Selain KB atau metode kontrasepsi dengan alat, bahan alami juga dinilai dapat mencegah kehamilan. KB alami pencegah kehamilan ini bisa berupa ramuan maupun makanan. Namun sebenarnya, adakah makanan yang memang efektif sebagai pencegah kehamilan atau itu hanya mitos belaka?
Ragam makanan yang berpotensi sebagai pencegah kehamilan
Mungkin Anda sudah cukup akrab dengan KB alami, seperti senggama terputus, KB kalender, metode amenore laktasi, dan lainnya.
Akan tetapi, jika Anda ingin mengetahui seputar makanan sebagai pencegah kehamilan, termasuk ramuan hingga buah, berikut pilihannya:
1. Pepaya
Buah pepaya dinilai dapat menjadi salah satu makanan pencegah kehamilan. Namun, alih-alih sebuah mitos, hal ini mungkin saja sebuah fakta.
Berdasarkan penelitian yang dimuat di dalam jurnal berjudul Procedia Chemistry, biji pepaya diduga dapat menjadi KB alami.
Biji buah pepaya dianggap dapat menjadi salah satu pilihan makanan pencegah kehamilan karena biji buah ini mampu mengurangi jumlah sperma pada tikus pria.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa ekstrak biji pepaya dapat menurunkan viabilitas (usia hidup sperma) dan motilitas (gerak sperma).
Kedua hal ini ternyata dapat mengurangi kualitas sperma pria.
Jika Anda ingin menjadikan buah pepaya sebagai makanan pencegah kehamilan, cobalah untuk makan buah ini dua kali sehari.
Lebih baik lagi bila Anda makan setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Cara ini dipercaya dapat membantu mencegah atau menunda kehamilan secara alami.
2. Daun kelor
Berdasarkan mitos yang beredar, selain buah pepaya, daun kelor adalah salah satu tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat tradisional pencegah kehamilan.
Namun, mitos tersebut ternyata dapat dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dimuat di dalam jurnal berjudul Frontiers Pharmacology.
Pada penelitian yang diujicobakan pada hewan tersebut menemukan bahwa ramuan campuran ekstrak daun kelor dan etanol dapat mengurangi kesuburan hingga 73,3% pada tikus dan kelinci.
Daun kelor pada penelitian ini mengandung sifat oksitosin yang merangsang kontraksi rahim. Saat terjadi kontraksi, otot polos tikus akan menolak implantasi (tahap awal kehamilan).
Dalam penelitian lain yang dirangkum pada jurnal tersebut, dilaporkan bahwa ekstrak daun kelor 100% dapat membatalkan implantasi pada tujuh tikus yang baru kawin selama 10 hari.
Ekstrak daun kelor juga dilaporkan bisa menjadi obat tradisional pencegah kehamilan pada tikus karena dapat membuat rahim tidak siap untuk hamil.
Meski percobaan ini belum bisa dibuktikan pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan daun kelor sebagai ramuan agar tidak hamil agar tidak hamil bukan hanya mitos atau isapan jempol belaka.
3. Lemon
Berdasarkan mitos, manfaat buah lemon juga bisa menjadi bahan alami untuk mencegah kehamilan.
Bahkan, wanita di negara Moldova diduga memasukkan irisan atau air hasil perasan lemon asam ke vagina setelah berhubungan seks.
Para wanita di negara tersebut percaya bahwa mitos bahwa lemon dapat ramuan atau obat tradisional pencegah kehamilan.
Pasalnya, sifat asam dari lemon akan membunuh sperma sehingga mencegah terjadinya pembuahan di dalam rahim wanita.
Mitos ini kemudian dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Chinese Medical Association menunjukkan ramuan berupa biji buah lemon yang dicampur petroleum eter dan alkohol dapat dijadikan ramuan agar tidak hamil.
Ini karena campuran bahan-bahan tersebut dapat menggagalkan proses implantasi (penempelan) embrio pada tikus betina setelah 1-7 hari inseminasi (proses memasukkan sperma ke dalam rahim).
Sementara setelah ekstrak lemon berhenti diberikan, rahim tikus betina albino kembali subur.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa buah lemon yang berfungsi sebagai makanan atau obat tradisional pencegah kehamilan terbukti bukan sekadar mitos belaka.
4. Kunyit
Kunyit menjadi salah satu ramuan yang disebut-sebut dapat dijadikan sebagai makanan pencegah kehamilan.
Bukan sekadar mitos, pernyataan tersebut telah diuji melalui sperma manusia dan tikus.
Penelitian yang menguji hal tersebut telah dipublikasikan di jurnal Molecular Reproduction and Development pada tahun 2011.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kurkumin yang terkandung dalam kunyit dapat menjadi ramuan atau obat pencegah kehamilan tradisional.