Namun, orang yang memiliki virus HIV bisa saja tidak menyadarinya dirinya sudah terjangkit. Pasalnya, infeksi HIV bisa diam-diam menggerogoti tubuh selama 10 tahun atau bahkan lebih tanpa memunculkan gejala apa pun.
Ketika infeksi ini tidak terdeteksi dan diobati dalam jangka panjang, sistem imun tubuh akan rusak secara bertahap sehingga berkembang menjadi AIDS.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa AIDS adalah sebuah penyakit kronis yang memunculkan sekelompok gejala berkaitan dengan penurunan daya tahan tubuh.
Apa yang terjadi pada tubuh setelah terkena AIDS?
AIDS dimulai dari infeksi HIV jangka panjang. HIV adalah virus yang menyerang sel CD4 (sel T) dalam sistem imun yang spesifik bertugas melawan infeksi.
Infeksi ini menyebabkan jumlah sel CD4 turun secara dramatis sehingga sistem imun tubuh Anda tidak cukup kuat untuk melawan infeksi. Akibatnya, jumlah viral load HIV bisa meningkat. Ketika viral load Anda tinggi, itu artinya sistem kekebalan tubuh sudah gagal bekerja melawan HIV dengan baik.
Pengidap HIV bisa dikatakan sudah terkena AIDS ketika jumlah sel CD4 dalam tubuhnya turun hingga kurang dari 200 sel per 1 ml atau 1 cc darah, dan didiagnosis dengan infeksi oportunistik terkait HIV tingkat-4 seperti herpes zoster (cacar ular atau cacar api), sarkoma Kaposi, limfoma non-Hodgkins, tuberkulosis, kanker, dan/atau pneumonia.