backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

5 Kelainan yang Umum Terjadi pada Puting Payudara

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    5 Kelainan yang Umum Terjadi pada Puting Payudara

    Puting susu pada payudara bukanlah sebuah hiasan tubuh tanpa makna. Dalam anatomi payudara wanita, puting berperan penting dalam produksi ASI. Namun, kelainan atau masalah juga dapat terjadi pada puting susu karena berbagai penyebab. 

    Cari tahu berbagai masalah yang dapat terjadi pada puting payudara serta cara cek kesehatannya melalui ulasan berikut.

    Berbagai masalah atau kelainan yang umum terjadi pada puting payudara

    Penyakit pada puting payudara merupakan masalah yang umum menyerang wanita. Biasanya, gangguan pada puting ini terkait dengan masalah menyusui.

    Sebagian besar penyakitnya pun bukan masalah yang serius dan tidak terkait dengan kanker.

    Waspadai gejala berikut!

    Meski begitu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tak biasa pada puting, seperti:

    Meski umumnya tak berbahaya, kondisi yang serius juga bisa menjadi penyebabnya. Berikut adalah berbagai kelainan atau masalah yang umum terjadi pada puting susu atau payudara.

    1. Ektasia

    athelia

    Ektasia adalah kondisi payudara jinak (nonkanker) yang terjadi ketika saluran susu yang terletak di bawah puting melebar dan dindingnya menebal.

    Pada beberapa wanita, kondisi ini menyebabkan penyumbatan pada saluran susu dan penumpukan cairan.

    Cairan yang menumpuk dapat bocor ke jaringan di sekitarnya. Hal ini kemudian bisa menyebabkan infeksi, peradangan kronis, atau abses (penumpukan nanah).

    Penderitanya dapat mengalami nyeri pada payudara, puting susu yang tertarik ke dalam, hingga keluarnya cairan kuning kehijauan hingga cokelat yang lengket dari puting.

    Masalah atau kelainan puting susu ini sering terjadi pada wanita menjelang masa menopause. Namun, wanita pada usia berapa pun dapat mengalaminya.

    Meski umumnya tak berbahaya, pada kondisi tertentu, payudara yang mengalami ektasia mungkin perlu diangkat melalui proses pembedahan.

    2. Papiloma intraduktal

    Papiloma intraduktal adalah tumor jinak (nonkanker) yang tumbuh di saluran susu payudara dekat puting.

    Kondisi ini menyebabkan keluarnya cairan dari puting payudara yang lengket atau berdarah. Benjolan pada payudara pun dapat terjadi yang umumnya tidak menyakitkan.

    Adapun kondisi ini bisa terjadi pada salah satu payudara atau keduanya. Namun, melansir Johns Hopkins Medicine, kondisi ini lebih sering muncul di kedua payudara.

    Kelainan atau masalah pada puting susu ini pun umumnya dialami wanita pada usia 35—55 tahun yang tidak diketahui penyebab pastinya.

    Adapun benjolan di payudara terkait papiloma intraduktal umumnya perlu diangkat melalui proses pembedahan.

    3. Galaktorea

    Galaktorea adalah sekret puting atau keluarnya cairan seperti susu dari kedua puting ketika seorang wanita tidak menyusui.

    Kondisi ini dapat terjadi pada wanita di usia berapa pun, bahkan yang belum memiliki anak atau setelah menopause. Puting susu pria dan bayi pun bisa mengalami masalah ini.

    Galaktorea sering kali terjadi karena peningkatan kadar prolaktin, yaitu hormon yang berperan dalam produksi ASI. Kondisi ini pun dapat terjadi karena berbagai penyebab di bawah ini.

    • Hasil dari rangsangan yang berlebihan, seperti rangsangan seksual atau gesekan pakaian.
    • Hipotiroidisme.
    • Kerusakan saraf pada dinding dada akibat pembedahan atau cedera.
    • Efek samping obat atau suplemen tertentu, seperti pil KB, H2 blocker cimetidine, opioid, dan metoclopramide.
    • Tumor jinak pituitari.
    • Stres.
    • Gagal ginjal kronis.

    4. Mastitis

    puting susu

    Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara akibat saluran susu yang tersumbat atau infeksi bakteri. Kondisi ini sering kali terjadi pada wanita yang menyusui (mastitis laktasi).

    Saluran susu yang tersumbat pada ibu menyusui sering kali terjadi karena proses keluarnya (drainase) ASI yang buruk hingga cedera pada puting akibat posisi menyusui tidak benar.

    Masalah tersebut umumnya menyebabkan gejala pada puting dan bagian payudara lainnya, seperti keluarnya cairan dari puting yang mengandung darah hingga payudara yang membengkak dan terasa nyeri.

    5. Penyakit Paget

    Salah satu penyakit yang bisa terjadi pada puting payudara, yaitu penyakit Paget payudara. Ini merupakan bentuk kanker payudara yang langka.

    Penyakit ini bermula dari puting susu dan meluas ke areola, yakni lingkaran cokelat atau hitam di sekitar puting. Kondisi ini menyebabkan berbagai gejala berikut.

    • Kulit yang bersisik, berkerak, menebal, atau mengeras seperti gejala eksim.
    • Kemerahan.
    • Gatal.
    • Kesemutan.
    • Keluarnya cairan mengandung darah dari puting.
    • Puting yang masuk ke dalam.

    Adapun penyakit wanita ini umumnya terjadi pada yang berusia 50 tahun ke atas. Wanita yang memiliki riwayat kanker payudara pun lebih berisiko mengalami penyakit Paget.

    Tahukah Anda?

    Beberapa orang terlahir dengan memiliki tiga puting susu (supernumerary nipples). Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Namun, puting ini dapat dipengaruhi oleh hormon dan rentan terhadap proses penyakit lainnya.

    Cara skrining atau cek kesehatan untuk mendiagnosis penyakit puting payudara

    mamografi untuk ibu menyusui

    Selalu perhatikan kondisi puting payudara Anda. Bila ada perubahan tak biasa yang terjadi, segera periksakan diri Anda ke dokter.

    Dokter akan melakukan cek gejala untuk mencari tahu apakah ada kelainan pada puting susu serta menanyakan riwayat kesehatan yang Anda miliki.

    Dokter juga mungkin akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes medis untuk memastikan penyebabnya, seperti berikut ini.

    • Duktografi, yaitu dengan menyuntikkan semacam zat pewarna pada saluran susu untuk kemudian dilakukan mamografi. Metode ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis keluarnya cairan pada puting.
    • Mamografi, yaitu pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk melihat kondisi jaringan payudara. Biasanya, tes ini digunakan untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara.
    • Biopsi. Metode ini biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit Paget pada payudara. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel dari kulit payudara lalu diperiksa di laboratorium.

    Dokter mungkin juga akan merekomendasikan metode cek kesehatan dengan puting payudara lainnya, seperti MRI atau USG payudara.

    Bila masalah atau kelainan di atas ditemukan sebagai penyebab penyakit pada puting susu Anda, dokter akan memberikan penanganan sesuai penyebabnya.

    Misalnya pemberian obat antibiotik bila terjadi akibat infeksi hingga proses pembedahan. Konsultasikan kepada dokter untuk jenis pemeriksaan serta pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan