backup og meta

Pakai Sex Toys Ternyata Bisa Menimbulkan Bahaya

Pakai Sex Toys Ternyata Bisa Menimbulkan Bahaya

Ada aturan tertentu untuk menggunakan sex toys alias mainan seks. Bila tak digunakan dengan hati-hati, ada risiko yang mengintai Anda dan pasangan. Apa saja bahaya sex toys?

Apa itu sex toys?

Sex toys adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan keintiman saat berhubungan.

Akan tetapi, tak jarang pula mainan dipakai sendiri saat tidak sedang berhubungan, misalnya ketika sedang masturbasi.

Sex toys juga bermanfaat untuk orang-orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti disfungsi ereksi, gangguan stimulasi kelamin, serta gangguan orgasme.

Jenis

Anda bisa mencoba beberapa jenis mainan seks yang umum dijumpai berikut ini.

  • Vibrator: alat bantu seks yang bisa memberikan getaran di klitoris, anus, atau vagina.
  • Dildo: alat yang dimasukkan ke mulut, vagina, atau anus yang digerakkan secara manual. 
  • Mainan anal: alat untuk stimulasi anus, contohnya berupa manik-manik besar, menyerupai penyumbat, dan pemijat prostat.
  • Cincin penis: cincin untuk skrotum dan/atau penis yang bisa membuat ereksi lebih lama.
  • Strap-on: tali untuk menahan mainan seks seperti dildo.

Risiko pakai sex toys

bahaya sex toys

Sex toy memang tampaknya ampuh menstimulasi pria maupun wanita. Akan tetapi, hati-hati dengan risiko yang mungkin ditimbulkan. 

Berikut adalah berbagai bahaya yang harus Anda hindari saat berhubungan intim dengan alat bantu seks toys.

1. Terpapar bahan kimia berbahaya

Beberapa seks toys terbuat dari bahan plastik yang lunak.

Untuk melunakkan plastik, para produsen mainan seks memanfaatkan bahan kimia bernama phthalates (dibaca ta-leits) yang berbahaya bagi kesehatan. 

Menstimulasi wanita atau pria dengan sex toys berbahan phthalates bisa menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi dan hati. Bahan ini juga diketahui berpotensi menyebabkan kanker.

Bahaya sex toys dengan bahan ini berpotensi anti-androgenik atau mengurangi kadar testosteron. 

Beberapa mainan yang digunakan saat hubungan intim juga mungkin mengandung bisphenol. Bahan ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.

Paparan BPA bahkan bisa meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon, seperti kanker payudara, prostat, dan ovarium.

2. Penyakit menular seksual

Selain bahan kimia berbahaya, bahaya sex toys bisa meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin dan berbagai penyakit lain yang dapat ditularkan melalui cairan tubuh. 

Pasalnya, cairan tubuh Anda dan pasangan seperti sperma atau cairan vagina bisa menempel pada mainan seks. 

Jika mainan tersebut digunakan secara bergantian, virus atau bakteri yang menempel pun akan pindah ke pasangan.

Sebuah studi dari jurnal Obstetrics & Gynecology (2019) menyebutkan bahwa infeksi HPV bisa terdeteksi pada mainan berbahan lateks, karet termoplastik, atau elastromer termoplastik. 

Ketiga bahan ini memiliki pori-pori kecil tak kasat mata dan HPV bisa hidup di dalamnya selama lebih dari 24 jam setelah dibersihkan.

Beberapa contoh penyakit menular seksual yang bisa ditularkan lewat mainan seks adalah HIV, hepatitis, klamidia, dan gonore.

3. Cedera, luka, atau alergi

Beberapa mainan seks menggunakan penggetar yang dikendalikan oleh mesin. 

Jika Anda dan pasangan tidak berhati-hati, kalian rentan mengalami cedera, luka, atau iritasi pada alat kelamin maupun anggota tubuh lain yang bersentuhan dengan mainan seks.

Masih dari studi yang sama, peneliti menyebutkan terdapat sekitar 30% wanita yang mengalami efek samping ringan setelah memakai vibrator, seperti rasa kebas, iritasi, peradangan, serta rasa nyeri di kelamin.

Bahaya sex toys juga bisa dialami bila Anda dan pasangan mungkin memiliki kulit sensitif atau alergi. 

Kedua kondisi kulit ini mudah bereaksi ketika bersentuhan dengan plastik, karet, kain, atau bahan pelumas yang biasanya sudah dilumuri pada mainan seks tertentu.

Bahaya bahan sex toys

Bahan yang harus dihindari adalah bisphenol. Bila memiliki kulit sensitif, hindari bahan lateks agar kulit tak meradang atau timbul reaksi alergi.

Tips aman pakai sex toys

Jika ingin menstimulasi area sensitif wanita atau pria, tetap berhati-hati ketika menggunakan mainan seks.

Agar Anda dan pasangan terhindar dari berbagai risiko menggunakan mainan seks, perhatikan tips-tips berikut ini.

  • Bersihkan sebelum ataupun sesudah dipakai.
  • Taruh mainan di tempat penyimpanan yang aman.
  • Bersihkan alat kelamin sebelum dan setelah memakai mainan.
  • Hindari berbagi sex toys dengan orang lain

Mainan seks merupakan alat bantu untuk berhubungan intim dengan pasangan atau masturbasi sendiri.

Selalu perhatikan bahan dan cara mencuci untuk menghindari bahaya sex toys.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sex Toys. (2023). Retrieved 19 January 2023, from https://www.plannedparenthood.org/learn/sex-pleasure-and-sexual-dysfunction/sex-and-pleasure/sex-toys

Are sex toys safe?. (2018). Retrieved 19 January 2023, from https://www.nhs.uk/common-health-questions/sexual-health/are-sex-toys-safe/

The low down on sex toys – having fun during sex and masturbation. (2018). Retrieved 19 January 2023, from https://playsafe.health.nsw.gov.au/2018/03/19/sex-toys-the-low-down/

Tips to reduce BPA exposure. (2023). Retrieved 19 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/bpa/faq-20058331

Gao, H., Yang, J., Li, N., Feng, M., Shi, Y., Zhao, H., & Liu, J. (2015). Bisphenol A and Hormone-Associated Cancers: Current Progress and Perspectives. Medicine, 94(1). https://doi.org/10.1097/MD.0000000000000211

Rubin, Elizabeth S. MD; Deshpande, Neha A. MD; Vasquez, Peter J. MD; Kellogg Spadt, Susan PhD, CRNP. A Clinical Reference Guide on Sexual Devices for Obstetrician–Gynecologists. Obstetrics & Gynecology 133(6):p 1259-1268, June 2019. https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000003262

Why phthalates should be restricted or banned from consumer products. (2021). Retrieved 19 January 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/news/features/the-big-3-why-phthalates-should-be-restricted-or-banned-from-consumer-products/

Versi Terbaru

01/02/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Mau Coba Mainan Seks? Bujuk Pasangan Dengan 4 Strategi Ini, Yuk!

Banyak yang Tidak Tahu, Ini 4 Kesalahan Pakai Mainan Seks yang Sering Dilakukan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 01/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan