Jadi, sebaiknya, Anda mengeluarkan ingus dengan lembut dan lakukan bergiliran dari lubang kiri lalu kanan.

7. Memakai antihistamin tanpa resep dokter
Sifat dari antihistamin bisa membuat lendir menjadi lebih kental dan sulit Anda keluarkan.
Oleh karena itu, Anda hanya boleh mengonsumsi obat ini bila sudah mendapat resep dari dokter.
Biasanya, dokter memberikan antihistamin bila alergi yang menjadi penyebab sinusitis.
8. Merokok
Mengutip dari Cleveland Clinic, asap rokok bisa meningkatkan risiko infeksi sinusitis.
Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif yang hanya menghirup kepulan asapnya saja sudah berisiko terkena infeksi.
Racun dalam rokok bisa menyebabkan iritasi pada saluran napas bagian atas. Amonia dan formaldehid juga bisa menyebabkan hidung dan sinus memproduksi lebih banyak lendir.
Jika produksi lendir terlalu banyak, Anda rentan mengalami pilek, alergi, sampai gangguan pada paru-paru.
Peradangan sinusitis terjadi pada rongga udara belakang tulang pipi dan dahi.
Bila Anda merasa gejala semakin parah dan nyeri wajah tidak tertahankan, segera periksa ke dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut.
9. Produk susu dan olahannya
Produk susu dan olahan kerap dianggap dapat meningkatkan produksi lendir dan dahak yang berisiko memperparah gejala sinusitis.
Itu sebabnya, kelompok makanan dan minuman ini, termasuk susu, keju, yoghurt, dan lainnya, dikelompokkan sebagai pantangan untuk penderita sinusitis.
Jika Anda merasa gejala sinusitis bertambah parah setelah mengonsumsi makanan dan minuman olahan susu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan coba hindari asupan makanan dan minuman ini.
Anda bisa mengonsumsi buah-buahan sebagai makanan sehat untuk penderita sinusitis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar