Penyakit trikomoniasis sangat mudah menular melalui hubungan seks, terutama jika dilakukan tanpa memakai kondom. Meski penyakit kelamin trikomoniasis terdengar mengerikan, deteksi dini penyakit ini dapat mempermudah proses pengobatan. Nah, bagaimana cara mengobati trikomoniasis? Ikuti ulasan lengkapnya di sini, ya!
Apa saja pengobatan untuk mengatasi trikomoniasis?
Trikomoniasis adalah salah satu jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi parasit protozoa Trichomonas vaginalis.
Penyakit menular seksual yang satu ini tergolong sangat umum terjadi. Kendati demikian, penyakit ini sering kali sulit terdeteksi karena tak semua pasien mengalami gejala trikomoniasis setelah terinfeksi.
Menurut CDC, diperkirakan hanya sekitar 30% pasien trikomoniasis yang mengalami gejala.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan periksa ke dokter, terutama untuk kondisi sebagai berikut:
- Sering melakukan hubungan seks tanpa kondom.
- Sering bergonta-ganti pasangan seksual.
- Pernah terkena trikomoniasis atau penyakit menular seksual lain sebelumnya.
Dengan memeriksakan diri ke dokter, Anda bisa mengetahui secara pasti kondisi kesehatan sekaligus mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Untuk penyakit trikomoniasis sendiri, pengobatan yang diberikan biasanya berupa obat-obatan antibiotik golongan nitroimidazole.
Antibiotik nitroimidazole adalah satu-satunya obat kelas antimikrobial yang efektif melawan infeksi parasit protozoa, termasuk parasit penyebab trikomoniasis.
Nah, biasanya trikomoniasis akan ditangani dengan 2 jenis obat golongan nitroimidazole, yaitu metronidazole dan tinidazole.
Kedua obat ini tidak diberikan bersamaan, melainkan akan ditentukan oleh dokter jenis obat mana yang perlu diminum sesuai kondisi Anda.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing antibiotik untuk pengobatan penyakit trikomoniasis:
1. Metronidazole
Metronidazole adalah antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi, terutama yang terjadi pada kulit.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah infeksi bakteri atau parasit pada luka terbuka. Cara mengobati trikomoniasis dengan obat metronidazole yakni melalui oral (diminum).
Meski obat ini juga tersedia dalam bentuk gel, metronidazole gel tidak direkomendasikan karena kurang efektif untuk membasmi parasit T. vaginalis yang mungkin menginfeksi uretra atau saluran kencing.
Dosis obat metronidazole yang biasanya diresepkan dokter adalah 2 gram (gr) untuk diminum 1 kali sehari. Ada juga dosis alternatif yakni 400-500 miligram (mg) yang bisa diminum 2 kali sehari selama 5-7 hari.
Pada beberapa orang, metronidazole mungkin dapat menimbulkan beberapa efek samping ringan, seperti:
- Mual dan muntah
- Diare
- Rasa logam di mulut
Untuk menghindari risiko efek samping semakin parah, sebaiknya hindari konsumsi minuman beralkohol selama minum obat metronidazole dan 24 jam setelah pengobatan selesai.
2. Tinidazole
Tinidazole adalah alternatif lain untuk pengobatan trikomoniasis. Biasanya, tinidazole diberikan apabila pasien telah mengalami resistensi terhadap antibiotik metronidazole.
Resistensi antibiotik banyak ditemukan pada pasien yang tidak minum antibiotik dengan tepat.
Selain untuk mengobati trikomoniasis, tinidazole juga biasanya diresepkan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit infeksi lain, seperti giardiasis, amebiasis, serta vaginosis bakterialis.
Tinidazole sebagai cara mengobati trikomoniasis biasanya disarankan untuk diminum 1 kali dengan dosis sebanyak 2 gram.
Tinidazole tergolong sebagai antibiotik yang lebih mahal. Namun, efektivitasnya lebih tinggi dan diyakini memiliki efek samping yang lebih ringan jika dibandingkan dengan metronidazole.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan efek samping tetap bisa muncul pada beberapa orang. Berikut adalah berbagai efek samping yang mungkin timbul karena minum obat tinidazole:
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun
- Konstipasi
- Rasa logam di mulut
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani pengobatan trikomoniasis dengan tinidazole.
Sampaikan semua hal mengenai riwayat penyakit serta obat-obatan yang sedang rutin diminum. Obat tinidazole tidak boleh dikonsumsi oleh kelompok berikut ini:
- Orang dengan penyakit tertentu (kelainan perdarahan atau penyakit hati).
- Orang yang sering minum alkohol.
- Wanita yang sedang hamil dan menyusui.
Hal yang harus dilakukan selama pengobatan trikomoniasis
Setelah dokter meresepkan obat-obatan untuk mengatasi trikomoniasis yang Anda alami, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
- Minum obat sesuai dengan resep dan anjuran dari dokter.
- Hindari mengubah dosis atau berhenti minum obat sebelum habis meskipun Anda merasa sudah baik-baik saja.
- Pasangan Anda sebaiknya juga harus menjalani pemeriksaan dan pengobatan agar risiko tertular trikomoniasis tidak kembali terjadi.
- Hindari melakukan hubungan intim selama pengobatan dan seminggu setelah selesai.
- Hindari berbagi obat-obatan dengan orang lain.
Tidak menutup kemungkinan Anda bisa terkena infeksi menular seksual lagi setelah sembuh, termasuk trikomoniasis.
Maka itu, pastikan Anda selalu menggunakan kondom dan menjalani tes skrining untuk mendeteksi penyakit menular seksual secara berkala.
[embed-health-tool-ovulation]