine berbau menyengat dan tidak enak.

2. Ikan salmon

Sebagai makanan sumber vitamin B6 yang penting bagi tubuh, mengonsumsi ikan salmon dapat membantu Anda dalam mengolah protein dan lemak.

Walaupun begitu, asupan vitamin B6 ini sendiri memiliki beberapa efek pada kesehatan saluran kemih.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 akan menyebabkan air kencing Anda menjadi berwarna kuning. 

Selain itu, makanan penyebab kencing berubah warna ini bisa memengaruhi aroma khas urine yang jadi lebih mirip dengan obat.

3. Buah naga

Makan buah naga merah juga bisa menyebabkan air kencing berubah warna menjadi merah atau merah muda (pink).

Selain memengaruhi urine, feses yang berubah warna menjadi kemerahan dapat terjadi akibat efek konsumsi buah naga merah.

Sebuah studi dalam African Journal Of Biotechnology menyebutkan bahwa buah naga merah mengandung pigmen betahiasin yang kerap digunakan sebagai pewarna makanan alami. 

Ketika Anda makan buah ini, urine akan berwarna kemerahan yang dikenal dengan pseudohematuria (urine merah palsu). 

Perubahan warna urine ini akan kembali seperti semula tanpa pengobatan apapun.

4. Wortel

Untuk Anda yang memiliki pola hidup sehat dan punya hobi minum jus wortel, jangan heran bila menemukan urine yang berwarna kuning gelap atau oranye. 

Wortel bisa menjadi salah satu makanan penyebab kencing berubah warna, terutama bisa Anda sering atau terlalu banyak dalam mengonsumsinya.

Berubahnya warna urine disebabkan oleh kandungan betakaroten dalam wortel yang merupakan pigmen karotenoid penghasil warna oranye.

Terlalu banyak makan wortel juga bisa memicu kondisi yang disebut karotenemia atau kadar betakaroten berlebihan dalam aliran darah.

Walaupun karotenemia tidak berbahaya, kondisi ini bisa menyebabkan kulit telapak tangan dan kaki berubah warna menjadi agak kekuningan.

5. Buah bit

manfaat buah bit

Buah bit yang masih satu keluarga dengan sayuran lobak ini memang memiliki warna merah pekat. Tak heran, sebagian orang memanfaatkannya sebagai pewarna makanan alami.

Sayangnya, konsumsi buah bit bisa menimbulkan efek samping yang disebut beeturia.

Beeturia ditandai dengan warna urine berubah menjadi merah muda hingga merah tua yang umum terjadi pada 10–14% menurut sejumlah penelitian.

Meski tidak berbahaya, beeturia bisa terjadi pada orang dengan kekurangan zat besi atau mengalami gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh.

6. Makanan dengan pewarna cerah

Camilan yang Anda konsumsi juga bisa menjadi makanan penyebab kencing berubah warna.

Dikutip dari Mayo Clinic, camilan dengan bahan pewarna makanan cerah dapat menyebabkan urine berubah warna menjadi biru atau kehijauan.

Bahan pewarna makanan cerah ini umumnya Anda temukan dalam berbagai camilan, seperti minuman ringan, sereal berwarna-warni, atau energy bar kemasan.

7. Suplemen vitamin

Asupan vitamin C dan vitamin B ternyata juga bisa menyebabkan kencing Anda berubah warna menjadi kuning cerah atau oranye.

Suplemen vitamin yang tersedia di pasaran terkadang memiliki dosis yang melebihi kebutuhan harian bagi tubuh orang sehat.

Akibatnya, tubuh Anda akan membuang kelebihan nutrisi ini dari dalam tubuh bersamaan dengan cairan urine sehingga memengaruhi warnanya.

Untuk menghilangkan efek dari makanan yang jadi penyebab kencing berubah warna, Anda bisa segera menghentikan konsumsi makanan tersebut.

Anda juga perlu memperbanyak minum air putih yang cukup untuk menjaga  saluran kemih dan ginjal. 

Jika perubahan warna urine masih terjadi dan muncul gejala lain, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Discoloration, Urine: Urine Discoloration. Medscape. (2014). Retrieved 1 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/2172371-overview

Urine color – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 1 November 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urine-color/symptoms-causes/syc-20367333

Urine color – Diagnosis and treatment. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 1 November 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urine-color/diagnosis-treatment/drc-20367351

Can Eating Too Many Carrots Turn Your Skin Orange?. Cleveland Clinic. (2019). Retrieved 1 November 2021, from https://health.clevelandclinic.org/can-eating-too-many-carrots-turn-your-skin-orange/

Changes in Urine; Symptoms, Causes & Treatment. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 1 November 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15357-urine-changes

Mitchell, S. C., & Waring, R. H. (2014). Asparagusic acid. Phytochemistry, 97, 5–10. https://doi.org/10.1016/j.phytochem.2013.09.014

O, P., A, N., S, C., & ran. (2010). Pigment identification and antioxidant properties of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). African Journal Of Biotechnology, 9(10), 1450-1454. https://doi.org/10.5897/ajb09.1603

Sauder HM, Rawla P. Beeturia. (2021) StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537012/?report=classic

Versi Terbaru

09/11/2021

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Normalkah Kencing Bercabang Saat Buang Air Kecil?

Apakah Posisi Kencing Berdiri Berbahaya untuk Kesehatan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan