backup og meta

Tips Hidup Sehat dan Panjang Umur untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

Tips Hidup Sehat dan Panjang Umur untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA harus ekstra hati-hati dalam menjaga kesehatannya. Pasalnya, gejala dan risiko komplikasi penyakitnya dapat membuat ODHA lebih rentan jatuh sakit. Namun, tenang. Memiliki HIV bukan akhir dari segalanya. Ikuti tips berikut agar penderita HIV dapat senantiasa hidup sehat dan aktif menjalani rutinitas sehari-hari seperti sediakala.

Tips hidup sehat untuk ODHA

Setelah didiagnosis dengan HIV/AIDS, mungkin hidup Anda akan berubah. Namun, bukan berarti hidup dengan HIV membuat Anda tidak lagi pantas memiliki hak yang sama dengan orang yang tidak terdiagnosis.

Setiap orang dengan HIV/AIDS tetap bisa aktif mengambil peran di dalam lingkungan bermasyarakat, termasuk dengan terus beraktivitas dan bekerja dengan normal.

1. Rajin minum obat

efek samping minum obat justru membuat sakit

Tips sehat untuk ODHA yang paling pertama adalah rajin minum obat. Penyakit HIV tidak bisa disembuhkan. Namun, penderita HIV bisa menjalani pengobatan yang ada dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain sekaligus mengendalikan gejala HIV dan risiko komplikasi.

Antriretrovirus (ART) merupakan jenis obat yang digunakan untuk penderita HIV. Pengobatan melalui ART ini dilakukan untuk memaksimalkan penekanan virus HIV dan menghentikan perkembangan penyakit HIV. Dokter menganjurkan ART untuk semua penderita AIDS dan HIV sesegera mungkin setelah diagnosis.

Sangat penting bagi para ODHA untuk rutin minum obat sesuai dengan yang resepkan oleh dokter. Pasalnya, HIV bisa berkembang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Bahkan, melewatkan satu dosis pengobatan dapat menyebabkan virus kebal alias resisten terhadap obat-obatan.

Ketika virus sudah kebal, risiko untuk penderita untuk penularan HIV ke orang lain semakin besar. Tak hanya itu, kondisi penderita AIDS dan HIV pun juga bisa semakin memburuk karena sistem imun yang semakin lemah diserang oleh berbagai virus.

2. Jaga pola makan sehat

makanan terbaik untuk kesehatan jiwa

Asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang merupakan tips sehat untuk ODHA berikutnya. Asupan makanan yang baik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderita aids dan HIV, meringankan gejala, serta mencegah terjadinya komplikasi HIV.

Pastikan makanan yang Anda konsumsi mengandung gizi seimbang yang meliputi protein, karbohidrat, serat, lemak baik, serta vitamin dan mineral. Jangan lupa, hitung juga asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Biasanya ODHA mengalami penurunan berat badan secara drastis. Jika badan penderita HIV semakin kurus, maka semakin banyak pula kalori yang dibutuhkan.

3. Rutin olahraga

semangat olahraga

Sistem imun yang terus melemah membuat ODHA rentan terhadap berbagai infeksi virus. Namun, penelitian menemukan bahwa olahraga dengan intensitas rendah sampai sedang justru dapat membantu para ODHA terhindar dari berbagai risiko infeksi virus lainnya.

Pilihlah jenis olahraga yang Anda sukai, entah itu yoga, berlari, bersepeda, berenang, atau bahkan sekadar jalan kaki. Melakukan sesuatu hal yang memang Anda sukai dapat mendorong Anda untuk tetap melakukannya, termasuk dalam urusan olahraga.

4. Kurangi risiko penularan kepada orang lain

pakai kondom sesudah ereksi

HIV menyebar melalui cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi HIV seperti darah, air mani (yang mengandung sperma), cairan praejakulasi, cairan rektum, cairan vagina, dan ASI.

Nah, ODHA harus melindungi orang-orang di sekelilingnya, termasuk teman kerja, dari penyebaran HIV. Dengan begitu, orang-orang di sekitar bisa menghargai Anda dan membuat Anda lebih percaya diri  serta berpikir lebih positif.

Melakukan hubungan seksual aman dengan menggunakan kondom juga termasuk tindakan pencegahan HIV yang bisa dilakukan penderita HIV.

Tidak hanya mencegah penularan virus HIV kepada orang lain. Cara ini juga bisa dilakukan untuk melindungi Anda dan pasangan dari infeksi penyakit menular seksual lainnya.

