backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Perempuan Lebih Cantik setelah Berhubungan intim?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/01/2023

    Benarkah Perempuan Lebih Cantik setelah Berhubungan intim?

    Kehidupan hubungan intim yang sehat dan memuaskan ternyata memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan. Bahkan, katanya perempuan jadi lebih cantik setelah berhubungan.

    Ketahui apa saja efek bercinta untuk kesehatan perempuan dalam ulasan berikut ini.

    Mengapa perempuan lebih cantik dan sehat setelah berhubungan?

    Anda mungkin sudah mengetahui manfaat hubungan intim untuk kesehatan, seperti mengurangi stres hingga mencegah penyakit jantung.

    Namun, tahukah Anda bahwa bercinta juga disebut-sebut membuat penampilan perempuan lebih cantik dan segar?

    Di bawah ini sejumlah alasan perempuan jadi lebih cantik setelah bercinta.

    1. Oksitosin mencegah tanda penuaan kulit

    oksitosin adalah hormon cinta

    Saat Anda berhubungan intim dengan nyaman atau mencapai orgasme, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin.

    Hormon ini disebut juga sebagai hormon cinta karena munculnya di saat seseorang merasa bahagia atau rileks.

    Menurut riset dalam British Journal of Dermatology (2019), oksitosin sangat menguntungkan untuk mencegah masalah penuaan, terutama tanda penuaan kulit.

    Penuaan kulit dapat ditandai dengan munculnya kerutan halus, flek hitam, hingga berkurangnya elastisitas kulit.

    Penuaan bisa disebabkan faktor internal kekurangan hormon oksitosin dalam tubuh.

    Nah, hormon oksitosin bisa membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit. Tak heran bila banyak yang bilang sering bercinta bikin awet muda.

    2. Terhindar dari masalah kesehatan mental

    Siapa sangka bahwa bercinta bisa membuat perempuan terlihat lebih ceria dan memancarkan aura kecantikan?

    Sebuah penelitian dalam jurnal Psychosomatic Medicine (2019) menunjukkan bahwa berhubungan intim dapat menurunkan kadar kortisol ke dalam batas normal.

    Seperti yang Anda ketahui, kadar hormon kortisol yang tinggi berkaitan erat dengan tingkat stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

    Hal ini dikarenakan hormon oksitosin dan endorfin yang dilepaskan tubuh saat berhubungan intim dapat membantu mengendalikan kadar kortisol.

    Selain itu, saat Anda melakukan hubungan intim yang memuaskan, tubuh memproduksi hormon reproduksi lebih banyak, terutama hormon estrogen.

    Hormon estrogen inilah yang memegang kendali penting terhadap perubahan mood.

    Namun, pastikan hubungan intim yang dilakukan terasa nyaman dan memuaskan, tentunya tidak dilakukan dengan terpaksa.

    3. Kepercayaan diri meningkat

    Tak hanya bikin terlihat makin cantik, hubungan intim yang sehat juga dapat membantu Anda semakin percaya diri.

    Hal ini dapat terjadi bila perempuan bercinta dengan pasangan yang mampu membuatnya nyaman dan mengapresiasinya.

    Pasalnya, perempuan seringkali tidak percaya diri dengan tubuhnya dan merasa insecure kalau-kalau pasangannya tidak menyukai aktivitas bercinta bersamanya.

    Meski pola pikir ini tidak sepenuhnya benar, ternyata tidak sedikit perempuan yang kehilangan kepercayaan diri dan justru tidak menikmati hubungan intim.

    Sebaliknya, jika hubungan intim menyenangkan dan memuaskan, tak hanya bagi pihak laki-laki tapi juga perempuan, kepercayaan diri pun akan meningkat.

    Perempuan akan terhindar dari rasa insecure dan cemas, sehingga wajah pun tampak lebih semringah dan cantik.

    Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan komunikasi yang sehat dan hubungan intim yang aman.

    4. Bikin tubuh lebih bugar

    posisi seks agar cepat hamil

    Anda mungkin sudah tidak asing dengan anggapan bahwa melakukan hubungan intim sama artinya dengan olahraga.

    Bercinta bisa menjadi salah satu bentuk olahraga ringan dan menyenangkan bersama pasangan.

    Riset dalam jurnal Plos One (2013) menunjukkan bahwa rata-rata perempuan setidaknya menghabiskan 3,1 kkal per menit saat berhubungan intim atau sekitar 90 kkal selama 30 menit.

    Bahkan, dalam beberapa posisi bercinta, Anda bisa membakar kalori dan lemak lebih banyak.

    Tak heran bila setelah melakukan hubungan intim, Anda biasanya berkeringat, jantung berdetak lebih kencang, dan laju napas lebih cepat.

    Bila disertai dengan olahraga rutin bersama pasangan, Anda tak hanya akan merasakan tubuh lebih bugar, tapi hubungan juga semakin harmonis.

    5. Sistem kekebalan tubuh meningkat

    Dikarenakan bercinta bisa dibilang aktivitas fisik yang setara dengan olahraga ringan, Anda tentu saja bisa mendapatkan manfaatnya untuk menjaga daya tahan tubuh.

    Menurut studi dalam jurnal Fertility And Sterility (2021), frekuensi bercinta yang dilakukan secara rutin berkaitan erat dengan kondisi sistem imunitas seseorang.

    Frekuensi bercinta yang disarankan bagi orang dewasa rata-rata sekitar 2 – 3 kali per minggu.

    Frekuensi ini dapat berbeda pada setiap pasangan, bergantung kebutuhan dan kondisi fisik maupun mental.

    Sebaiknya, Anda tidak melakukan hubungan intim saat sedang mengalami penyakit menular atau dalam keadaan terpaksa.

    Selain itu, berhubungan badan bukanlah faktor tunggal yang menentukan daya tahan tubuh Anda.

    Anda tetap perlu menjalani pola hidup sehat seperti tidur cukup, makan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan mengelola stres.

    6. Membuat rambut lebih indah

    Bila Anda perhatikan, hal ini juga biasanya terjadi pada ibu hamil yang memiliki kadar hormon estrogen lebih tinggi selama kehamilan.

    Ternyata, memiliki rambut sehat dan indah seperti ibu hamil juga bisa Anda dapatkan dengan melakukan hubungan intim secara rutin dan disertai perawatan rambut.

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bercinta akan membuat tubuh memproduksi hormon estrogen lebih banyak.

    Hormon ini ternyata juga bisa merangsang sirkulasi darah dalam folikel rambut, sehingga nutrisi yang dialirkan ke rambut pun akan optimal.

    Itulah sejumlah alasan mengapa perempuan jadi terlihat lebih cantik setelah berhubungan.

    Perlu diingat bahwa hubungan intim yang dimaksud haruslah nyaman bagi kedua pihak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan