Palatoplasty akan dimulai dengan pembiusan secara total. Setelah itu, dokter akan melakukan intubasi supaya Anda tetap bisa bernapas dengan baik selama operasi.
Mulut pasien juga akan diberi gag, sebuah alat yang akan menahan mulut supaya tetap terbuka.
Setelah itu, dokter akan membuat sayatan pada kedua sisi celah langit-langit mulut. Dengan teknik khusus, jaringan yang melekat pada langit-langit mulut akan dikendurkan sehingga dapat disatukan.
Sementara itu, otot-otot pada langit-langit mulut lunak akan disesuaikan. Perbaikan langit-langit lunak ini dilakukan untuk menjaga kemampuan berbicara dan mengurangi kemungkinan infeksi telinga.
Dokter kemudian mulai menyatukan langit-langit mulut dengan cara menjahitnya. Dalam prosesnya, dokter menggunakan benang operasi yang dapat terserap ke dalam kulit.
Jika celah pada langit-langit bibir Anda disertai bibir sumbing, dokter akan melakukan operasi bibir sumbing sebelum melakukan palatoplasty.
Operasi penutupan celah bibir sebaiknya dilakukan saat bayi berusia 3–6 bulan. Tujuan utama dari prosedur ini yaitu memperbaiki penampilan dan memudahkan bayi untuk menyusu.
Setelah menjalani operasi, Anda hanya bisa makan makanan cair selama 1–2 minggu.
Prosedur palatoplasty pada setiap orang mungkin berbeda, tergantung pada tingkat keparahan celah yang terbentuk.
Efek samping palatoplasty

Sama seperti prosedur medis lainnya, beberapa orang mungkin mengalami efek samping setelah menjalani palatoplasti.
Berikut ini merupakan efek samping dari operasi langit-langit mulut yang biasanya akan segera membaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar