backup og meta

Blood Blister

Blood Blister

Ketika di kulit tiba-tiba muncul lentingan atau bentol berisi cairan hitam atau keunguan, Anda mungkin jadi panik. Kondisi ini dikenal dengan istilah lepuh darah atau blood blister. Lepuhan ini bisa berkembang di mana saja, tapi paling sering terjadi pada tangan dan kaki.

Apa itu blood blister?

Blood blister atau lepuh darah adalah sejenis lecet di kulit yang berkembang menjadi kantung kecil berisi cairan darah.

Darah ini berasal dari pembuluh darah di bawah permukaan kulit yang lecet tersebut.

Lepuhan ini bisa muncul setelah mengalami memar atau cedera yang tidak terlalu merusak kulit. Ini yang menyebabkan darah yang muncul dari dalam tidak bisa keluar.

Seberapa umum kondisi ini?

Blood blister cukup umum dan dapat terjadi pada siapa saja dan disebabkan oleh banyak hal.

Meskipun sering kali tidak serius dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, penting untuk menjaga kebersihan area kulit yang terdampak untuk mencegah infeksi.

Gejala lepuh darah

blood blister di mulut

Ketika darah muncul dan tak bisa keluar, darah masih terbungkus oleh lapisan tipis seperti gelembung di permukaan kulit.

Isi pada lepuhan sebenarnya bisa bermacam-macam, misalnya darah atau nanah jika sudah terinfeksi. Lepuh darah awalnya akan berwarna merah.

 Warna ini bisa melebar akibat respons imun terhadap sel-sel yang rusak. Akhirnya, peradangan pun terjadi.

Saat darah mulai mengering dan membeku, warnanya jadi ungu kehitaman. Cairan yang terkumpul di bawah jaringan kulit yang rusak ini jadi bantalan bagi jaringan kulit di bawahnya.

Kapan harus ke dokter?

Segera ke dokter bila Anda menemukan tanda-tanda berikut.

  • Muncul luka infeksi.
  • Lepuhan tidak hilang-hilang, selalu muncul lagi beberapa kali.
  • Berada di tempat yang tidak biasa, seperti di kelopak mata, mulut, atau kelamin.
  • Jika lepuhan timbul disebabkan oleh reaksi alergi.
  • Jika timbul gejala lain seperti menggigil, demam, sakit perut, muntah atau diare, serta nyeri otot atau sendi.

Penyebab blood blister

Ada banyak hal yang bisa memicu munculnya lepuh darah. Berikut adalah berbagai kemungkinannya.

  • Gesekan pada kulit.
  • Paparan panas, misalnya terbakar sinar matahari, setelah menyentuh sesuatu yang sangat panas, atau luka bakar.
  • Kontak bahan kimia, misalnya kontak dengan detergen.
  • Kondisi medis seperti cacar dan impetigo.
  • Obat-obatan yang dikonsumsi terkadang bisa menimbulkan reaksi di kulit berupa lepuh darah, seperti obat pengencer darah.
  • Frost bite.

Pada kasus lepuhan berisi darah, pembuluh darah yang pecah di dekat permukaan kulit seringnya disebabkan oleh luka gesekan di kulit, misalnya saat jari Anda habis terjepit pintu.

Lepuh darah juga bisa disebabkan oleh hantaman keras saat menendang sesuatu atau tersandung. 

Tekanan terus-menerus dari sepatu atau alas kaki yang tidak tepat juga bisa memicu lepuhan pada kulit.

Blood blister di mulut juga bisa disebabkan oleh angina bullosa haemorrhagica. Hingga saat ini, angina bullosa haemorrhagica tidak diketahui penyebabnya.

Kondisi ini menyebabkan muncul darah di dalam kulit pada bagian lidah, gusi, atau permukaan bawah mulut.

Lenting ini biasanya pecah dengan sendirinya tanpa pengobatan apa pun.

Diagnosis blood blister

Anda biasanya tidak perlu ke dokter untuk memastikan adanya darah di dalam kulit ini. Tidak ada tes untuk mendiagnosis masalah kulit yang satu ini.

Dokter mungkin hanya mengecek kulit dan memastikannya agar tidak terinfeksi.

Dokter akan melakukan biopsi kulit bila blood blister terjadi pada bagian yang tidak lazim, seperti, mlut, mata, dan alat kelamin.

Pengobatan blood blister

Sebenarnya, kebanyakan masalah ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah seminggu atau bisa juga lebih cepat lagi.

Cepat atau lambatnya proses penyembuhan secara alami tergantung pada berapa banyak darah yang terjebak.

Lepuhan ini umumnya tidak membutuhkan perawatan medis khusus. Pasalnya, jaringan kulit baru di bawah lepuhan itu akan tumbuh dengan sendirinya. 

Lama-lama, jaringan kulit akan menyerap cairan pada lepuhan sampai mengering. Pada akhirnya, bagian kulit, termasuk kulit jari terkelupas

Penyembuhan juga tergantung pada apakah Anda mengurangi tekanan terhadap bagian kaki atau tangan yang mengalami lepuhan.

Tekanan terus-menerus membuat penyembuhan blood blister lebih lama

Jika mengalami lepuhan di bagian jari kaki, jangan paksakan kaki untuk menggunakan sepatu yang tertutup dan menekan lepuhan tersebut.

Untuk mengurangi keparahan blood blister, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

  • Cuci tangan, lalu bersihkan area darah di dalam kulit dengan sabun lembut dan air.
  • Oles krim antibakteri ke lepuhan.
  • Tutup blood blister dengan perban agar terlindungi dari kotoran.
  • Ganti perban setidaknya setiap sehari sekali.
  • Tempelkan kompres es pada lepuhan darah tersebut. 
  • Konsumsi obat antinyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol dan ibuprofen.

Sangat penting juga untuk menjaga agar lepuhan tidak pecah. Jika sampai pecah, ini bisa menyebabkan infeksi dan memperlambat proses penyembuhan.

Pencegahan lenting darah

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari blood blister. Mengutip anjuran dari American Academy of Dermatology, inilah caranya.

  • Berhati-hati menggunakan alat yang bisa menjepit kulit Anda.
  • Gunakan kaus kaki atau sarung tangan.
  • Lumurkan bedak di dalam sepatu untuk menyerap kelembapan.
  • Tambahkan busa khusus sepatu untuk mengurangi gesekan dan tekanan.
  • Mengatasi kulit terbakar sinar matahari.

Nah, itu tadi informasi tentang blood blister. Meski terlihat sepele, lepuh darah bisa infeksi dan muncul rasa nyeri parah apabila dibiarkan tanpa pengobatan.

Apabila Anda mengalami kondisi ini dan tak kunjung sembuh, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ringkasan

  • Blood blister adalah lepuhan darah yang muncul di kulit sebagai kantung kecil berisi cairan darah akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit setelah memar atau cedera ringan.
  • Gejala blood blister meliputi lepuhan berwarna merah yang berubah menjadi ungu kehitaman saat darah mengering. Meski sering sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu, penting untuk menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi.
  • Penyebab umum meliputi gesekan, kontak dengan bahan panas atau kimia, dan beberapa obat-obatan. Blood blister juga bisa muncul di mulut akibat angina bullosa haemorrhagica, yang biasanya sembuh tanpa pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Blood Blister: Symptoms, Causes & Treatment. (2024). Retrieved 12 August 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22994-blood-blister

Worthing, R. M., Percy, R. L., & Joslin, J. D. (2017). Prevention of friction blisters in outdoor pursuits: a systematic review. Wilderness & Environmental Medicine, 28(2), 139-149.

Blisters. (2022). Retrieved 12 August 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/blisters/

How to prevent and treat blisters. (2023). Retrieved 12 August 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/injured-skin/burns/prevent-treat-blisters

Blisters. (2024). Retrieved 12 August 2024, from https://medlineplus.gov/blisters.html 

Blisters. (n.d.). Retrieved 12 August 2024, from https://www.ipfh.org/foot-conditions/foot-conditions-a-z/blisters/prevention-and-treatment-of-blisters 

Maita, H., Kobayashi, T., Akimoto, T., Osawa, H., & Kato, H. (2021). Severe edema and blood blisters of the lower extremities caused by sitagliptin, a dipeptidyl peptidase-4 inhibitor. Journal of general and family medicine23(2), 124–125. https://doi.org/10.1002/jgf2.502

Versi Terbaru

15/08/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Agar Cepat Pulih, Ini 5 Langkah Perawatan Luka yang Tepat

Waspadai Ciri-ciri Mata Merah Akibat Ada Perdarahan di Bola Mata


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 15/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan