backup og meta

Benang IUD Tidak Teraba, Apa yang Harus Dilakukan?

PenyebabCiri IUD bergeserHal yang perlu dilakukan

KB spiral atau IUD yang sudah dipasang akan menyisakan satu atau dua helai benang tipis yang menggantung ke dalam saluran vagina. Benang umumnya dapat dirasakan dengan ujung jari. Namun, ada wanita yang tidak dapat merasakan benang. Jika benang IUD tidak teraba, apa yang harus dilakukan?

Penyebab benang IUD tidak teraba

Benang IUD yang tidak teraba memang bisa membuat sebagian wanita merasa khawatir. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab benang IUD yang berada di dalam vagina tidak teraba atau terasa.

Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.

1. Benang IUD berada terlalu jauh di dalam vagina

Salah satu alasan mengapa benang KB IUD yang terdapat di dalam vagina tidak terasa karena posisinya di dalam vagina terlalu dalam.

Hal ini bisa disebabkan karena benang IUD dipotong terlalu pendek, atau tangan Anda yang tak cukup panjang untuk meraih benang tersebut.

2. Benang IUD kusut di dalam leher rahim

Penyebab lain kenapa benang IUD tidak berhasil teraba oleh jari Anda adalah benang tersebut kusut.

Mengutip Mayo Clinic, alih-alih menjuntai ke saluran vagina, benang tersebut bisa saja justru semakin masuk ke dalam hingga berada di leher rahim atau serviks. Penyebab ini cukup umum terjadi.

Bahkan, tak jarang jika benang IUD ini tidak teraba karena tersembunyi di dalam lipatan-lipatan jaringan vagina.

Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda sebenarnya tidak perlu marasa risau. Pasalnya, benang akan kembali pada posisi semula setelah Anda selesai menstruasi.

Pastikan Anda memeriksanya sekali lagi setelah Anda selesai haid.

3. IUD jatuh keluar dari rahim

pemasangan iud

Alasan lain mengapa benang IUD tidak teraba oleh tangan Anda karena IUD lepas dengan sendirinya dan jatuh keluar dari rahim Anda.

Sebenarnya, IUD jatuh dan keluar dari rahim dengan sendirinya sangat jarang terjadi, tapi biasanya terjadi pada tahun pertama pemasangan IUD.

Pada beberapa kasus tertentu, IUD tidak jatuh seluruhnya atau tidak keluar dari vagina Anda.

Meski IUD jatuh dan keluar dari rahim, bukan berarti IUD bisa keluar dari vagina dan Anda temukan di celana dalam atau di toilet. Namun, hal ini mungkin juga terjadi.

Maka itu, saat Anda melihat IUD pada celana dalam Anda atau jatuh hingga ke toilet, segera hubungi dokter untuk pemasangan ulang.

3. Terjadi perforasi rahim

Tahukah Anda bahwa saat pemasangan IUD, ada kemungkinan KB spiral tersebut menembus dinding rahim?

Ya, ada kemungkinan keberadaan IUD di dalam rahim membuat adanya lubang pada dindingnya.

Kondisi ini disebut dengan perforasi rahim. Hal ini memang sangat jarang terjadi, tapi hal ini rentan terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan atau sedang menyusui.

Ciri-ciri posisi IUD bergeser sehingga benang tidak teraba

Saat menggunakan lUD hormonal, menstruasi yang Anda alami biasanya semakin ringan seiring berjalannya waktu. Artinya, darah menstruasi tidak akan mengucur deras seperti pada umumnya.

Jika mengalami menstruasi yang deras, Anda patut curiga bahwa posisi IUD Anda telah bergeser sehingga tidak bisa bekerja secara efektif mencegah kehamilan.

Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi tersebut.

Sebelum IUD berada pada posisi semula, Anda harus menggunakan alat kontrasepsi cadangan jika tidak ingin kebobolan.

Lantas, saat Anda cek benang IUD dan tidak berhasil teraba, masalah seperti perforasi rahim, lubang rahim, atau infeksi bisa menjadi kemungkinan penyebabnya.

Ada juga beberapa gejala yang harus Anda perhatikan dan diskusikan dengan dokter lebih lanjut.

  • Demam tinggi hingga menggigil.
  • Kram perut yang berlangsung lama.
  • Bau yang tidak wajar dari vagina.
  • Perdarahan yang tidak normal hingga cairan keluar dari vagina.

Hal yang harus dilakukan saat benang IUD tidak teraba

pakai IUD KB Spiral masih hamil

Pertama, Anda tidak perlu panik ketika benang IUD tidak teraba atau terasa. Serviks atau leher rahim Anda sebenarnya secara alami akan bergerak selama siklus menstruasi.

Ini bisa memengaruhi posisi benang IUD tersebut. Jika Anda tidak menemukan benang ini, Anda bisa mencoba mengeceknya setelah menstruasi selanjutnya.

Namun, jika setelah menstruasi benang IUD masih tidak berhasil teraba, sebaiknya temui dokter kandungan Anda untuk membantu Anda memastikan posisi IUD.

Ada beberapa cara pemeriksaan yang bisa dokter lakukan untuk memastikan posisi KB spiral di dalam rahim.

1. Menggunakan cytobrush

Salah satu cara yang digunakan dokter untuk mencari keberadaan benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan alat yang disebut dengan cytobrush.

Alat ini sebenarnya menyerupai sikat maskara, tapi dengan ukuran yang lebih panjang lagi. Tujuan menggunakan alat ini adalah untuk berusaha menggerakkan benang IUD yang mungkin kusut, atau tersangkut.

Cara ini merupakan salah satu cara mendasar yang biasanya berhasil dilakukan.

2. Menggunakan colposcope

Cara lain yang ditempuh dokter untuk memeriksa posisi benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan colposcope.

Alat ini adalah alat pembesar yang dapat membantu dokter melihat jelas ke dalam leher rahim Anda. Dengan begitu, dokter bisa melihat apakah benang IUD tersebut berada di dalam serviks atau tidak.

3. Menggunakan ultrasound

Jika metode pemeriksaan cytobrush dan colposcope sudah dilakukan dan benang IUD masih juga belum teraba, dokter akan menggunakan ultrasound.

Pemeriksaan ini memastikan keberadaan IUD, apakah masih berada di dalam rahim Anda.

Jika dokter tidak berhasil menemukan IUD melalui metode ini, tandanya IUD sudah jatuh seluruhnya dari tubuh Anda tanpa Anda sadari.

4. Melakukan X-ray

Untuk memastikan bahwa Anda IUD tidak membuat lubang pada rahim Anda dan keluar dari lubang tersebut, dokter harus melakukan X-ray.

Jika ternyata IUD diketahui membuat lubang pada rahim (perforasi), dokter harus segera melakukan operasi pengeluaran IUD dari dalam tubuh Anda.

Dokter akan mengeluarkan alat ini tanpa prosedur operasi jika hanya sebagian dari IUD yang tidak berada pada tempatnya,

Setelah mengeluarkan IUD yang lama, dokter akan langsung menggantinya dengan IUD yang baru.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan IUD tidak terasa. Tidak semuanya merupakan hal yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Cek posisi KB spiral dengan baik untuk memastikan alat kontrasepsi ini tidak bergeser terlalu jauh ataupun lepas.

Kesimpulan

  • Benang IUD yang tidak teraba bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti benang IUD berada terlalu jauh dari vagina, benang kusut di dalam leher rahim, jatuh keluar dari rahim, perforasi rahim.
  • Jika benang IUD tidak terasa, tunggulah hingga siklus menstruasi selanjutnya karena rahim secara alami akan bergerak selama menstruasi. Apabila masih tidak terasa, segera temui dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan tepat.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Okechukwu Osuebi, M. D. (2024). FAQ: Troubleshooting your IUD. Retrieved 26 May 2025, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/troubleshooting-your-iud 

A guide to checking your coil string (2024). Retrived 26 May 2025, from https://www.royalberkshire.nhs.uk/media/mw4jr54n/a-guide-to-checking-your-coil-string_mar24.pdf 

Intrauterine Device (IUD): Birth Control, Use & Side Effects. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 26 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24441-intrauterine-device-iud 

IUD. Planned Parenthood. (n.d.). Retrieved 26 May 2025, from https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud 

Side Effects of an IUD. (2024). Retrieved 26 May 2025, from https://www.nhs.uk/contraception/methods-of-contraception/iud-coil/side-effects/ 

Versi Terbaru

17/06/2025

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Ciri-Ciri Infeksi karena Pemasangan IUD dan Pengobatannya

Terkena Radang Panggul Akibat IUD, Benarkah Bisa Terjadi?


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Annisa Hapsari · Diperbarui 17/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan