Obat kuat sering digunakan para pria untuk meningkatkan vitalitas dan gairah saat hendak berhubungan seks. Padahal, kegunaan utama obat kuat adalah mengatasi masalah disfungsi ereksi atau impotensi. Terdapat efek samping berbahaya apabila Anda mengonsumsi obat kuat sembarangan tanpa resep dokter.
Apa itu obat kuat?
Secara umum, obat kuat untuk pria mengandung cGMP-specific phosphodiesterase type 5 (PDE5), yakni suatu protein enzim yang memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi pembuluh darah.
Senyawa dalam obat kuat pria tersebut dapat merelaksasi otot-otot, sehingga pembuluh darah arteri di penis melebar dan darah mengalir ke penis dengan mudah.
Peningkatan aliran darah ini dapat terjadi jika ada gairah seksual.
Hal inilah yang membuat obat kuat umumnya digunakan sebagai salah satu metode pengobatan penyebab disfungsi ereksi atau impotensi.
Ringkasan
Apa saja daftar obat kuat pria yang tersedia di apotek?
Beberapa obat-obatan medis yang tersedia di apotek di antaranya sebagai berikut.
1. Sildenafil
Sildenafil merupakan kandungan utama dari Viagra–merek obat kuat terbaik dan paling banyak dikenal. Obat ini berfungsi untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria.
Cara kerjanya yakni dengan meningkatkan aliran darah ke penis selama mendapatkan rangsangan seksual.
2. Tadalafil
Tadalafil adalah obat yang memiliki fungsi untuk mengobati masalah fungsi seksual pada pria, seperti impotensi.
Obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis ketika pria mendapatkan rangsangan seksual, sehingga membantu ereksi.
3. Vardenafil
Vardenafil dapat mengatasi disfungsi ereksi pada pria. Obat ini meningkatkan aliran darah ke penis dengan bantuan rangsangan seksual.
Merek dagang untuk Vardenafil di antaranya adalah Levitra dan Staxyn.
4. Avanafil
Avanafil merupakan obat kuat pria yang terbilang lebih baru, tapi memiliki cara kerja yang sama.
Obat ini meningkatkan darah ke penis untuk membantu proses ereksi. Merek dagang Avanafil yang tersedia, yakni Stendra.
Bagaimana cara kerja obat kuat?
Obat kuat dengan kandungan sildenafil biasanya diresepkan untuk mengatasi masalah impotensi.
Sildenafil bekerja dengan merelaksasi otot dan meningkatkan aliran darah ke penis, bersamaan dengan rangsangan saat berhubungan seks.
Maka dapat disimpulkan bahwa sildenafil dan berbagai jenis obat kuat lainnya tidak akan memberikan efek apa pun jika tidak ada rangsangan seksual yang terjadi.
Obat ini bekerja dengan cara merangsang produksi siklik guanosin monofosfat.
Zat tersebut dapat merelaksasi otot-otot, sehingga arteri di penis melebar dan darah mengalir ke penis dengan mudah.
Darah tersebut nantinya akan mengisi corpora cavernosa, struktur jaringan penis yang mirip spons, sehingga terjadilah ereksi.
Adakah perbedaan dari masing-masing obat kuat?
Cara kerja berbagai jenis obat ini sebenarnya sama saja, yakni meningkatkan aliran darah ke penis dan membuat penis mampu ereksi.
Satu hal yang menjadi pembeda adalah ketahanan obat di dalam tubuh. Jadi, Anda perlu mengonsumsi obat pada waktu yang tepat.
Dikutip dari Mayo Clinic, di bawah ini perbandingan dari masing-masing jenis obat kuat.
- Sildenafil: lebih efektif dikonsumsi saat keadaan perut kosong dan sekitar 1 jam sebelum melakukan hubungan seks. Efektivitasnya berkisar antara 4 – 5 jam.
- Tadalafil: dapat dikonsumsi 1 – 2 jam sebelum berhubungan seks dan efektivitasnya bisa mencapai 36 jam.
- Vardenafil: lebih efektif dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seks. Efektivitasnya berkisar antara 4 – 5 jam.
- Avanafil: dapat dikonsumsi hanya 30 menit sebelum berhubungan seksual. Efektivitas penggunaannya bisa mencapai 6 jam.
Apa saja efek samping dari obat kuat medis?
Sama halnya dengan pengobatan pada umumnya, terdapat efek samping yang perlu Anda perhatikan.
Beberapa efek samping obat kuat yang paling umum, di antaranya:
- sakit kepala,
- nyeri punggung,
- badan terasa hangat,
- hidung tersumbat dan berair,
- gangguan penglihatan,
- sakit perut dan merasa mulas, serta
- gangguan pencernaan.
Penting sekali untuk mengikuti anjuran atau berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Apabila timbul efek samping yang mengganggu, segera hubungi dokter.
Beberapa efek berbahaya dari konsumsi obat ini di antaranya sebagai berikut.
1. Kehilangan pendengaran dan penglihatan
Beberapa pengguna melaporkan kehilangan pendengaran atau penglihatan secara tiba-tiba setelah mengonsumsinya.
Belum jelas apakah efek samping ini ditimbulkan dari konsumsi obat kuat itu sendiri atau berkaitan dengan masalah kesehatan yang dialami.
Jika mengalami kehilangan pendengaran dan penglihatan tiba-tiba, segera hubungi dokter.
2. Aritmia
Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan ritme jantung yang tidak normal, misalnya detak jantung bisa terlalu cepat (tachycardia).
Jantung manusia biasanya berdetak secara stabil dan berirama.
Setiap gangguan denyut jantung bisa saja membuat kegagalan dalam memasok jumlah aliran darah yang diperlukan tubuh.
3. Priapismus
Priapismus atau priapism adalah kondisi pada pria yang mengalami ereksi lebih lama tanpa adanya rangsangan fisik maupun psikologis.
Gejala utama priapismus adalah ereksi yang terjadi lebih dari empat jam tanpa adanya rangsangan seksual.
Hal Ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir.