Dibandingkan dengan penetrasi vaginal, seks anal memang agak jarang dilakukan. Pasalnya, melakukan seks anal menimbulkan banyak kekhawatiran terutama soal dampak kesehatan.
Untuk Anda yang penasaran dan ingin mencobanya dengan pasangan, ketahui dulu seperti apa hubungan anal, posisi yang aman, dan risikonya bagi kesehatan.
Apa itu seks anal?
Seks anal (anal sex) adalah hubungan intim yang melibatkan penetrasi alat kelamin, sex toys seperti vibrator, jari, atau mulut ke anus.
Anal sex masih sering dianggap sebagai hal tabu, padahal aktivitas bercinta ini semakin populer dalam masyarakat.
Menurut riset dalam British Medical Journal (2022), sekitar 30 – 44% pria dan wanita di Amerika Serikat dan 28,5% masyarakat usia 16 – 24 tahun di Britania pernah melakukan aktivitas intim ini.
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian pasangan merasa nyaman dengan melakukan aktivitas anal.
Posisi anal yang aman
Sama halnya dengan jenis aktivitas bercinta lainnya, seks anal juga harus dilakukan dengan aman.
Hubungan intim yang aman akan membuat Anda dan pasangan lebih menikmati aktivitas anal ini dan memperkuat ikatan emosional.
Agar sama-sama nyaman, cobalah bicarakan posisi anal seperti apa yang Anda dan pasangan sukai seperti beberapa pilihan berikut ini.
1. The matterhorn
Posisi yang satu ini dilakukan dengan menaruh tumpukan bantal di depan dada Anda. Nantinya, Anda akan membungkuk dengan tangan di atas tumpukan bantal.
Posisi ini dilakukan sambil berlutut dengan kaki yang dibuka selebar pinggul. Pasangan Anda kemudian memosisikan dirinya di belakang dengan posisi setengah berdiri.
Dibandingkan dengandoggy style, posisi ini lebih membuat Anda dan pasangan menempel satu sama lain dan tak terasa pegal karena ada ganjalan bantal.
2. Lap dance
Posisi ini sangat cocok bagi Anda yang baru mencoba seks anal.
Setelah melakukan foreplay, Anda bisa mulai dengan duduk di pinggir ranjang. Lakukan penetrasi pada posisi pasangan yang duduk di atas Anda.
Posisi ini dapat membantu Anda dan pasangan mengatur seberapa dalam penetrasi dan kecepatan yang diinginkan.
3. The Caboose
Posisi anal ini mirip dengan lap dance, yaitu penetrasi dengan duduk membelakangi pasangan.
Bedanya, Anda dapat melakukan posisi ini di tengah ranjang dengan posisi setengah berbaring.
Sekilas the caboose mungkin terlihat sulit dilakukan memerlukan kekuatan otot tangan, pinggang, dan pinggul untuk menahan beban tubuh.
Namun, posisi ini justru dapat membantu Anda dan pasangan agar lebih dekat karena memungkinkan adanya sentuhan yang lebih intens pada bagian tubuh lainnya.
4. Spooning
Posisi spooning ternyata tak hanya berlaku untuk penetrasi pada alat kelamin wanita. Spooning juga bisa dilakukan saat Anda dan pasangan ingin melakukan seks anal.
Caranya hampir mirip, Anda berdua perlu berbaring menyamping ke sisi yang sama. Selanjutnya, alat kelamin pasangan akan masuk ke anus perlahan-lahan dari arah belakang.
Posisi ini bisa menghilangkan tekanan yang datang dari kedua tubuh.
Selain itu, posisi ini sangat cocok untukmerangsang klitoris agar pasangan bisa orgasme secara bersamaan.
5. Leaning cowgirl
Bagi Anda penyuka woman on topperlu mencoba leaning cowgirl.
Posisi anal ini dilakukan dengan cara berbaring rileks, kemudian pasangan Anda akan duduk di atas Anda dengan betis seperti posisi bersimpuh.
Lakukanlah penetrasi dan biarkan pasangan Anda memegang kendali untuk mengatur ritme dan kedalaman.
Posisi ini memungkinkan Anda untuk membuat eye contact dan saling menunjukkan kasih sayang.
6. Reverse cowgirl
Cara melakukan posisi anal ini mirip dengan leaning cowgirl. Namun, posisi duduk Anda adalah membelakangi pasangan.
Anda tetap dapat mengontrol kecepatan dan kedalaman penetrasi anal sekaligus berpegang pada lutut pasangan untuk mempermudah gerakan.
Posisi ini juga akan membantu Anda meraih orgasme karena membantu merangsang klitoris.
Meski begitu, beberapa pasangan mungkin tidak menyukai posisi ini karena tidak dapat melihat wajah orang yang disayangi.
7. Backdoor planking
Teknik yang satu ini dilakukan dengan posisi wanita berbaring tengkurap dan pria berada di belakangnya.
Saat berbaring tengkurap, sang wanita perlu mengganjal dengan bantal tepat di atas perutnya. Dengan begitu, posisi bokong akan sedikit terangkat.
Untuk memudahkan penetrasi, wanita perlu melebarkan kaki sehingga posisinya seperti mengangkang dari belakang.
Apakah hubungan anal aman untuk kesehatan?
Terlepas dari preferensi aktivitas bercinta masing-masing pasangan, Anda juga perlu mengetahui bahwa seks anal lebih berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Hubungan anal dianggap lebih berisiko daripada posisi bercinta lainnya sebab bisa melukai anus hingga memicu berbagai penyakit.
Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention, seks anal bisa menjadi media penularan HIV bila dilakukan bersama pasangan yang positif HIV tanpa menggunakan pengaman.
Meski begitu, bukan berarti aktivitas anal ini tidak boleh dilakukan. Anda dan pasangan bisa mencoba cara berhubungan yang aman dan nyaman.
Hal yang perlu diperhatikan
Jika ingin mencoba seks anal, diskusikan terlebih dahulu dengan pasangan Anda. Hindari melakukan pemaksaan seks anal agar hubungan intim tidak terasa menyakitkan.
Berikut ini beberapa hal yang biasanya jadi pertimbangan pasangan sebelum melakukan aktivitas anal.
Anus tak memilikipelumas alami seperti alat kelamin wanita, sehingga khawatir akan terasa lebih sakit saat penetrasi.
Lapisan atau dinding anus yang lebih sensitif daripada alat kelamin wanita diyakini akan lebih berisiko menyebabkan luka.
Anus adalah tempat berkumpulnya bakteri penyebab berbagai penyakit, terutama yang muncul dari feses.
Karena beberapa pertimbangan di atas, tidak semua pasangan mau melakukan seks anal. Jika begitu, Anda perlu mengerti dan memahami alasannya.
Anda bisa mencoba beberapa tips aman melakukan seks anal berikut ini agar terhindar dari penyakit menular seksual.
Bicarakan dengan pasangan posisi mana yang dirasa lebih nyaman.
Hal ini perlu dilakukan agar seks anal bisa dinikmati dengan nyaman dan aman bagi kesehatan.
[embed-health-tool-ovulation]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Hensel, D., von Hippel, C., Lapage, C., & Perkins, R. (2022). Women’s techniques for pleasure from anal touch: Results from a U.S. probability sample of women ages 18–93. PLOS ONE, 17(6), e0268785. doi: 10.1371/journal.pone.0268785
Reynolds, G., Fisher, D., & Rogala, B. (2014). Why Women Engage in Anal Intercourse: Results from a Qualitative Study. Archives Of Sexual Behavior, 44(4), 983-995. doi: 10.1007/s10508-014-0367-2
Hemmige, V.S., Snyder, H., Liao, C., Mayer, K.H., Lakshmi, V., Gandham, S.R., Orunganti, G., & Schneider, J.A. (2011). Sex position, marital status, and HIV risk among Indian men who have sex with men: clues to optimizing prevention approaches. AIDS patient care and STDs. DOI:10.1089/apc.2011.0079
Anal sex and HIV risk. (2019). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 26 December 2022, from cdc.gov/hiv/risk/analsex.html
Gana, T., & Hunt, L. (2022). Young women and anal sex. British Medical Journal. doi: 10.1136/bmj.o1975
Versi Terbaru
06/01/2023
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.