backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Mengenal Blastokista dan Perannya dalam Prosedur Bayi Tabung

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/03/2024

Mengenal Blastokista dan Perannya dalam Prosedur Bayi Tabung

Seiring dengan kemajuan teknologi medis, prosedur bayi tabung menjadi solusi bagi pasangan yang susah hamil. Salah satu tahapan penting dalam prosedur ini adalah kultur blastokista. 

Apa yang dimaksud dengan blastokista? Apa manfaat dari tahapan ini? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa yang dimaksud dengan blastokista?

Blastokista atau blastocyst adalah tahapan perkembangan embrio manusia yang terjadi sekitar hari ke-5 atau ke-6 setelah pembuahan.

Pada tahapan ini, embrio telah mencapai bentuk sel bola berongga dan berisi cairan yang siap menempel pada rahim dan terus berkembang menjadi janin.

Struktur yang juga disebut blastosis ini terdiri dari dua jenis sel yang berbeda seperti berikut ini.

  • Inner cell mass (ICM): massa sel bagian dalam atau juga disebut embrioblas yang akan terus berkembang membentuk embrio dan janin.
  • Trophectoderm: lapisan luar yang membentuk struktur pendukung, seperti plasenta, untuk memberikan nutrisi dan melindungi embrio yang sedang berkembang.

Tahapan blastokista dalam perkembangan embrio memainkan peranan penting dalam prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Blastocyst adalah tanda keberhasilan dari proses pembuahan. Inilah yang bermanfaat untuk meningkatkan peluang kehamilan melalui teknologi reproduksi berbantu.

Pasien seperti apa yang cocok untuk kultur blastokista?

klinik fertilitas

Kultur atau budidaya blastokista dalam prosedur bayi tabung dapat direkomendasikan untuk beberapa pasien yang memiliki kriteria berikut ini.

  • Memiliki jumlah embrio yang lebih banyak. Jika pasangan memiliki delapan embrio beku atau lebih, akan ada lebih banyak embrio yang dapat diseleksi dan ditransfer ke dalam rahim. 
  • Pernah menjalani siklus IVF yang gagal sebelumnya. Ini berlaku bagi pasangan yang gagal menjalani prosedur IVF konvensional sebanyak tiga siklus atau lebih meski embrionya berkualitas baik.
  • Menginginkan peluang kehamilan kembar yang lebih kecil. IVF meningkatkan peluang hamil kembar sebesar 20–30 persen. Namun, kultur blastosis memungkinkan transfer embrio tunggal dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Dengan kata lain, peluang hamil kembar pun menjadi lebih kecil.
  • Hamil saat usia 35 tahun atau lebih. Kehamilan pada usia lebih tua meningkatkan risiko kelainan kromosom. Sementara itu, IVF menawarkan proses seleksi embrio yang lebih baik.

Tidak semua pasangan yang menjalani prosedur IVF memenuhi kriteria untuk melakukan kultur blastokista.

Pasangan yang punya kurang dari enam embrio beku mungkin tidak akan merasakan manfaat dari prosedur ini karena peluangnya untuk memiliki dua blastokista sangat kecil.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda, terutama mengenai manfaat dan risiko dari program kehamilan yang Anda jalani.

Tahapan kultur blastokista dalam prosedur IVF

Kultur blastokista dan prosedur bayi tabung konvensional hanya berbeda dalam waktu transfer atau pemindahan embrio ke dalam rahim wanita.

Pemindahan embrio akan dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3. Namun, dalam kultur blastokista, embrio akan dipelihara di laboratorium dan baru dipindahkan nanti.

Berikut ini adalah tahapan dalam kultur blastokista yang Anda dan pasangan perlu ketahui.

  1. Sel telur matang akan diambil dari indung telur (ovarium) untuk dibuahi dengan sperma di laboratorium.
  2. Alih-alih mentransfer embrio pada hari ke-3 setelah pembuahan, sel telur yang dibuahi akan dikultur atau dibudidayakan dalam lingkungan khusus selama 5–6 hari.
  3. Pada hari ke-5 atau ke-6, tahap blastokista sudah terjadi dan dokter spesialis fertilisasi akan menilai kualitas sel yang tumbuh.
  4. Dokter dapat melakukan preimplantation genetic screening (PGS), yakni skrining untuk memeriksa kelainan kromosom untuk mengurangi risiko keguguran dan cacat lahir.
  5. Salah satu atau beberapa blastokista yang sehat akan dipilih untuk ditransfer atau dipindahkan ke dalam rahim.
  6. Jika ada kelebihan blastocyst yang sehat, sel tersebut kemungkinan akan disimpan beku agar dapat digunakan kembali pada masa mendatang.

Hari keberapa embrio menempel di rahim?

Embrio akan mulai menempel di dinding rahim pada hari ke-2 atau ke-3 setelah transfer. Embrio baru akan sepenuhnya menempel pada hari ke-5 hingga ke-9.

Kelebihan dan kekurangan kultur blastokista

siklus kedua program bayi tabung IVF

Sebagaimana prosedur medis lainnya, penanganan untuk masalah kesuburan ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Beberapa kelebihan dan kekurangan dari kultur blastocyst dalam prosedur IVF adalah sebagai berikut.

Kelebihan kultur blastokista

Spesialis fertilitas mungkin merekomendasikan prosedur ini karena beberapa alasan berikut.

  • Memiliki tingkat kehamilan dan kelahiran hidup yang lebih tinggi daripada memindahkan embrio pada tahapan sebelumnya.
  • Membantu menyeleksi embrio yang paling sehat dan layak untuk dipindahkan sehingga meningkatkan keberhasilan implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim.
  • Memungkinkan transfer embrio tunggal untuk menurunkan peluang hamil kembar yang bisa memicu komplikasi kehamilan pada pasien tertentu.

Kekurangan kultur blastokista

Selain kelebihannya, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa kekurangan kultur blastosis berikut ini.

  • Tidak cukup embrio yang berkembang ke tahap blastokista sehingga lebih sedikit yang dipindahkan ke dalam rahim.
  • Memerlukan waktu lebih lama untuk menunggu embrio berkembang ke tahap blastosis.
  • Biaya prosedur IVF yang lebih besar karena membutuhkan perawatan dan pemantauan yang lebih intensif daripada metode konvensional.

Kultur blastokista adalah langkah lanjutan dalam prosedur IVF yang dapat memberikan manfaat signifikan, terutama bagi pasangan yang telah mengalami kegagalan sebelumnya.

Proses ini bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan dan menurunkan risiko keguguran.

Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar prosedur ini, konsultasikanlah dengan dokter di klinik fertilitas Anda untuk mendapatkan informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Blastokista adalah tahapan perkembangan embrio yang memiliki peran penting dalam meningkatkan keberhasilan prosedur bayi tabung (IVF).
  • Pada prosedur ini, embrio baru akan ditransfer atau dipindahkan ke dalam rahim pada hari ke-5 atau ke-6 setelah pembuahan.
  • Kelebihan dari prosedur ini yakni meningkatkan peluang kehamilan dan kelahiran hidup serta menurunkan peluang untuk hamil kembar.
  • Di sisi lain, kekurangannya adalah jumlah embrio yang ditransfer lebih sedikit serta biayanya lebih tinggi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan