Yang harus Anda ketahui sebelum pergi ke terapi seks
1. Cara kerja terapis seks sama seperti psikolog biasa
Jalannya terapi seks tidak jauh berbeda dengan konsultasi dengan psikolog pada umumnya. Selama konseling untuk masalah psikologis, terapis atau konselor biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan dasar untuk mengenal Anda lebih dekat. Mulai dari apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda, apa yang membuat Anda pergi terapi, apa yang mengganggu hidup Anda, dan apa tujuan yang ingin Anda capai. Terapi seks juga dimulai dengan hal-hal yang mendasar seperti ini.
Selanjutnya, terapis seks dapat menanyakan seputar riwayat kehidupan seks Anda secara rinci, mungkin termasuk kapan terakhir kali Anda berhubungan seks (dengan orang lain atau sendiri alias masturbasi), seberapa sering Anda berhubungan seks, dan apa yang Anda rasa menjadi masalah dalam urusan ranjang Anda.
Pada dasarnya, terapi seks sama dengan jenis terapi lainnya yang mengharuskan Anda untuk membuka diri lewat sesi curhat supaya terapis bisa mendeteksi akar masalahnya untuk membantu Anda mengelola emosi dan pandangan soal akar masalah tersebut.
Baru kemudian ia akan membantu Anda mencari jalan keluar, mungkin dengan cara mengubah kebiasaan sehari-hari (terkait seks dan tidak), menjauhkan diri dari sumber masalah, memberikan pendidikan seks yang aman, hingga mengajarkan teknik-teknik mengendalikan emosi dan stres agar tidak memengaruhi kehidupan seks.
2. Terapi seks tidak sampai buka baju
Meski namanya terapi seks, konseling bersama seorang terapis seks yang profesional tidak akan membuat kliennya membuka baju. Apalagi sampai diminta untuk menunjukkan dan/atau menyentuh alat kelamin hingga melakukan aktivitas/posisi seks apapun. Terapi seks yang baik juga tidak membiarkan sang terapis untuk mengajarkan cara berhubungan seks secara langsung.
Yvonne K. Fulbright, PhD, seorang seks edukator dan profesor seksualitas di American University, dikutip dari laman Everyday Health, mengatakan bahwa jika Anda diminta untuk melakukannya, segeralah pergi dari tempat itu dan cari bantuan hukum.