Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Barium swallow adalah pemeriksaan rontgen khusus untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan atas. Saluran ini terdiri atas mulut, faring (bagian belakang tenggorokan), kerongkongan, lambung, dan duodenum (bagian pertama dari usus halus).
Barium merupakan cairan berwarna putih yang digunakan dalam pemeriksaan ini. Saat melewati saluran pencernaan, barium akan melapisi kerongkongan, lambung, atau usus sehingga organ-organ ini tampak pada pemeriksaan rontgen.
Dokter kemungkinan menyarankan pemeriksaan barium swallow kepada pasien yang mengalami kesulitan menelan. Selain itu, pasien yang menunjukkan gejala gangguan pencernaan juga dapat menjalaninya.
Kadang, dokter melakukan barium swallow sebagai bagian dari rangkaian tes radiografi untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan atas pasien. Dokter mungkin juga akan melakukan tes fluoroskopi untuk mempelajari gerak saluran pencernaan Anda.
Rangkaian tes untuk saluran pencernaan atas terkadang juga disertai oleh endoskopi. Endoskopi merupakan pemeriksaan pada bagian dalam tubuh dengan menggunakan tabung lentur yang memiliki kamera pada bagian ujungnya.
Dokter umumnya merekomendasikan pemeriksaan ini kepada pasien yang mengalami:
Apabila berbagai gejala di atas berkaitan dengan suatu gangguan pencernaan, barium swallow bisa membantu dokter dalam mendiagnosisnya. Selain itu, hasil pemeriksaan juga bertujuan sebagai berikut.
Jika Anda memiliki kondisi medis khusus atau harus menjalani pemeriksaan tambahan, dokter mungkin akan memberikan arahan yang berbeda. Sebelum menjalani prosedur, beritahu dokter apabila Anda pernah atau sedang mengalami:
Berbagai kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi. Maka dari itu, Anda perlu berkonsultasi lebih dulu kepada dokter.
Anda harus mengikuti semua anjuran dari dokter sebelum menjalani barium swallow. Beritahu dokter mengenai pola makan dan obat-obatan yang Anda konsumsi secara rutin. Jangan mengganti obat-obatan tanpa berkonsultasi terlebih dulu.
Agar hasil pemeriksaan terlihat dengan jelas, Anda perlu menghindari makan, minum, dan konsumsi permen selama enam jam sebelum sebelum prosedur dimulai. Namun, Anda mungkin boleh meminum sedikit air sebelum menjalani pemeriksaan.
Dokter akan mengarahkan Anda ke teknisi radiologi (radiolog) yang melakukan rontgen. Setelah Anda mengganti pakaian dengan gaun medis, radiolog akan meminta Anda untuk berbaring di atas meja periksa dan melakukan pemeriksaan rontgen.
Setelah itu, radiolog akan memberikan Anda cairan barium. Anda akan diminta menelan cairan tersebut sedikit demi sedikit sesuai arahan. Radiolog kemudian melanjutkan rontgen atau fluoroskopi untuk melihat pergerakan barium dalam tubuh Anda.
Radiolog mungkin akan memiringkan meja dan meminta Anda mengubah posisi untuk melihat bagian tertentu pada saluran pencernaan Anda. Anda juga akan diminta untuk batuk guna mempermudah radiolog dalam melihat perubahan aliran barium.
Seluruh pemeriksaan barium swallow berlangsung selama 30 – 40 menit. Apabila dokter menyarankan pemeriksaan tambahan pada usus, prosedur ini mungkin menghabiskan 2 – 6 jam. Pada kasus tertentu, pasien mungkin perlu mengulang pemeriksaan.
Anda dibolehkan untuk makan dan minum seperti biasa setelah menjalani pemeriksaan, kecuali bila dokter menyarankan sebaliknya. Dokter mungkin akan memberikan obat pencahar untuk mengeluarkan sisa barium dalam usus Anda.
Hasil tes dikatakan normal bila kondisi kerongkongan, lambung, dan usus halus terlihat normal. Barium juga dapat mengalir dengan lancar dan tidak ada penyumbatan pada saluran pencernaan.
Sebaliknya, hasil tes tergolong abnormal jika terdapat:
Barium swallow merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan atas. Bila Anda perlu menjalani pemeriksaan ini, berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan arahan yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar