backup og meta

Waspada, 7 Penyakit Ini Disebabkan oleh Buang Sampah Sembarangan

Waspada, 7 Penyakit Ini Disebabkan oleh Buang Sampah Sembarangan

Kebiasaan buang sampah sembarangan bukan hanya bisa membahayakan kesehatan lingkungan seperti adanya bahaya banjir. Nyatanya, kesehatan fisik manusia juga dapat bermasalah akibat sampah berserakan di mana-mana. Apa saja penyakit yang bisa disebabkan oleh buang sampah sembarangan? Ketahui di sini. 

Berbagai penyakit yang disebabkan oleh sampah

atasi diare saat puasa

Sampah atau limbah, seperti sisa makanan, plastik, rokok, dan kertas, baiknya dibuang di tempat sampah. Jika tidak, sampah-sampah akan menumpuk. 

Sampah yang menumpuk dan bertebaran, terutama sisa makanan, biasanya akan membusuk dan menyebarkan bau tak sedap, sehingga menjadi tempat berkembang biak yang ideal untuk kuman.

Jika Anda bersentuhan langsung dengan kuman tersebut, berbagai penyakit bisa terjadi pada Anda.

Tumpukan sampah yang membusuk juga bisa mengundang serangga dan hewan, seperti lalat, kecoa, atau tikus, yang akan membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh manusia.

Berikut adalah beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan.

1. Hepatitis A

Virus hepatitis A merupakan penyebab infeksi yang menimbulkan adanya gangguan fungsi hati akut.

Infeksi ini termasuk penyakit yang dapat disebabkan oleh sampah dan menyebar melalui sampah.

Dilansir dari Epidemic Control Toolkit, salah satu penyebaran virus hepatitis A, yaitu melalui kontaminasi makanan dan air yang kemudian keduanya dikonsumsi oleh orang yang sehat.

2. Disentri

Disentri adalah radang usus yang menyebabkan diare disertai darah atau lendir. Diare sendiri ditandai dengan sering buang air besar yang lunak atau cair.

Kondisi ini disebabkan oleh ameba dan bakteri yang banyak ditemukan pada sampah yang berserakan.

Bakteri penyebab disentri juga dapat berpindah ke manusia melalui kontak langsung dengan bakteri pada feses (misalnya karena tidak mencuci tangan dengan bersih sehabis buang air besar).

Bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Maka dari itu, disentri termasuk penyakit yang bisa disebabkan oleh sampah dan sangat menular. Jika tidak segera ditangani, disentri dapat menyebabkan dehidrasi berat yang mengancam jiwa.

Bahaya buang sampah sembarangan terhadap lingkungan

Kebiasaan buang sampah sembarangan bisa membuat sampah menumpuk di kali atau aliran sungai. Akibatnya, terjadilah pencemaran air dan ekosistem di dalamnya, termasuk hewan, akan rusak. Belum lagi aliran sungai yang mampet akibat sampah, sehingga menyebabkan bencana lainnya.

3. Salmonellosis

Salmonellosis adalah penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri Salmonella di dalam perut dan usus. 

Sebagian besar pasien salmonellosis hidup dalam kondisi lingkungan yang miskin, berpolusi, serta kebanyakan dekat dengan lingkungan yang tercemar dan penuh sampah.

Oleh karena itu, penyakit ini bisa mengalami peningkatan risiko yang disebabkan oleh sampah.

Selain dari sampah, penularan penyakit ini juga dapat terjadi ketika orang makan makanan yang terkontaminasi bakteri atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. 

Sebagian besar pasien dengan infeksi ringan akan sembuh dalam waktu 4—7 hari tanpa pengobatan. Namun, beberapa orang dengan diare akut dirawat di rumah sakit untuk diinfus dan memperoleh antibiotik.

4. Penyakit pes

Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia yang ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya.

Umumnya, penyakit pes tersebar di daerah yang lingkungan padat penduduk dan pastinya memiliki tingkat kebersihan yang buruk, alias sampah tersebar di mana-mana.

Maka dari itu, risiko penyakit ini bisa mengalami peningkatan yang disebabkan oleh sampah.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika Anda melakukan kontak langsung atau tergigit oleh hewan tertentu.

Perlu diketahui bahwa penyakit ini bukan hanya disebarkan lewat tikus. Hewan seperti kelinci, anjing, kucing berkutu yang sudah terinfeksi pes bisa menjadi sumber penularan penyakit.

5. Demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Kondisi ini dulu disebut dengan penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot, sehingga membuat tulang terasa retak.

Nyamuk demam berdarah sering berkembang biak di genangan air pada sampah yang dibuang sembarangan. Maka dari itu, penyakit ini merupakan salah satu dampak dari membuang sampah sembarangan.

Sebagai pencegahan, ada baiknya sampah-sampah tidak dibuang secara sembangan, tetapi dikubur untuk mencegah terbentuknya sarang nyamuk.

6. Kolera

Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.

Paparan terhadap bakteri tersebut bisa terjadi bila Anda mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang mengidap penyakit ini.

Anda juga bisa terjangkit kolera jika Anda mengonsumsi air atau mencuci bahan makanan dengan air yang mengandung sampah. 

Jika terpapar, gejala yang biasanya muncul termasuk diare, muntah, kram perut, dan sakit kepala.

7. Amoebiasis

Amoebiasis atau diare turis juga termasuk penyakit yang disebabkan oleh sampah. Penyakit ini rentan terjadi pada orang yang tinggal di pemukiman padat penduduk dengan sistem sanitasi yang buruk. 

Amoebiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolyticaPaparan parasit ini mengakibatkan infeksi pada usus besar dan hati.

Jika terpapar, Anda mungkin akan mengalami gejala diare berdarah dan berlendir, yang bisa ringan atau sangat parah.

Tips buang sampah agar terhindar dari penyakit

buang sampah

Kini Anda sudah tahu dampak membuang sampah sembarangan untuk lingkungan dan kesehatan.

Mulai saat ini, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut dan beralihlah ke cara yang lebih aman dalam mengelola sampah.

Berikut ini adalah kiat-kiat sederhana yang bisa membantu mengurangi jumlah sampah tanpa harus membuang sembarangan agar terhindar dari dampak buruknya.

  • Hindari pemborosan. Semakin banyak produk rumah tangga yang Anda beli, semakin banyak pula sampah yang akan ditimbulkan. Maka dari itu, beli bahan makanan atau produk rumah tangga secukupnya dan pilih produk dengan kemasan yang paling simpel.
  • Penggunaan kembali. Untuk mengurangi jumlah sampah, Anda mungkin bisa menggunakan ulang barang-barang yang sudah tak terpakai. Misalnya, mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman atau celengan, atau mengubah baju bekas menjadi lap atau keset. 
  • Daur ulang. Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan daur ulang menjadi barang-barang baru yang ekonomis dan bermanfaat. Misalnya membuat keranjang atau tas dari kumpulan bungkus kopi, sampah koran menjadi kertas daur ulang, dan sebagainya.
  • Jadikan pupuk kompos. Ketimbang membakar sampah dan menyebabkan pencemaran udara, jadikan sisa-sisa bahan makanan dan daun-daunan menjadi pupuk kompos untuk tanaman Anda.
  • Membuang sampah dengan benar. Daripada buru-buru membakarnya, buanglah sampah di tempat pembuangan akhir. Bahkan, kini sudah banyak tempat yang memfasilitasi daur ulang plastik rumah tangga menjadi produk rumah tangga yang lebih bermanfaat.

Selain cara-cara di atas, Anda pun perlu menerapkan kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan rumah agar terhindar dari sampah yang menumpuk.

Jaga pula kebersihan diri Anda agar penyakit yang ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan di atas bisa dicegah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tibbetts, J. (2013). Garbage collection is “one of the most hazardous jobs”. Canadian Medical Association Journal185(7), E284-E284. https://doi.org/10.1503/cmaj.109-4434

Hepatitis A – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007

Hepatitis A. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a

Amebiasis Information | Mount Sinai – New York. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/amebiasis

Amebiasis (amebic dysentery).  (N.d.). Retrieved from https://www.health.ny.gov/diseases/communicable/amebiasis/fact_sheet.htm

What you need to know about cholera. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.unicef.org/syria/cholera-information

Banerjee, S., Aditya, G., & Saha, G. (2015). Household Wastes as Larval Habitats of Dengue Vectors: Comparison between Urban and Rural Areas of Kolkata, India. PLOS ONE10(10), e0138082. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0138082

Dengue fever – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078

Hepatitis A. (N.d.-a). Retrieved 1 September 2023, from https://epidemics.ifrc.org/volunteer/disease/hepatitis

Hepatitis A – Harmful micro-organisms – Controlling hazardous substances – Managing occupational health risks in construction. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://www.hse.gov.uk/construction/healthrisks/hazardous-substances/harmful-micro-organisms/hepatitis-a.htm

Dysentery . (2017). Retrieved 1 September 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/dysentery/

Salmonella (non-typhoidal). (2018). Retrieved 1 September 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/salmonella-(non-typhoidal)

Bubonic Plague (Black Death): What Is It, Symptoms, Treatment. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21590-bubonic-plague

Dysentery: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. (2023). Retrieved 1 September 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23567-dysentery

Eight Ways to Reduce Waste. (2018). Retrieved 1 September 2023, from https://www.nature.org/en-us/about-us/where-we-work/united-states/delaware/stories-in-delaware/delaware-eight-ways-to-reduce-waste/

Versi Terbaru

01/10/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk

7 Manfaat Menanam Pohon untuk Kesehatan dan Lingkungan Hidup


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan