Pita suara adalah salah satu organ penting yang membantu Anda untuk berbicara, makan, minum, bahkan bernapas dengan normal. Jika mengalami kerusakan, tentu hal ini akan berdampak besar dalam hidup Anda. Pita suara juga bisa mengalami kondisi lumpuh sehingga tidak dapat bergerak sebagaimana mestinya. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai kelumpuhan pita suara.
Apa itu kelumpuhan pita suara?
Kelumpuhan pita suara adalah kondisi ketika pita suara tidak lagi dapat bergerak seperti biasa. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf di laring atau kotak suara.
Pita suara adalah jaringan elastis di laring yang berperan dalam menghasilkan suara manusia. Jaringan ini juga menjaga supaya jalur napas dan makan agar tetap terpisah. Ketika Anda bernapas, pita suara akan membuka dan menutup saat sedang menelan makanan.
Hal ini membantu agar jalur napas dan makan tetap terpisah sehingga Anda tidak tersedak.
Namun, ketika Anda terkena kelumpuhan pita suara, jaringan pita suara akan tetap terbuka dan menyebabkan saluran pernapasan tidak terlindungi. Akibatnya, Anda mengalami kesulitan menelan, atau secara tak sengaja makanan masuk menuju saluran pernapasan dan berpotensi memicu masalah serius.
Tak hanya itu, pita suara yang lumpuh juga bisa memengaruhi kemampuan Anda dalam berbicara dan bernapas. Itulah mengapa kelumpuhan pita suara termasuk dalam gangguan THT yang serius.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Ada 2 bagian pita suara dalam laring manusia. Kelumpuhan bisa terjadi pada salah satu atau kedua pita suara.
Namun, menurut laman National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, kelumpuhan yang mengenai kedua bagian pita suara lebih jarang ditemukan. Sebagian besar kasus terjadi hanya pada pita suara sebelah.
Selain angka kejadiannya yang jauh lebih sedikit, jika kedua pita suara lumpuh maka risiko kesehatan lebih berat dan berpotensi mengancam nyawa.
Apa saja tanda-tanda dan gejala kelumpuhan pita suara?
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala kelumpuhan pita suara yang paling umum:
- suara serak,
- suara melemah atau terdengar seperti dipenuhi angin,
- sering kehabisan napas setelah berbicara,
- napas berbunyi,
- suara terdengar sumbang,
- tersedak atau batuk saat makan, minum, atau menelan ludah,
- tidak mampu berbicara keras, dan
- sering berdeham.
Gejala-gejala di atas mungkin akan memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang bergejala ringan, ada pula yang mengalami gejala lebih berat.
Apabila Anda memiliki suara serak selama lebih dari 2 minggu, atau merasakan ketidaknyamanan saat berbicara, segera periksakan diri ke dokter.
Apa penyebab kelumpuhan pita suara?
Kelumpuhan pita suara disebabkan oleh adanya kerusakan pada saraf-saraf di laring, tempat di mana pita suara berada. Saraf-saraf tersebut yang mengendalikan pergerakan pita suara. Jika terjadi kerusakan, pita suara tidak dapat bergerak seperti seharusnya.
Menurut situs ENT Health, hampir 50% kasus kerusakan pita suara tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya. Kondisi ini disebut dengan idiopatik.
Namun, para ahli menduga ada beberapa penyakit dan kondisi medis lain yang bisa memengaruhi kondisi pita suara seperti di bawah ini.
- Cedera pada dada atau leher
- Stroke
- Tumor jinak atau ganas di sekitar leher, dada, atau tengkorak bawah
- Peradangan atau luka di sendi pita suara akibat infeksi
- Penyakit saraf tertentu, seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson
Selain itu, apabila Anda pernah menjalani operasi pada bagian tenggorokan atau leher, risiko untuk mengalami kerusakan saraf pita suara semakin tinggi.
Diagnosis dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala kelumpuhan pita suara, segera konsultasikan ke dokter spesialis THT untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat. Dalam proses diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan riwayat kesehatan Anda.
Setelah itu, agar dokter mendapatkan hasil diagnosis yang lebih akurat, Anda akan diminta menjalani beberapa tes tambahan seperti berikut ini.
- Laringoskopi: dokter akan mengecek kondisi pita suara dengan selang fleksibel kecil yang dilengkapi dengan kamera di ujungnya.
- CT scan: pengambilan gambar bagian dalam tubuh Anda diperlukan untuk mencari tahu adanya cedera atau luka.
- Tes darah: tes darah dapat dilakukan untuk memastikan apakah Anda mengidap penyakit tertentu.
- Laryngeal electromyography (LEMG): LEMG mengukur kemampuan otot pita suara Anda dengan menggunakan arus listrik.
Bagaimana cara mengobati kelumpuhan pita suara?
Pengobatan akan bergantung pada penyebab kelumpuhan, tingkat keparahan gejala, serta durasi munculnya gejala.
Biasanya, pita suara yang lumpuh diatasi dengan terapi berbicara serta operasi. Namun, dalam beberapa kasus, pasien bisa saja tidak memerlukan operasi.
a. Terapi berbicara
Terapi ini akan membantu Anda memperkuat pita suara serta meningkatkan kemampuan berbicara. Selain itu, Anda juga akan dibimbing untuk mengontrol pernapasan serta menelan makanan dengan baik dan benar.
b. Operasi
Operasi hanya perlu dilakukan apabila kelumpuhan pita suara tidak membaik dengan sendirinya atau dengan bantuan terapi berbicara. Ada beberapa jenis operasi pita suara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelumpuhan, seperti:
- Injeksi massal: prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntik kolagen atau lemak dari tubuh untuk mengisi pita suara sehingga otot pita suara dapat bergerak dengan lebih baik.
- Reposisi pita suara: prosedur ini dilakukan untuk memindahkan jaringan pita suara agar berada di tempat yang tepat.
- Penggantian saraf yang rusak: operasi ini bertujuan untuk mengganti saraf pita suara yang rusak dengan yang baru. Saraf diambil dari bagian lain pita suara yang belum terdampak.
- Trakeotomi: operasi ini dilakukan untuk membuat sayatan kecil di leher depan dan memasangkan selang pernapasan pada trakea Anda.
Pengobatan kelumpuhan pita suara mungkin tidak selalu berujung dengan kembali normalnya pita suara Anda. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan pita suara, Anda dapat memiliki kesempatan untuk kembali makan, minum, dan berbicara seperti sediakala.