Intrauterine device (IUD) atau KB spiral adalah metode KB jangka panjang yang cukup efektif digunakan untuk mencegah kehamilan. Bagi kebanyakan wanita, proses lepas KB spiral sama mudahnya dengan proses pemasangan KB spiral. Lantas, sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk lepas KB spiral? Simak ulasannya di bawah ini.
Mengenal tipe IUD
Sebelum mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk lepas KB spiral, sebaiknya Anda memahami beberapa jenis IUD ini terlebih dahulu. IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis KB spiral yang biasa digunakan, yaitu IUD berlapis tembaga dan IUD hormonal atau kontrasepsi IUS.
KB spiral berlapis tembaga adalah alat kontrasepsi yang dilapisi tembaga pada batang dan lengan. Alat kontrasepsi ini berfungsi mencegah kehamilan dengan cara menghalangi sperma untuk membuahi sel telur sehingga membuat telur lebih sulit untuk dibuahi di dalam rahim.
Sementara, KB spiral hormonal atau IUS adalah alat kontrasepsi yang dilapisi dengan hormon progestin sehingga membuat cairan serviks lebih kental, dan menipiskan lapisan rahim. Hal inilah yang membuat sperma tidak bisa masuk ke rahim dan tidak melakukan pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.
Kapan saya harus lepas KB spiral?
Pada dasarnya, jika Anda ingin lepas KB spiral, Anda bisa melakukannya kapan saja sesuai dengan kebutuhan Anda. Sayangnya, Anda tetap perlu mempertimbangkan beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk lepas KB spiral ini meski Anda masih belum ingin punya anak lagi. Artinya, bisa saja Anda terpaksa lepas KB spiral meski masih ingin menunda kehamilan.
Salah satu faktor yang harus menjadi pertimbangan Anda adalah batas masa berlaku dari KB spiral ini. KB spiral yang berlapis tembaga ini dapat mencegah kehamilan hingga 10-12 tahun lamanya. Artinya, jika sudah mencapai batas waktu, Anda sebaiknya lepas KB spiral.
Sementara itu, KB spiral yang bersifat hormonal memiliki masa kedaluwarsa yang bervariasi. Biasanya, masa berlaku dari KB spiral ini bergantung pada merek yang digunakan. Beberapa merek dapat mencegah kehamilan hingga penggunaan mencapai tiga tahun lamanya. Merek lain bisa mencapai lama waktu hingga lima tahun.
Sama halnya dengan KB spiral berlapis tembaga, ketika masa berlaku dari KB spiral hormonal ini habis, maka Anda harus lepas KB spiral tersebut. Namun, tak hanya itu saja waktu di mana Anda bisa melepas KB spiral. Jika Anda ingin mencoba hamil kembali dan masa berlaku KB spiral tersebut habis, Anda bisa meminta saran dokter untuk melepasnya.
Selain itu, dokter juga merekomendasikan untuk lepas KB IUD jika Anda mengalami:
- Tekanan darah meningkat.
- Infeksi panggul.
- Endometritis (peradangan pada dinding rahim).
- Kanker endometrium atau kanker serviks.
- Menopause.
Jika ada efek samping lain atau rasa ketidaknyamanan terjadi, ini bisa menjadi alasan untuk melepas IUD.
Prosedur melepas IUD
Bagi sebagian besar wanita, prosedur melepas KB spiral adalah prosedur sederhana yang dilakukan di klinik dokter. Perlu diingat, jika proses ini hanya bisa dilakukan oleh dokter. Artinya, Anda sama sekali tidak disarankan untuk melepas IUD sendiri atau tanpa bantuan ahli medis profesional.
Selain sederhana, biasanya proses melepas KB spiral ini tak menimbulkan efek samping tertentu. Jadi Anda tak perlu cemas dan khawatir. Meski begitu, berdasarkan sebuah artikel yang dimuat pada Planned Parenthood, ada sedikit kemungkinan saat KB spiral tidak mudah lepas.
Jika Anda mengalami kondisi ini, dokter atau suster Anda butuh alat khusus untuk melepasnya. Bahkan, bisa saja Anda harus menjalani sebuah prosedur operasi untuk lepas KB spiral.
Untuk membantu Anda lepas KB spiral, dokter akan memegang benang KB spiral dengan ring forceps. Dalam kebanyakan kasus, lengan IUD akan luruh ke atas, dan perangkat akan meluncur keluar.
Jika pada proses ini, IUD tidak keluar padahal sudah ditarik, dokter Anda akan melepas alat kontrasepsi ini dengan metode lain. Anda mungkin memerlukan histeroskopi untuk lepas KB spiral jika alat tersebut melekat ke dinding uterus Anda. Selama prosedur ini, dokter akan memperluas serviks Anda untuk memasukkan histeroskop.
Histeroskop menggunakan sebuah alat kecil yang dimasukkan ke rahim. Prosedur ini mungkin memerlukan pembiusan dan memakan waktu antara lima menit hingga satu jam.
Ultrasound (USG) bisa jadi cara yang efektif untuk membantu Anda lepas KB spiral. Jika dibandingkan dengan histeroskop, lepas alat kontrasepsi ini akan lebih murah jika menggunakan USG.
Apa yang terjadi setelah saya melepas IUD?
Beberapa perdarahan atau kram ringan biasa terjadi selama prosedur berlangsung. Bahkan, perdarahan atau kram ringan ini juga bisa terjadi setelahnya. Beberapa dokter mungkin menyarankan beberapa wanita untuk meminum obat penghilang rasa sakit sebelum prosedur, supaya tak terlalu merasakan sakit ketika prosedur dilakukan.
Jika IUD dilepas karena infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau perawatan lain.
Selama tidak ada komplikasi atau infeksi, IUD berlapis tembaga atau hormonal yang baru dapat dimasukkan segera setelah IUD lama dikeluarkan. Memasukkan IUD baru juga bisa dilakukan di hari yang sama.
Apa boleh melakukan hubungan seks setelah lepas KB spiral?
Melakukan hubungan seksual di hari-hari sebelum dan setelah melepas IUD dibolehkan saja dan terbilang aman. Namun, perlu diingat jika Anda sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun, peluang kehamilan setelah berhenti KB akan kembali tinggi. Artinya, melepas alat kontrasepsi dapat mempercepat kehamilan. Sperma akan dengan mudah masuk dan membuahi sel telur.
Bahkan sperma bisa bertahan di dalam saluran reproduksi wanita selama 5 hari setelah berhubungan seks. Hal ini membuat kehamilan mungkin terjadi jika Anda melakukan seks beberapa hari sebelum IUD dilepas.
Akan tetapi, sebaiknya Anda menghindari hubungan seksual setidaknya 7 hari setelah prosedur melepas IUD, jika tidak ingin hamil.
Apabila setelah melepas IUD, Anda beralih ke kontrasepsi oral atau pil KB, bentuk perlindungan lain harus digunakan selama 7 hari sampai kontrasepsi oral mulai bekerja. Anda bisa menggunakan pilihan metode kontrasepsi lain, seperti kondom, untuk mencegah kehamilan.
[embed-health-tool-ovulation]