backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Sering Sakit Kepala Saat Atau Setelah Berhubungan Seks? Mungkin Ini Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 06/11/2020

    Sering Sakit Kepala Saat Atau Setelah Berhubungan Seks? Mungkin Ini Penyebabnya

    Seks dengan pasangan, harusnya menjadi hal yang sangat menyenangkan. Tidak hanya selalu berkaitan dengan kenikmatan yang didapatkan ketika berhasil meraih orgasme. Namun, seks juga memperkuat ikatan hubungan Anda dengan pasangan. Pada kenyataannya, tidak semua orang bisa menikmati aktivitas fisik ini. Ada suatu kondisi di mana seseorang tiba-tiba diserang sakit kepala saat seks. Apakah Anda juga mengalaminya? Kenali dulu gangguan ini.

    Mengenal coital cephalgia, sakit kepala saat seks

    Jika Anda sering mengalami sakit kepala saat atau setelah berhubungan intim, mungkin Anda mengalami gangguan ini. Coital cephalgia adalah gangguan atau serangan sakit kepala yang terjadi pada saat atau setelah melakukan hubungan seksual. Gangguan ini biasanya dialami oleh pria.

    Coital cephalgia adalah serangan sakit kepala yang terjadi di dasar tengkorak sebelum orgasme selama melakukan aktivitas seksual (termasuk masturbasi). Dikenal juga dengan istilah orgasmic cephalgia, orgasmic headache, sex-related headached, sexual headaches atau primary headache with sexual activity (HSA).

    Pria lebih sering mengalami sakit kepala saat seks dibanding wanita

    Gangguan sakit kepala saat seks ini bisa terjadi pada beberapa pria yang memiliki faktor-faktor risiko tinggi seperti berat badan berlebih atau obesitas. Pria dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, memiliki riwayat migrain, sering melakukan hubungan seksual dengan posisi berlutut, penggunaan amfetamin, dan pria yang sedang menjalani terapi disfungsi ereksi juga sangat rentan menderita coital cephalgia.

    Namun, tidak hanya pria. Kaum wanita juga bisa mengalami gangguan ini. Coital cephalgia adalah bentuk yang tidak biasa dari sakit kepala yang dapat menyerang baik itu pria maupun wanita. Namun, secara statistik lebih dominan menyerang pria dibandingkan wanita dengan proporsi perbandingan 3:1.

    Pria yang mengalami coital cephalgia sering kali menunjukkan rasa sakit kepala saat seks dan juga berkaitan dengan aktivitas seksual yang dilakukannya. Rasa sakit sering kali muncul dari dasar tengkorak. Kemudian menjalar ke bagian depan. Biasanya rasa sakit ini timbul secara tiba-tiba, atau bisa juga secara perlahan-lahan, kemudian memburuk selama aktivitas seksual atau masturbasi. Rasa sakit muncul hampir berbarengan dengan orgasme. Berlangsung selama beberapa menit, jam, bahkan beberapa hari.

    Gejala coital cephalgia berdasarkan jenisnya

    Coital cephalgia sudah diklasifikasikan sejak dulu ke dalam 3 kategori, yaitu coital cephalgia awal, coital cephalgia orgasme, dan coital cephalgia lambat. Ketiganya dibedakan berdasarkan lamanya serangan.

    1. Coital cephalgia awal (early coital cephalgia)

    Merupakan jenis coital cephalgia yang biasanya berlangsung singkat dengan intensitas dari sedang sampai berat. Jenis ini sering kali ditandai dengan gejala pengencangan dan ketegangan otot. Selain itu juga sering nyeri tumpul.

    Sering terjadi bilateral di bagian belakang mata dan servikal. Biasanya rasa nyeri bertambah seiring dengan peningkatan gairah seksual. Jenis yang pertama ini diduga memiliki keterkaitan dengan kontraksi otot di daerah sekitar kepala.

    Hal ini diduga berhubungan dengan kontraksi berlebihan dari otot-otot kepala dan leher yang terjadi sebelum orgasme.

    2. Coital cephalgia orgasme (orgasmic coital cephalgia)

    Jenis ini tergolong sakit kepala yang berat. Bisa terjadi mendadak dan berlangsung kurang lebih 15-20 menit. Rasa sakit sering kali dirasakan oleh penderita di area oksipital atau belakang mata. Bahkan dalam beberapa kasus, jenis yang kedua ini sering dan umum terjadi saat orgasme.

    Atau dalam bentuk yang lebih umum dan terjadi pada titik orgasme. Hanya saja, jenis yang kedua ini bisa diakali supaya tidak muncul. Hal ini dapat dicegah dengan menunda orgasme.

    Orgasmic coital cephalgia merupakan jenis yang paling umum terjadi dari kasus sakit kepala terkait dengan aktivitas seksual. Penyebabnya diduga berkaitan dengan tekanan darah. Tetapi bila sakit kepala terus berlanjut ketika tekanan darah sudah kembali normal, kemungkinan besar ada faktor-faktor lain seperti menderita migrain.

    3. Coital cephalgia terlambat (late coital cephalgia)

    Late coital cephalgia adalah serangan sakit kepala yang datang setelah berdiri, setelah melakukan hubungan seksual. Sakit kepala jenis ini memiliki hubungan dengan cairan kepala. Hal ini dihubungkan dengan tekanan cairan serebrospinal yang rendah.

    Jika Anda merasa sakit kepala saat seks menggangu aktivitas intim Anda. Sebaiknya konsultasikan segera ke dokter.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 06/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan