Rambut kutuan pasti sudah sering Anda dengar, atau Anda mungkin pernah mengalaminya. Namun faktanya, kutu bisa bertumbuh di bagian tubuh lainnya. Salah satu jenis yang dimaksud adalah kutu kemaluan atau kelamin (Pthirus pubis).
Apa itu kutu kemaluan?
Kutu kemaluan, juga disebut Pthirus pubis, adalah serangga berukuran sangat kecil yang hidup di area kelamin.
Dikutip dari Mayo Clinic, ukuran kutu kemaluan atau kelamin yakni sekitar 1,6 milimeter (mm).
Kutu ini mendapat julukan crabs atau kepiting karena tubuh mereka menyerupai kepiting kecil dengan ciri-ciri berikut ini.
- Berwarna cokelat atau abu-abu keputihan.
- Terlihat seperti kepiting kecil.
- Berwarna lebih gelap ketika kutu telah mengisap darah.
Sesuai dengan namanya, kutu kelamin biasanya hidup di rambut kemaluan dan menyebar melalui kontak seksual.
Meskipun begitu, kutu kemaluan juga dapat menyebar bila Anda bertukar pakaian, seprai, maupun handuk dengan orang yang terinfeksi.
Kutu rambut kemaluan lebih sering ditemukan pada orang yang memiliki penyakit menular seksual (penyakit kelamin).
Tiga jenis kutu
- Pediculus humanus capitis: kutu kepala.
- Pediculus humanus corporis: kutu tubuh.
- Phthirus pubis: kutu kelamin.
Apa saja gejala kutu kemaluan?
Pasien dengan kutu rambut kemaluan sering kali mengalami gatal pada area kelamin atau anus pada hari ke-5 setelah kutu ada di area vital Anda.
Rasa gatal adalah ciri-ciri yang paling sering dikeluhkan akibat terkena kutu kemaluan. Namun, keluhan yang satu ini biasanya terasa lebih intens pada malam hari.
Selain di area kelamin, Pthirus pubis juga dapat menimbulkan gatal di area lain tubuh yang ditutupi rambut yang kasar, seperti:
- kaki,
- dada.
- ketiak
- jenggot atau kumis, dan
- bulu mata atau alis (lebih sering terjadi pada anak-anak).
Rasa gatal tersebut kemudian menyebabkan Anda ingin menggaruk hingga mengakibatkan luka dan infeksi bakteri pada kulit.
Bahkan, pada anak-anak, kutu di bulu mata juga berisiko mengakibatkan konjungtivitis (pink eye).
Selain rasa gatal, Anda juga mungkin mengalami gejala kutu kemaluan atau kelamin lainnya, seperti berikut.
- Terdapat serangga yang berukuran sangat kecil di rambut kemaluan. Anda bisa melihatnya dengan lebih dekat dengan menggunakan kaca pembesar.
- Ada telur kutu di bagian bawah rambut kemaluan Anda, tetapi berukuran sangat kecil sehingga agak sulit dilihat.
- Perhatikan ciri-ciri telur kutu kelamin dengan bentuk lonjong, berwarna kuning, putih, atau seperti mutiara.
- Area yang ditempati kutu tampak seperti bintik gelap atau kebiruan karena bekas gigitan.
- Tubuh demam dan lesu.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Diagnosis dan perawatan dini dapat mencegah gejala semakin memburuk dan terjadi kondisi medis darurat lainnya.
Maka dari itu, segera konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami masalah kelamin atau gejala kutu kemaluan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera hubungi dokter pula jika Anda mengalami ciri-ciri akibat terkena kutu kemaluan berikut ini.
- Obat yang dijual di apotek tidak bisa membunuh kutu kelamin.
- Anda mengalami kondisi ini dan sedang hamil.
- Anda mengalami infeksi kulit akibat menggaruk area vital yang gatal.
Apa penyebab kutu kemaluan?
Penyebab kutu kelamin atau kemaluan umumnya adalah karena kontak intim, termasuk melakukan hubungan seksual.
Menggunakan selimut, handuk, seprai, atau pakaian orang yang memiliki kutu rambut kemaluan juga bisa menyebabkan seseorang tertular serangga kecil ini.
Penularan kutu kemaluan dimulai dari kutu dewasa yang berpindah dari tubuh penderita ke tubuh orang lain.
Kutu dewasa tersebut kemudian meninggalkan telur, yang disebut nits, pada batang rambut di dekat kulit.
Dalam kurun waktu 7—10 hari kemudian, nits menetas menjadi nimfa dan mulai mengisap darah Anda. Meski tidak mendapat asupan makanan dari darah, kutu tetap dapat hidup selama 1—2 hari.
Ada anggapan bahwa seseorang dapat terkena kutu kelamin dari penggunaan toilet duduk bersama atau perabotan lainnya. Namun, hal itu kemungkinan tidak akan terjadi.
Kutu kelamin biasanya tidak akan jatuh dari tubuh orang yang ia tempati, kecuali sudah mati. Kutu kelamin juga tidak dapat melompat dari satu orang ke orang lain seperti kutu rambut.
Jika pasangan maupun orang terdekat Anda mengalami kondisi ini, hindari tidur bersama untuk sementara waktu. Meski begitu, kutu kelamin tidak membuat Anda tertular penyakit tertentu.
Namun, infeksi bakteri bisa saja terjadi akibat menggaruk area yang gatal terlalu keras.
Faktor risiko kutu kemaluan
- Memiliki beberapa pasangan seksual.
- Melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
- Menggunakan seprai atau pakaian yang digunakan orang yang terinfeksi.
Bagaimana dokter mendiagnosis kutu kemaluan?
Apabila dokter menduga Anda memiliki kondisi ini, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk memastikan penyebabnya.
Kutu kelamin biasanya berwarna abu-abu pucat, tetapi warnanya bisa berubah menjadi lebih gelap setelah mengisap darah Anda.
Jika Anda melihat serangga kecil bergerak di rambut kemaluan, kemungkinan Anda mengalami kutu kelamin. Selain itu, telur kutu juga termasuk indikator lain Anda memiliki kutu kelamin.
Telur Pthirus pubis berukuran kecil dan berwarna putih yang biasanya ditemukan di sekitar akar rambut kelamin atau rambut tubuh lainnya.
Jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda menunjukkan ciri-ciri terkena kutu kemaluan.