backup og meta

Cegah Kehamilan Tanpa Kontrasepsi Medis dengan 6 Pilihan Makanan Ini

Cegah Kehamilan Tanpa Kontrasepsi Medis dengan 6 Pilihan Makanan Ini

Selain KB atau metode kontrasepsi dengan alat, bahan alami juga dinilai dapat mencegah kehamilan. KB alami pencegah kehamilan ini bisa berupa ramuan maupun makanan. Namun sebenarnya, adakah makanan yang memang efektif sebagai pencegah kehamilan atau itu hanya mitos belaka?

Ragam makanan yang berpotensi sebagai pencegah kehamilan

Mungkin Anda sudah cukup akrab dengan KB alami, seperti senggama terputus, KB kalender, metode amenore laktasi, dan lainnya.

Akan tetapi, jika Anda ingin mengetahui seputar makanan sebagai pencegah kehamilan, termasuk ramuan hingga buah, berikut pilihannya:

1. Pepaya

pepaya obat pencegah kehamilan tradisional

Buah pepaya dinilai dapat menjadi salah satu makanan pencegah kehamilan. Namun, alih-alih sebuah mitos, hal ini mungkin saja sebuah fakta.

Berdasarkan penelitian yang dimuat di dalam jurnal berjudul Procedia Chemistry, biji pepaya diduga dapat menjadi KB alami.

Biji buah pepaya dianggap dapat menjadi salah satu pilihan makanan pencegah kehamilan karena biji buah ini mampu mengurangi jumlah sperma pada tikus pria.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa ekstrak biji pepaya dapat menurunkan viabilitas (usia hidup sperma) dan motilitas (gerak sperma).

Kedua hal ini ternyata dapat mengurangi kualitas sperma pria.

Jika Anda ingin menjadikan buah pepaya sebagai makanan pencegah kehamilan, cobalah untuk makan buah ini dua kali sehari.

Lebih baik lagi bila Anda makan setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Cara ini dipercaya dapat membantu mencegah atau menunda kehamilan secara alami.

2. Daun kelor

daun kelor untuk vitalitas pria

Berdasarkan mitos yang beredar, selain buah pepaya, daun kelor adalah salah satu tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat tradisional pencegah kehamilan.

Namun, mitos tersebut ternyata dapat dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dimuat di dalam jurnal berjudul Frontiers Pharmacology.

Pada penelitian yang diujicobakan pada hewan tersebut menemukan bahwa ramuan campuran ekstrak daun kelor dan etanol dapat mengurangi kesuburan hingga 73,3% pada tikus dan kelinci.

Daun kelor pada penelitian ini mengandung sifat oksitosin yang merangsang kontraksi rahim. Saat terjadi kontraksi, otot polos tikus akan menolak implantasi (tahap awal kehamilan).

Dalam penelitian lain yang dirangkum pada jurnal tersebut, dilaporkan bahwa ekstrak daun kelor 100% dapat membatalkan implantasi pada tujuh tikus yang baru kawin selama 10 hari.

Ekstrak daun kelor juga dilaporkan bisa menjadi obat tradisional pencegah kehamilan pada tikus karena dapat membuat rahim tidak siap untuk hamil.

Meski percobaan ini belum bisa dibuktikan pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan daun kelor sebagai ramuan agar tidak hamil agar tidak hamil bukan hanya mitos atau isapan jempol belaka.

3. Lemon

manfaat lemon

Berdasarkan mitos, manfaat buah lemon juga bisa menjadi bahan alami untuk mencegah kehamilan.

Bahkan, wanita di negara Moldova diduga memasukkan irisan atau air hasil perasan lemon asam ke vagina setelah berhubungan seks.

Para wanita di negara tersebut percaya bahwa mitos bahwa lemon dapat ramuan atau obat tradisional pencegah kehamilan.

Pasalnya, sifat asam dari lemon akan membunuh sperma sehingga mencegah terjadinya pembuahan di dalam rahim wanita.

Mitos ini kemudian dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015.

Penelitian yang dimuat dalam Journal of Chinese Medical Association menunjukkan ramuan berupa biji buah lemon yang dicampur petroleum eter dan alkohol dapat dijadikan ramuan agar tidak hamil.

Ini karena campuran bahan-bahan tersebut dapat menggagalkan proses implantasi (penempelan) embrio pada tikus betina setelah 1-7 hari inseminasi (proses memasukkan sperma ke dalam rahim).

Sementara setelah ekstrak lemon berhenti diberikan, rahim tikus betina albino kembali subur.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa buah lemon yang berfungsi sebagai makanan atau obat tradisional pencegah kehamilan terbukti bukan sekadar mitos belaka.

4. Kunyit

kunyit untuk psoriasis obat pencegah kehamilan tradisional

Kunyit menjadi salah satu ramuan yang disebut-sebut dapat dijadikan sebagai makanan pencegah kehamilan.

Bukan sekadar mitos, pernyataan tersebut telah diuji melalui sperma manusia dan tikus.

Penelitian yang menguji hal tersebut telah dipublikasikan di jurnal Molecular Reproduction and Development pada tahun 2011.

Studi tersebut menunjukkan bahwa kurkumin yang terkandung dalam kunyit dapat menjadi ramuan atau obat pencegah kehamilan tradisional.

Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan sperma manusia dan tikus.

Sperma tersebut kemudian diperiksa untuk mengetahui pengaruh kurkumin terhadap motilitas (pergerakan sperma), reaksi akrosom (proses sperma menembus sel telur), dan pembuahan.

Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian kurkumin pada sperma manusia dan tikus terbukti mampu menurunkan motilitas, akrosom, dan pembuahan.

Tak hanya itu, pemberian kurkumin melalui vagina tikus ternyata menyebabkan penurunan kesuburan yang drastis.

Meskipun hasilnya cukup menjanjikan, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kunyit efektif sebagai obat pencegah kehamilan tradisional pada manusia.

Oleh karena itu, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mencari bukti mengenai hal ini.

5. Biduri

biduri

Biduri atau nama latinnya Calotropis gigantea secara tradisional biasanya digunakan sebagai makanan pencegah kehamilan.

Bagian tanaman yang digunakan sebagai antifertilitas atau anti-pembuahan adalah daunnya.

Penelitian yang disebutkan dalam Journal of The Chinese Medical Association menyatakan bahwa sifat antifertilitas pada akar biduri dapat mencegah kehamilan pada tikus.

Studi lain yang juga disebutkan di jurnal tersebut menyebutkan bahwa akar biduri menunjukkan efek anti-implantasi yang kuat.

Artinya, kandungan dalam akar biduri mungkin dapat mencegah terjadinya proses implantasi, yaitu ketika embrio (calon janin) menempel ke dinding rahim.

6. Kembang sepatu

manfaat teh hibiscus

Kembang sepatu atau bahasa latinnya Hibiscus rosa-sinensis mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat sebagai obat tradisional berbagai penyakit.

Dalam penelitian yang juga disebutkan di Journal of The Chinese Medical Association menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini menunjukkan sifat anti-implantasi yang kuat.

Penelitian yang dilakukan di India tersebut menyebutkan bahwa kembang sepatu memang telah digunakan oleh wanita dan dokter lokal sebagai makanan atau obat tradisional pencegah kehamilan.

Selain kembang sepatu, tanaman yang juga disebut mengandung sifat anti-implantasi adalah palasa (Butea monosperma) dan kemangi (Ocimum sanctum). 

Apakah makanan aman sebagai pencegah kehamilan?

mitos agar cepat hamil

Sebenarnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang benar-benar menyatakan bahwa makanan, termasuk obat, ramuan tradisional, maupun buah tertentu bisa menjadi pencegah kehamilan.

Bahkan, penelitian-penelitian yang dianggap bisa membuktikan mitos mengenai KB alami di atas masih diujicobakan pada hewan.

Namun, penelitian tersebut belum bisa membuktikan bahwa mitos mengenai KB alami tersebut juga bisa bekerja mencegah kehamilan pada manusia.

Jadi, alangkah lebih baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan makanan sebagai pencegah kehamilan.

Satu-satunya cara yang paling efektif dan ampuh untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak berhubungan seksual lewat penetrasi penis dan vagina.

Sebaiknya pilih alat kontrasepsi medis yang sudah teruji

gonta ganti alat kontrasepsi atau KB

Dibanding menggunakan bahan atau ramuan alami yang belum tentu efektif mencegah kehamilan, masih ada banyak pilihan KB medis yang efektivitasnya telah teruji.

Jadi, jika Anda tetap ingin berhubungan seks tanpa harus khawatir kebobolan, kontrasepsi medis masih menjadi rekomendasi utama.

Alat kontrasepsi medis seperti pil KB, KB spiral (IUD), atau kontrasepsi penghalang berupa kondom telah diuji dan banyak direkomendasikan dokter untuk mencegah kehamilan secara efektif.

Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter apa saja jenis alat atau metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Daniyal, M., & Akram, M. (2015). Antifertility activity of medicinal plants. Journal Of The Chinese Medical Association, 78(7), 382-388. doi: 10.1016/j.jcma.2015.03.008

Julaeha, E., Permatasari, Y., Mayanti, T., & Diantini, A. (2015). Antifertility Compound from the Seeds of Carica papaya. Procedia Chemistry, 17, 66-69. doi: 10.1016/j.proche.2015.12.135

Abd Rani, N., Husain, K., & Kumolosasi, E. (2018). Moringa Genus: A Review of Phytochemistry and Pharmacology. Frontiers In Pharmacology, 9. doi: 10.3389/fphar.2018.00108

Naz, R. (2011). Can curcumin provide an ideal contraceptive?. Molecular Reproduction And Development, 78(2), 116-123. doi: 10.1002/mrd.21276

What’s the Best Kind of Birth Control For You?. (2021). Retrieved 28 January 2021, from https://www.plannedparenthood.org/learn/teens/stds-birth-control-pregnancy/whats-best-kind-birth-control

Balloons, disinfectant, brandy used in attempts to prevent pregnancy. (2021). Retrieved 28 January 2021, from https://www.unfpa.org/news/balloons-disinfectant-brandy-used-attempts-prevent-pregnancy

Versi Terbaru

15/09/2022

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Intip Cara Kerja Gel Kontrasepsi, Terobosan Baru Alat KB untuk Pria

Agar Tak Lupa, Bolehkah Minum Morning After Pill (KB Darurat) Sebelum Seks?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 15/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan