backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Begadang Bisa Bikin Tubuh Pendek, Benarkah Demikian?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Begadang Bisa Bikin Tubuh Pendek, Benarkah Demikian?

    Mungkin Anda sudah pernah dengar kalau kebiasaan kurang tidur bisa bikin seseorang gemuk. Atau, kurang tidur mengakibatkan gangguan kesehatan. Hal tersebut memang benar, tapi pernahkah Anda mendengar bahwa begadang bisa menurunkan tinggi badan?

    Sebenarnya, apa hubungan antara kurang tidur dengan tubuh pendek?

    Apakah begadang bisa menurunkan tinggi badan?

    akibat sering begadang

    Saat tidur, tubuh tetap melakukan fungsinya, termasuk menghasilkan hormon-hormon. Hormon-hormon yang dikeluarkan tubuh membuat semua fungsi organ Anda tetap normal hingga saat ini.

    Salah satu jenis hormon yang dihasilkan ialah hormon pertumbuhan yang memengaruhi tinggi badan seseorang.

    Hormon pertumbuhan akan dihasilkan pada salah satu tahap siklus tidur. Siklus tidur itu ada dua, yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). Ketika seseorang bermimpi, tandanya ia sedang memasuki tahap REM.

    Sementara itu, tahap NREM terjadi selama 75% waktu tidur Anda. Pada saat itulah tubuh melakukan berbagai tugasnya, salah satunya memproduksi hormon pertumbuhan.

    Begadang akan menghambat produksi hormon pertumbuhan karena tubuh masih berada dalam keadaan terjaga.

    Alhasil, kebiasaan begadang akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Inilah yang menyebabkan seseorang tumbuh kurang maksimal atau memiliki tubuh yang pendek.

    Namun, harus diketahui bahwa hormon pertumbuhan ini hanya bekerja pada anak-anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, yakni selama lempeng pertumbuhan pada tulang panjang belum menutup.

    Sementara pada orang dewasa, hal ini tidak berlaku. Dengan kata lain, begadang tidak akan menurunkan tinggi badan orang dewasa.

    Meski demikian, hormon pertumbuhan tetap dibutuhkan oleh orang dewasa karena secara tidak langsung memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, Anda harus menghindari kebiasaan begadang.

    Terlepas dari masalah tinggi badan, begadang sudah banyak diketahui sebagai kebiasaan yang tidak sehat dan bisa membahayakan tubuh.

    Efek begadang yang paling terasa antara lain menurunnya tingkat konsentrasi dan kewaspadaan, membuat Anda merasa lelah, dan mengganggu suasana hati.

    Dalam jangka panjang atau bila dilakukan secara berturut-turut, kurang tidur akibat begadang bisa berujung pada masalah kesehatan serius seperti diabetes, hipertensi, dan serangan jantung.

    Begadang bisa memengaruhi pertumbuhan anak

    makanan penambah tinggi badan

    Seperti yang telah disebutkan, begadang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh anak. Hal ini telah dibuktikan dalam beberapa studi, salah satunya yang diterbitkan dalam jurnal Neuroendocrinology pada 2011.

    Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak yang kurang tidur cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek ketimbang anak-anak seusianya.

    Terlihat juga bahwa anak yang kurang tidur mempunyai kadar hormon pertumbuhan yang lebih sedikit daripada anak yang cukup tidur.

    Hal inilah yang kemudian dianggap sebagai alasan mengapa anak yang sering begadang cenderung mempunyai tubuh pendek.

    Maka dari itu, pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya. Durasi tidur yang ideal untuk masing-masing anak tentunya berbeda, tergantung kelompok usianya.

    Kalau Anda memiliki bayi yang baru lahir, ia membutuhkan waktu setidaknya 18 jam per hari untuk tidur.

    Sementara itu, waktu tidur anak balita ialah 10–13 jam per hari. Untuk anak usia sekolah dan remaja, mereka membutuhkan waktu tidur selama 8–11 jam per hari.

    Mencegah penurunan tinggi badan pada orang dewasa

    Banyak orang khawatir tinggi badan mereka akan menyusut. Sayangnya, tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi badan akan berkurang seiring usia. Ini karena semakin tua kita, secara bertahap tubuh akan kehilangan sel dan mineral yang menjaga kepadatan tulang.

    Pada umumnya, tinggi badan manusia akan berkurang sekitar 1 cm tiap 10 tahun sejak memasuki usia 40 tahunan. Penurunan tinggi badan ini akan terjadi lebih cepat setelah Anda berusia 70 tahun.

    Perubahan tinggi badan ini merupakan hal alami yang akan terjadi dan tidak dapat dihindari. Meski demikian, Anda bisa memperlambat prosesnya dengan melakukan gaya hidup sehat yang bisa menjaga kesehatan tulang.

    Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan pastikan kebutuhan kalsium Anda terpenuhi. Rata-rata, Anda membutuhkan 1.000–1.200 miligram kalsium per hari guna menjaga kepadatan tulang.

    Lakukan juga olahraga rutin untuk memperkuat tulang. Beberapa jenis olahraga seperti berjalan jauh, jogging, aerobik, dan angkat besi bisa menjadi pilihan yang tepat.

    Jangan lupa, hindari kebiasaan merokok. Merokok dapat memperburuk kondisi cakram tulang belakang yang nantinya dapat mempercepat penurunan tinggi badan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan