Ukuran kondom sering kali diabaikan ketika melakukan hubungan seks. Padahal, penggunaan kondom yang sesuai ukuran penis dapat berpengaruh terhadap efektivitasnya. Lalu, bagaimana cara memilih kondom yang tepat?
Bagaimana cara memilih ukuran kondom yang pas?
Sebelum mengetahui cara menentukan ukuran kondom yang pas, Anda perlu mengukur penis terlebih dahulu. Pengukuran bisa dilakukan dengan penggaris atau tali ukur.
Cara memilih ukuran kondom yang pas harus disesuaikan dengan panjang, lebar, dan ketebalan penis. Namun, pastikan Anda mengukurnya saat penis ereksi agar mendapatkan ukuran kondom yang pas.
Berikut cara mengukur penis dengan benar untuk mendapatkan kondom berukuran pas.
- Panjang penis diukur dari pangkal tulang kemaluan sampai ujung penis.
- Tebal penis diperoleh dengan melingkarkan tali ukur pada bagian paling tebal.
- Lebar penis didapat dari tebal penis dibagi dengan 3,14.
Sebelum membeli, Anda dapat melihat ukuran kondom di kemasan. Sesuaikan panjang, lebar, dan ketebalan penis dengan keterangan dalam kemasan kondom untuk memeroleh ukuran yang pas.
Ada beragam manfaat berhubungan seks menggunakan kondom, mulai dari mencegah kehamilan, hingga mengurangi risiko penularan penyakit seksual.
Namun, manfaat kondom bagi kesehatan sistem reproduksi hanya bisa didapat jika Anda menggunakan ukuran yang pas.
Apa saja ukuran kondom yang tersedia di pasaran?
Sebenarnya, tidak ada yang bisa menentukan kondom yang tepat untuk Anda jika bukan Anda sendiri. Namun, secara umum, berikut merupakan daftar ukuran kondom berdasarkan ketebalan penis.
- Penis dengan tebal kurang dari 12 sentimeter (cm) sebaiknya menggunakan ukuran kecil.
- Penis dengan tebal 12–13 cm sebaiknya menggunakan ukuran reguler.
- Penis dengan tebal 13–15 cm sebaiknya menggunakan ukuran besar.
Sementara itu, berikut daftar ukuran kondom berdasarkan panjang dan lebar penis.
- Ukuran kecil (small) biasanya memiliki lebar 4,8 cm dan panjang 16 cm.
- Ukuran sedang (regular) biasanya memiliki lebar 5,2 cm dan panjang 19,5 cm.
- Ukuran besar (large) biasanya memiliki lebar 5,4 cm dan panjang 20 cm.
Untuk menemukan ukuran kondom yang tepat, Anda bisa membeli semua ukuran terlebih dahulu.
Biasanya, ukuran yang dijual di pasaran berupa Extra Small (XS) atau sangat kecil, Small (S) atau kecil, Regular (R) atau sedang, Large (L) atau besar, dan Extra Large (XL) atau sangat besar.
Berdasarkan sebuah pernyataan yang dimuat pada Planned Parenthood, pada dasarnya kondom terbuat dari bahan yang bisa melar. Artinya, satu ukuran bisa digunakan untuk beberapa ukuran penis.
Namun, tentu ada kondom yang terasa pas dan nyaman saat Anda gunakan. Ada pula kondom yang terlalu sempit atau terlalu besar sehingga mengganggu Anda saat berhubungan seksual dengan pasangan.
Tanda ukuran kondom salah tampak dari kondom yang tidak pas, berpindah, dan melorot, saat digunakan.
Jika hal ini terjadi, berarti Anda menggunakan kondom yang terlalu besar. Sebaliknya, apabila kondom terasa sempit, artinya Anda memakai kondom yang terlalu kecil.
Bagaimana jika ukuran kondom tidak pas?
Anda sebenarnya tidak perlu khawatir, karena seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kondom terbuat dari bahan yang elastis. Hal tersebut membuat kondom bisa melar menyesuaikan dengan penis Anda.
Saat Anda menggunakan kondom yang tepat, alat kontrasepsi ini akan ampuh membantu Anda mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin.
Ini penting terutama kareena tidak semua gejala penyakit kelamin tampak pada awalnya. Maka itu, jangan menggunakan sembarang kondom jika ingin menemukan kondom yang tepat.
Jika Anda ternyata menggunakan kondom yang terlalu sempit, Anda pasti merasakan sakit dan tidak nyaman. Bahkan, kondom berpotensi robek atau rusak.
Sementara itu, jika ukurannya lebih besar daripada penis Anda, kondom akan cenderung melorot atau mudah lepas saat digunakan. Selain itu, seks dengan kondom kurang nikmat jika ukurannya salah.
Hal ini juga bisa mengurangi efektivitas kondom bagi Anda dan pasangan yang sedang berhubungan seksual. Salah satu dampaknya yaitu terjadinya kehamilan meski memakai kondom.
Tidak hanya itu, pemakaian kondom dengan ukuran yang salah bisa menimbulkan dampak berikut.
- Jika terlalu longgar, kondom dapat tertinggal di dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
- Jika ukurannya terlalu kecil dan ketat ketika dipakai, kondom bisa menyebabkan penyumbatan darah atau cedera penis karena aliran darah dari dan menuju penis tidak lancar.
- Kondom yang ukurannya terlalu besar akan meningkatkan risiko Anda tertular atau menulari penyakit kelamin kepada pasangan.
- Anda juga menjadi lebih rentan terkena HIV dan AIDS atau herpes.
Pertimbangan lainnya saat membeli kondom
Selain sesuai dengan ukuran penis, ada hal lain yang sebaiknya menjadi pertimbangan Anda dalam menentukan kondom, mulai dari bahan, desain, hingga pelumas kondom yang Anda butuhkan.
1. Bahan kondom
Bahan kondom bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda saat memilih kondom. Biasanya, bahan kondom yang paling sering digunakan ialah lateks, polyutrethane, polyisoprene, dan lambskin.
Anda bisa menggunakan kondom dengan berbagai bahan yang berbeda sebagai percobaan sehingga Anda bisa memilih kondom yang paling nyaman.
2. Desain kondom
Desain kondom juga menjadi salah satu faktor pertimbangan Anda dalam memilih kondom. Ada berbagai jenis kondom, baik dari tekstur maupun bentuknya.
Untuk mengetahui bentuk dan tekstur dari kondom yang mungkin Anda suka, Anda mungkin bisa mengeksplorasi berbagai desain kondom sebelum menentukan satu yang paling cocok.
3. Pelumas untuk kondom
Ada beberapa merek kondom yang memiliki pelumas yang sudah menjadi satu paket dengan kondom. Hal ini mungkin bisa menjadi pertimbangan saat hendak membeli kondom.
Jika Anda lebih suka dengan kondom yang sudah dilengkapi dengan pelumas, tentu inilah pilihan yang pas untuk Anda.
Kesimpulan
Cara memilih ukuran kondom yang pas harus disesuaikan dengan panjang, tebal, dan lebar penis. Jika terlalu kecil atau besar, efektivitasnya dapat berkurang dan menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.
[embed-health-tool-ovulation]