5. Berhenti merokok

Efek rokok pada tubuh penderita HIV bisa dua kali lebih berbahaya. Itu kenapa berhenti merokok dapat membantu ODHA hidup lebih sehat dan merasa lebih baik, entah itu secara fisik maupun emosional.

Bonusnya, berhenti merokok juga akan membantu mencegah sejumlah masalah kesehatan dan mengurangi penyakit kronis di kemudian hari, seperti serangan jantung dan stroke.

6. Mengelola stres dengan baik

manfaat meditasi untuk kesehatan yoga

Orang dengan HIV rentan mengalami depresi entah karena efek samping dari obat-obatan maupun stigma negatif yang mereka terima dari masyarakat. Maka dari itu, menghindari stres merupakan kunci utama untuk menjaga supaya pikiran dan fisik Anda tetap sehat.

Ada banyak cara untuk mengelola stres pada ODHA, mulai dari meditasi, belajar teknik pernapasan dalam, serta melakukan berbagai hal yang Anda sukai. Sementara ketika berada dalam fase terendah hidup, penderita HIV bisa mencoba tetap berpikir positif dan percaya bahwa semuanya pasti bisa terlewati.

ODHA tak perlu sungkan untuk curhat dengan keluarga, kerabat, pasangan, atau sahabat terdekat. Jika penderita AIDS atau HIV merasa tidak tahan dengan tekanan yang sedang dihadapi, Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter atau psikolog terdekat.

Jika penderita HIV menghadapi masalah yang cukup berat di kantor, pastikan mampu mengelola emosi dengan baik. Mintalah bantuan rekan kerja yang Anda percayai atau minta pendapat dari atasan Anda.

Ada baiknya untuk berterus terang mengenai penyakit HIV yang diderita. Pasalnya, menutupi status HIV justru cenderung mengarah pada diskriminasi terhadap ODHA di tempat kerja.

Sebaliknya, mengungkapkan status Anda sebagai ODHA bisa menjadi salah satu cara untuk menjamin perlindungan di tempat kerja Anda dari diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil.

7. Cuci tangan dan vaksinasi

cara cuci tangan

HIV membuat sistem kekebalan tubuh ODHA menurun. Akibatnya, tubuh penderita HIV jadi lebih rentan terhadap paparan virus, bakteri, dan kuman. Guna menghindari paparan kuman ini, pastikan ODHA membiasakan diri untuk mencuci tangan sesering mungkin. Terutama sebelum makan dan setelah buang air besar maupun air kecil.

ODHA juga perlu menghindari orang-orang yang sedang sakit, misalnya terkena flu. Jika keadaan mendesak, gunakan masker sebagai perlindungan pertama jika Anda ingin berkomunikasi dengan orang yang sakit.

Selain itu, lakukanlah vaksinasi untuk mencegah berbagai penyakit. Namun, ODHA perlu untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu jika ingin melakukan vaksinasi.

Tips merawat penderita HIV (ODHA)

tips mencegah penularan hepatitis

Bagaimana jika Anda adalah orang yang bertanggung jawab untuk merawat ODHA di rumah?

Merawat ODHA atau penderita AIDS dan HIV bukanlah sesuatu yang mudah, baik secara fisik maupun mental. Anda memerlukan banyak usaha untuk membantu mereka mengatasi perubahan emosi penderita AIDS dan HIV sekaligus juga perasaan Anda terhadap rasa takut pada penyebaran HIV.

Dengan beberapa tips berikut, Anda tidak hanya dapat merawat bukan penderita AIDS dan HIV, namun diri Anda sendiri yang mengidap HIV.

1. Pelajari tentang HIV

Untuk merawat ODHA, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah untuk memahami benar tentang HIV agar bisa menjadi perawat yang baik dan melindungi diri Anda sendiri. Anda harus mulai melupakan rasa takut saat Anda berada di dekat pasien.

Untuk merawat penderita HIV, Anda harus mempelajari sejumlah fakta HIV. Gali informasi sebanyak-banyaknya dari organisasi terkemuka seperti Palang Merah Indonesia, Kemenkes, yayasan peduli HIV/AIDS, dinas kesehatan daerah, atau lembaga bantuan masyarakat di sekitar wilayah Anda.

Namun, Anda perlu memilah forum atau situs yang telah diverifikasi oleh para ahli. Apabila Anda sudah memperkaya diri sendiri dengan informasi seputar HIV, Anda dapat mengatasi segala permasalahan saat merawat ODHA dengan mudah.

2. Ajak curhat, namun jangan memaksa

Jangan takut untuk berbicara dengan ODHA mengenai penyakitnya. Ajaklah penderita HIV untuk berbagi agar Anda dapat mengerti kondisi mereka.

Cobalah untuk mendekatkan diri dengan penderita AIDS untuk bisa mengetahui lebih banyak tentang status kesehatan mereka sejauh ini dan juga perasaanya.

Dengan cara ini, Anda dapat menemukan lebih banyak cara berbeda untuk membantu merawat ODHA. Kadang, duduk bersama dalam diam dan menikmati suasana juga merupakan cara yang baik untuk menunjukkan empati Anda kepada ODHA.

3. Cukupi kebutuhan nutrisinya

Kondisi kesehatan penderita HIV sama sekali tidak baik. ODHA perlu mengonsumsi lebih banyak makanan sehat untuk berlangsungnya aktivitas tubuh. Penyakit juga tidak dapat membaik tanpa makanan sehat yang cukup.

ODHA membutuhkan pola makan sehat yang kaya akan nutrisi dan gizi, serat dan cairan. Untuk itu, lebih baik  Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan menu makanan dan pola makan yang tepat untuk ODHA.

Diperlukan juga perhatian khusus dalam mempersiapkan makanan untuk  ODHA, dengan keamanan dan kebersihan makanan sebagai faktor utama. Pastikan tangan, peralatan masak, dan permukaan untuk menyiapkan makanan selalu bersih dan steril.

Cuci semua buah dan sayuran segar, daging, serta batasi asupan hidangan laut yang belum dimasak, telur mentah, makanan yang berlemak, digoreng atau pedas.

Apabila pasien mengalami gejala-gejala seperti mual atau muntah, bawa ke dokter untuk pengobatan.

4. Minta bantuan

Jika Anda tidak dapat merawat ODHA sendirian atau Anda tidak yakin dengan keamanan diri Anda saat membantu penderita HIV, Anda harus menghubungi dokter sebagai perlindungan diri Anda sendiri.

Jika Anda kewalahan Anda bisa menyewa jasa petugas kesehatan untuk merawat anggota keluarga atau orang terdekat yang menjadi ODHA.

5. Jaga kesehatan Anda

Anda tidak dapat merawat penderita HIV jika tidak memiliki tubuh yang sehat. Anda harus menjaga kesehatan Anda sendiri untuk mencegah kelelahan.

Untuk merawat ODHA dengan lebih baik, Anda juga harus mendapatkan istirahat yang cukup. Berolahraga dapat membantu Anda merilekskan pikiran dan otot, serta memperkuat sistem imun Anda.

Di samping menjadi seorang perawat ODHA, Anda juga perlu mengambil waktu “cuti’ untuk memanjakan diri sendiri. Jangan lewatkan hobi Anda. Merawat orang lain adalah sebuah pekerjaan sulit dan dapat menimbulkan stress, sehingga Anda perlu menikmati kehidupan Anda sendiri dan merawat kesehatan tubuh sendiri dengan baik.

Sebagai perawat ODHA, tugas sehari-hari Anda adalah membantu mereka melawan penyakit, serta mengubah cara pandang mereka jadi lebih positif terhadap kehidupan.

Kapanpun Anda merasa takut, khawatir, gelisah atau stress, bicarakan dengan dokter atau orang lain agar Anda dapat sesegera mungkin mengatasi emosi negatif yang meyelimuti Anda, dan kembali merawat penderita HIV dengan sebaik mungkin.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nutrition and Exercise When You Have ODHA – https://familydoctor.org/nutrition-and-exercise-when-you-have-hiv/ diakses pada 24 April 2019

Physical Activity, Exercise, and HIV – https://www.thewellproject.org/hiv-information/physical-activity-exercise-and-hiv diakses pada 24 April 2019

8 Health Tips for Managing HIV – https://www.everydayhealth.com/hs/living-well-with-hiv/health-tips-for-managing-hiv/ diakses pada 24 April 2019

https://www.aafp.org/afp/2016/1101/p708.html

https://www.cdc.gov/hiv/basics/livingwithhiv/healthy-living.html

https://www.cdc.gov/hiv/basics/livingwithhiv/mental-health.html

http://www.webmd.com/hiv-aids/tc/hiv-tips-for-caregivers-to-avoid-infection-topic-overview

http://www.webmd.com/hiv-aids/guide/aids-carehttps://elizz.com/caregiver-resources/caregiving-tips/hiv-caregiver-support

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Dominan dan Submisif dalam Hubungan, Apa Artinya?

Jika Mendapatkan Kiriman Foto Kelamin, Ikuti Tips Ini!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan